- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jalan Tol Banjir, Stafsus: “Ini Program Perluasan Tol Laut ke Daratan”


TS
kalangkang.
Jalan Tol Banjir, Stafsus: “Ini Program Perluasan Tol Laut ke Daratan”
JAKARTA,Hujan yang mengguyur Jakarta
dan sekitarnya beberapa hari
terakhir memunculkan genangan air di banyak titik yang disertai oleh kemacetan yang cukup parah. Pada hari Minggu kemarin (14/2),banjir terjadi di beberapa ruas jalan tol yang menghubungkan antara Ibukota dengan wilayah-wilayah sekitarnya, terutama Tol Jakarta-Cikampek.
Menurut pihak PT. Jasa Marga,banjir yang mencapai ketinggian 50cm di beberapa titik tol disebabkan oleh debet air yang terlalu besar sementara saluran air yang tersedia tidak bisa menampung lebih banyak air. Hal ini membuat sebagian masyarakat kembali mempertanyakan kesiapan pihak pengelola jalan tol dalam mengantisipasi resiko hujan deras,banjir, dan kemacetan yang selalu berulang dari tahun ke tahun.
Menanggapi kekhawatiran
masyarakat tersebut, Rumoyo Senempil, Staf Khusus Kepresidenan di bidang Trayek Tol, Jalan Tikus, dan Jalur Setapak, menyatakan bahwa
kondisi tersebut sebetulnya aman dan terkendali, dan merupakan bagian dari program pemerintah untuk memperluas kinerja Tol Laut untuk masuk ke daratan.
“Banjir di jalan tol itu sesuai
dengan blueprint kita. Jadi memang kita akan memperluas Tol Laut hingga ke daratan, sehingga tol di darat harus dibuat senyaman mungkin untuk dilalui kapal-kapal yang beroperasi di Tol Laut. Ini kita lakukan untuk mempermudah dan mempercepat distribusi barang antarpulau. Daripada nanti terlalu lama menunggu di pelabuhan untuk kemudian dikirim lewat truk atau transportasi darat ke tempat tujuan,lebih baik kapalnya saja sekalian diarahkan ke lokasi akhir,” ujar Moyo saat memberikan keterangan pers kepada para wartawan di Istana Negara pagi ini (15/2).
Rencana ini, menurutnya, memang masih dalam tahap uji coba.
“Hujan deras beberapa hari
terakhir ini menjadi uji coba yang baik dan sukses.
Kemarin tol Jakarta-Cikampek ternyata sudah dipastikan berada dalam rentang spesifikasi yang cocok untuk bisa dilalui oleh kapal-kapal dari Tol Laut.”
Tujuan dari perluasan Tol Laut hingga ke darat adalah untuk menghemat waktu distribusi komoditas antarpulau dan menekan biaya. Dengan memberi akses
kepada kapal Tol Laut untuk melintasi tol daratan dan terminal umum, maka pemerintah tidak perlu lagi membangun pelabuhan-pelabuhan dengan biaya yang mahal.
Menurut Moyo, di saat pemerintah membutuhkan penghematan anggaran seperti ini, cara ini menjadi solusi yang paling mudah dan tidak memerlukan pemikiran yang panjang, sehingga lebih efisien dalam perumusannya.
“Selain itu, rencana ini konsisten dan sejalan dengan rencana pemerintah untuk memajukan perekonomian maritim atau kelautan.
Dengan integrasi antara Tol Laut dengan tol daratan, maka batas antara darat dan laut bisa dihilangkan, dan ini akan memacu ekonomi bebas hambatan seperti yang kita inginkan. Di sisi lain, kita bisa memperluas laut kita. Jadi dibandingkan kita mendaratkan laut dengan biaya mahal, lebih baik kita melautkan daratan, lebih alami,” pungkasnya.
Hujan deras dengan resiko
genangan air dan banjir masih mengintai Jakarta dan sekitarnya hingga beberapa hari ke depan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) beserta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sepakat bahwa potensi hujan lebat cenderung meningkat hingga sepekan ke depan, dan meminta masyarakat mewaspadai banjir di Jakarta, Depok, dan Bogor. (SMG)
saat tol laut terintegrasi dengan tol darat,mantab betul
dan sekitarnya beberapa hari
terakhir memunculkan genangan air di banyak titik yang disertai oleh kemacetan yang cukup parah. Pada hari Minggu kemarin (14/2),banjir terjadi di beberapa ruas jalan tol yang menghubungkan antara Ibukota dengan wilayah-wilayah sekitarnya, terutama Tol Jakarta-Cikampek.
Menurut pihak PT. Jasa Marga,banjir yang mencapai ketinggian 50cm di beberapa titik tol disebabkan oleh debet air yang terlalu besar sementara saluran air yang tersedia tidak bisa menampung lebih banyak air. Hal ini membuat sebagian masyarakat kembali mempertanyakan kesiapan pihak pengelola jalan tol dalam mengantisipasi resiko hujan deras,banjir, dan kemacetan yang selalu berulang dari tahun ke tahun.
Menanggapi kekhawatiran
masyarakat tersebut, Rumoyo Senempil, Staf Khusus Kepresidenan di bidang Trayek Tol, Jalan Tikus, dan Jalur Setapak, menyatakan bahwa
kondisi tersebut sebetulnya aman dan terkendali, dan merupakan bagian dari program pemerintah untuk memperluas kinerja Tol Laut untuk masuk ke daratan.
“Banjir di jalan tol itu sesuai
dengan blueprint kita. Jadi memang kita akan memperluas Tol Laut hingga ke daratan, sehingga tol di darat harus dibuat senyaman mungkin untuk dilalui kapal-kapal yang beroperasi di Tol Laut. Ini kita lakukan untuk mempermudah dan mempercepat distribusi barang antarpulau. Daripada nanti terlalu lama menunggu di pelabuhan untuk kemudian dikirim lewat truk atau transportasi darat ke tempat tujuan,lebih baik kapalnya saja sekalian diarahkan ke lokasi akhir,” ujar Moyo saat memberikan keterangan pers kepada para wartawan di Istana Negara pagi ini (15/2).
Rencana ini, menurutnya, memang masih dalam tahap uji coba.
“Hujan deras beberapa hari
terakhir ini menjadi uji coba yang baik dan sukses.
Kemarin tol Jakarta-Cikampek ternyata sudah dipastikan berada dalam rentang spesifikasi yang cocok untuk bisa dilalui oleh kapal-kapal dari Tol Laut.”
Tujuan dari perluasan Tol Laut hingga ke darat adalah untuk menghemat waktu distribusi komoditas antarpulau dan menekan biaya. Dengan memberi akses
kepada kapal Tol Laut untuk melintasi tol daratan dan terminal umum, maka pemerintah tidak perlu lagi membangun pelabuhan-pelabuhan dengan biaya yang mahal.
Menurut Moyo, di saat pemerintah membutuhkan penghematan anggaran seperti ini, cara ini menjadi solusi yang paling mudah dan tidak memerlukan pemikiran yang panjang, sehingga lebih efisien dalam perumusannya.
“Selain itu, rencana ini konsisten dan sejalan dengan rencana pemerintah untuk memajukan perekonomian maritim atau kelautan.
Dengan integrasi antara Tol Laut dengan tol daratan, maka batas antara darat dan laut bisa dihilangkan, dan ini akan memacu ekonomi bebas hambatan seperti yang kita inginkan. Di sisi lain, kita bisa memperluas laut kita. Jadi dibandingkan kita mendaratkan laut dengan biaya mahal, lebih baik kita melautkan daratan, lebih alami,” pungkasnya.
Hujan deras dengan resiko
genangan air dan banjir masih mengintai Jakarta dan sekitarnya hingga beberapa hari ke depan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) beserta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sepakat bahwa potensi hujan lebat cenderung meningkat hingga sepekan ke depan, dan meminta masyarakat mewaspadai banjir di Jakarta, Depok, dan Bogor. (SMG)
saat tol laut terintegrasi dengan tol darat,mantab betul

0
2.6K
21


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan