- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Awalnya Kapal Ternak Susah Dapat Sapi, Mentan: Sekarang Peternak Malah Antre


TS
hebatpart2
Awalnya Kapal Ternak Susah Dapat Sapi, Mentan: Sekarang Peternak Malah Antre
Quote:
Awalnya Kapal Ternak Susah Dapat Sapi, Mentan: Sekarang Peternak Malah Antre
Jakarta -Kapal Ternak KM Camara Nusantara I hari ini kembali bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kapal yang berangkat dari Pelabuhan Tenau, Kupang, NTT ini sudah beberapa kali mengangkut sapi ke Jakarta.
Awalnya, kapal ternak ini sempat mengalami kesulitan mengangkut sapi dari sentra sapi di NTT dan NTB. Puncaknya, saat kapal bersandar di Tanjung Priok tanpa muatan satu sapi pun pada pelayaran kedua.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyebut, pada pelayaran terakhir, pihaknya sampai harus melakukan seleksi ketat pada sapi yang diangkut. Pasalnya, banyak peternak yang mengantre untuk menjual sapinya untuk diangkut ke Jakarta.
"Sekarang peternak yang daftar sampai nggak muat. Terjadi kenaikan harga sapi hidup di peternak di NTT, malah antre mereka. Memang namanya di awal-awal pasti susah, tapi sekarang malah rebutan," kata Amran ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/2/2016).
Amran sempat bercerita tentang masalah selama proses pengadaan sapi. Mulai dari kapal ternak yang kosong pada pelayaran kedua hingga kabar pemerintah memaksa peternak untuk menjual sapi.
"Dulu beritanya peternak di sana belinya dipaksa dengan harga segini. Sekarang yang daftar malah sampai nggak muat. Ada peternak jual sapi hidup Rp 21.000/kg, tapi minta naik Rp 5.000/kg, saya bilang naikkan saja. Jadi sudah ada kenaikan harga di peternak," ujar Amran.
Namun sekarang situasinya berbeda. Kapal ternak justru diminati untuk mengangkut sapi dari provinsi lain, contohnya Provinsi Sulawesi Selatan.
Menurut Amran, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan berkali-kali menagih kapal ternak bisa mengangkut sapi dari daerahnya yang tengah surplus.
"Ini saya habis dari Sulsel gubernurnya minta terus, kapan kapalnya mampir ke daerahnya. Nggak ada cerita dipaksa, bangun dari masa lalu, ini merah soal merah putih, kapal ternak harus jalan," tegas Amran.
Sebagai informasi, kedatangan keempat kapal ternak kali ini membawa muatan penuh sebanyak 500 ekor, dengan rincian 400 ekor diturunkan di Jakarta dan 100 ekor disalurkan di Cirebon, Jawa Barat.
500 sapi ini diangkut dari 2 pelabuhan yakni Pelabuhan Tenau Kupang sebanyak 400 ekor sapi jenis Sapi Bali dengan berat rata-rata 275 kg, dan sapi Sumba Ongole sebanyak 100 ekor dengan berat rata-rata 325 kg yang diangkut dari Pelabuhan Waingapu, Kupang.
Ada 8 pelaku usaha yang menggunakan kapal khusus ternak ini yakni CV Semata Wayang, UD Harapan Jaya, UD Praiwora Putra, CV Tiga Berlian, CV Bina Taruna, CV STMJ, CV Generasi Baru, dan PT Berdikari (Persero). Sapi tersebut nantinya akan dijual di pasar Jakarta seharga Rp 85.000/kg.
http://finance.detik.com/read/2016/0...f991104topnews
Jakarta -Kapal Ternak KM Camara Nusantara I hari ini kembali bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kapal yang berangkat dari Pelabuhan Tenau, Kupang, NTT ini sudah beberapa kali mengangkut sapi ke Jakarta.
Awalnya, kapal ternak ini sempat mengalami kesulitan mengangkut sapi dari sentra sapi di NTT dan NTB. Puncaknya, saat kapal bersandar di Tanjung Priok tanpa muatan satu sapi pun pada pelayaran kedua.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyebut, pada pelayaran terakhir, pihaknya sampai harus melakukan seleksi ketat pada sapi yang diangkut. Pasalnya, banyak peternak yang mengantre untuk menjual sapinya untuk diangkut ke Jakarta.
"Sekarang peternak yang daftar sampai nggak muat. Terjadi kenaikan harga sapi hidup di peternak di NTT, malah antre mereka. Memang namanya di awal-awal pasti susah, tapi sekarang malah rebutan," kata Amran ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/2/2016).
Amran sempat bercerita tentang masalah selama proses pengadaan sapi. Mulai dari kapal ternak yang kosong pada pelayaran kedua hingga kabar pemerintah memaksa peternak untuk menjual sapi.
"Dulu beritanya peternak di sana belinya dipaksa dengan harga segini. Sekarang yang daftar malah sampai nggak muat. Ada peternak jual sapi hidup Rp 21.000/kg, tapi minta naik Rp 5.000/kg, saya bilang naikkan saja. Jadi sudah ada kenaikan harga di peternak," ujar Amran.
Namun sekarang situasinya berbeda. Kapal ternak justru diminati untuk mengangkut sapi dari provinsi lain, contohnya Provinsi Sulawesi Selatan.
Menurut Amran, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan berkali-kali menagih kapal ternak bisa mengangkut sapi dari daerahnya yang tengah surplus.
"Ini saya habis dari Sulsel gubernurnya minta terus, kapan kapalnya mampir ke daerahnya. Nggak ada cerita dipaksa, bangun dari masa lalu, ini merah soal merah putih, kapal ternak harus jalan," tegas Amran.
Sebagai informasi, kedatangan keempat kapal ternak kali ini membawa muatan penuh sebanyak 500 ekor, dengan rincian 400 ekor diturunkan di Jakarta dan 100 ekor disalurkan di Cirebon, Jawa Barat.
500 sapi ini diangkut dari 2 pelabuhan yakni Pelabuhan Tenau Kupang sebanyak 400 ekor sapi jenis Sapi Bali dengan berat rata-rata 275 kg, dan sapi Sumba Ongole sebanyak 100 ekor dengan berat rata-rata 325 kg yang diangkut dari Pelabuhan Waingapu, Kupang.
Ada 8 pelaku usaha yang menggunakan kapal khusus ternak ini yakni CV Semata Wayang, UD Harapan Jaya, UD Praiwora Putra, CV Tiga Berlian, CV Bina Taruna, CV STMJ, CV Generasi Baru, dan PT Berdikari (Persero). Sapi tersebut nantinya akan dijual di pasar Jakarta seharga Rp 85.000/kg.
http://finance.detik.com/read/2016/0...f991104topnews
hoaxx..
ini ngga mungkin terjadi


0
9.2K
Kutip
117
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan