
Jakarta - Berdasarkan hasil survei yang dirilis Populi Center, nama Yusril Ihza Mahendra disebut sebagai kuda hitam dalam gelaran Pilgub DKI Jakarta tahun 2017. Yusril pun senang disebut sebagai kuda hitam dan siap mengumpulkan satu juta dukungan dalam waktu tiga bulan sebagai modal berlaga di Pilgub DKI.
"Itu kalau disimulasi head to head itu hasilnya bisa berbeda, wajar saja kalau survei statistik incumbent selalu berada di atas, di manapun itu selalu begitu, apalagi saya baru muncul dua minggu ini. Yang lain-lain kawan-kawan lain sudah lebih dulu, tapi hasil statistik tadi cukup memberikan banyak harapan," kata Yusril menanggapi hasil survei Populi Center di Hotel Kartika Chandra, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Senin (22/2/2016).
Berdasarkan hasil survei Populi Center, jika Pilgub DKI dilakukan hari ini, maka Basuki Tjahaja Purnama akan mendapatkan sekitar lebih dari 50% suara, sedangkan Yusril mendapat 6% suara. Oleh karena itu, mantan Menteri Kehakiman itu siap untuk mengumpulkan satu juta surat dukungan dalam waktu tiga bulan, sebelum pendaftaran di bulan Juli.
"Memang 1 Maret kami mulai bergerak untuk mengumpulkan dukungan dan tanda tangan dan insya Allah satu juta suara akan kami dapatkan dalam waktu 3 bulan sampai bulan Juli ketika pendaftaran pada bulan Agustus akan dilakukan verifikasi," jelas Yusril.
"Saya tidak semata-mata menggalang kekuatan partai karena ini sekaligus sosialisasi ke level yang paling bawah, jadi dengan mengumpulkan tanda tangan dan surat dukungan dari rakyat maka sosialisasi dan pengenalan akan jauh lebih sempurna. Nanti dapat satu juta saya baru maju. Kita siapkan di setiap kelurahan, RT dan RW untuk mengumpulkan dukungan," imbuhnya.
Selain mengumpulkan surat dukungan, Yusril juga akan mendekati partai-partai. Sehingga, dia bisa juga maju lewat jalur partai.
"Kita tempuh dua-duanya, penggalangan partai juga sudah dijalankan pembicaraan dengan Gerindra, insya Allah minggu ini ada pembicaraan dengan partai Demokrat dan yang lain, Golkar dan PKS. Kelihatannya si dari berbagai statement petinggi partai itu arahnya agak positif, bahkan pak Hidayat Nur Wahid itu ingin agar gabungan partai mengajukan satu pasangan calon agar head to head, agar pilihan rakyat tidak akan terpecah lagi," tegas Yusril.
Sebelumnya, peneliti Populi Center Nona Evita menyatakan bahwa Yusril adalah salah satu kuda hitam di gelaran Pilgub DKI. Nama Yusril baru sekitar dua minggu muncul di permukaan dan dikaitkan dengan Pilgub DKI, namun langsung mendapatkan perhatian publik.
"Temuan menarik lainnya adalah nama Yusril Ihza Mahendra yang berpotensi menjadi kuda hitam. Ridwan Kamil semakin menurun karena semakin dilihat ragu-ragu," jelas Nona.
Survei Populi Center dilakukan pada 13-17 Februari 2017 dengan 400 responden. Metode yang digunakan adalah wawancara tatap muka dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error kurang lebih 5%.
Berikut tingkat elektabilitas 8 tokoh yang digadang akan mengikuti Pilgub DKI 2017:
1. Basuki Tjahaja Purnama 52,2%
2. Ridwan Kamil 12%
3. Yusril Ihza Mahendra 6%
4. Rano Karno 5,8%
5. Adhyaksa Dault 4,8%
6. Nachrowi Ramli 2,8%
7. Ahmad Dhani 1,5%
8. Sandiaga Uno 0,8%
9. Belum memutuskan 11,5%
10. Tidak menjawab 2,8%
http://m.detik.com/news/berita/31481...api-pilgub-dki
Widih langsung nyodok ke posisi 3, ayo penggembira YIM jangan kupa kasih semangat dan terus gempur ahok klo ingin YIM makin berpeluang