- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Dikepung Aparat, Warga Kalijodo "Shock"


TS
aghilfath
Dikepung Aparat, Warga Kalijodo "Shock"
Spoiler for Dikepung Aparat, Warga Kalijodo "Shock":

Kompas.com/Robertus Belarminus
Suasana di Kalijodo menjadi sepi setelah razia besar dilakukan petugas di kawasan prostitusi tersebut. Sabtu (20/2/2016)
Sabtu, 20 Februari 2016 | 16:24 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Ribuan aparat gabungan dikerahkan dalam razia di Kalijodo, Sabtu (20/2/2016). Ribuan aparat yang terdiri dari Polisi, TNI, dan Satpol PP dilibatkan dalam razia tersebut.
Kedatangan aparat ini membuat warga meresponnya dengan ketakutan.
Salah seorang warga Kalijodo menganggap petugas melakukan hal berlebihan.
"Caranya itu lho. Kalau begini kita jadi takut, mau ngapain coba bawa pasukan banyak," kata seorang warga RT 04/RW 05 Kalijodo, kepada Kompas.com, Sabtu (20/2/2016).
Warga Kalijodo menurutnya minta lebih dikedepankan dialog dan sosialisasi, dibandingkan dengan mengirim pasukan seperti ini. Ini menurutnya membuat warga jadi shock.
"Enggak usah ditanya, ya shock lah kita. Kita juga manusia, diperlakukan lah dengan baik. Ajak bicara dulu," ujar dia.
Sementara itu, warga lainnya, juga merasakan hal yang sama dengan kedatangan petugas pagi ini. Bahkan, pemilik warung di RT 01 / RW 05 itu juga merugi.
"Orang-orang yang pada mau beli jadi takut, enggak ada yang mau beli sepi dari pagi," ujar wanita berdaster cokelat muda itu.
"Saya sampai enggak bisa belanja, mau beli nasi buat warung sama rokok enggak boleh dulu katanya, saya mau keluar enggak boleh, diperiksa KTP saya, saya juga sampai dibawa buat tes urine segala, mau apa coba," kata dia.
Wanita yang mengaku asli Sulawesi ini mengatakan, dirinya setuju saja kalau pemerintah mau menertibkan. Asalkan, jangan direlokasi ke tempat yang jauh.
"Saya kalau ke dipindah ke rusun Daan Mogot mau, tapi katanya belum selesai dibangun. Kalau Marunda sama Pulogebang saya enggak mau, kejauhan. Malah di TV katanya di Marunda enggak mau terima warga Kalijodo," ujar dia.
Sesuai SOP
Menurut Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian, pengerahan ribuan aparat bertujuan agar operasi razia penyakit masyarakat (pekat) yang dilakukan berjalan lancar tanpa adanya perlawanan.
Dia kemudian menyontohkan kasus tewasnya polisi akibat dikeroyok sekelompok orang dalam penggerebekan bandar narkoba di Berlan, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.
"Kami tidak mau tewasnya anggota kita seperti yang terjadi di Berlan terulang," kata Tito.
Saat di Berlan, jumlah polisi yang beraksi dalam penggerebekan hanya sekitar 8 orang. Mereka kemudian dikeroyok oleh belasan warga bersenjata tajam yang diprovokasi oleh bandar narkoba.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal mengatakan, kedatangan aparat dalam jumlah ini telah sesuai aturan. "Ini sudah sesuai SOP," ujar Iqbal di Kalijodo.
Pantauan KOMPAS.com, aparat mengamankan hampir seluruh sudut-sudut Kalijodo.
Aparat terlihat berjaga di dua sisi jalan besar menuju Kalijodo, yakni di Jalan Teluk Gong Raya dan Jalan Pangerang Tubagus Angke, dan sejumlah titik lainnya.
Spoiler for Mulus Aparat:





http://megapolitan.kompas.com/read/2...lijodo.Shock.#
Aparat hanya siaga mengingat ancaman warga sebelumnya yg dianggap memberi ancaman petugas bila tidak serius menyiapkan aparat yg ditugaskan, jadi ga ada asap klo ga ada api

Diubah oleh aghilfath 20-02-2016 16:57
0
6.3K
Kutip
68
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan