- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Gubernur Aher Minta Proyek LRT di Jawa Barat Didanai APBN


TS
namima
Gubernur Aher Minta Proyek LRT di Jawa Barat Didanai APBN
Quote:

Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta pemerintah pusat untuk mendanai pembangunan proyek light rail transit (LRT) di wilayahnya dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Kemarin (15/2) saya rapat dengan pemerintah pusat, menyinggung sedikit soal LRT Bandung Raya. Kami lebih cenderung LTR dibiayai oleh APBN," kata Ahmad, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Selasa (16/2).
Pria yang kerap disapa Aher menuturkan, dengan menggunakan dana APBN maka tarif LRT akan lebih murah dibandingkan seluruh investasi proyek diserahkan kepada swasta.
"Saya khawatir kalau nanti LRT Bandung Raya itu swasta yang menangani maka tarifnya akan mahal. Sehingga LRT beres tapi tidak ada yang mau naik karena tarifnya mahal. Kami kan tidak mau seperti itu. Harganya kalau bisa jangan terlalu mahal dari kereta cepat," kata dia.
Aher menuturkan proyek LRT Bandung Raya akan terintegrasi dengan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
"Jadi Kereta Cepat Jakarta-Bandung tidak berhenti di Tegalluar (Kabupaten Bandung) saja tapi ada pembangunan transportasi terpadu di kawasan Bandung Raya. Rencananya, bentuknya LRT," katanya.
Ia mengatakan integrasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan LRT Bandung Raya dilakukan untuk mempermudah akses penumpang jika ingin melanjutkan perjalanannya di Bandung Raya.
"Upaya nyambung dengan kereta cepatnya bahkan nanti kereta cepatnya konsorsiumnya sama, kemudian teknologi sama, jadi lebih mudah dibandingkan berbeda konsorsium. Transportasi Bandung Raya akan menyesuaikan dengan Kereta Cepat dan pembangunannya tak terpisahkan," kata Aher.
Sebagai informasi untuk proyek LRT Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) yang digarap PT Adhi Karya Tbk, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mengestimasi total biaya yang dibutuhkan untuk proyek prasarana LRT adalah Rp 23,81 trilliun terdiri dari biaya pekerjaan umum (civil works) sebesar Rp 19,15 triliun dan biaya fasilitas operasi sebesar Rp 4,66 triliun.
Lintasan LRT tahap I memiliki panjang 42,1 kilometer (km) dan terbagi tiga meliputi rute Cibubur-Cawang sepanjang 13,7 km, Bekasi Timur-Cawang 17,9 km, dan Cawang-Dukuh Atas 10,5 km.
Pembangunan tahap I mencakup pembangunan 21 stasiun LRT dan akan dimulai pada kuartal akhir tahun 2015 hingga awal 2018.
Sementara itu, tahap kedua (tahap II) panjangnya 41,5 km dan terdiri dari tiga lintas pelayanan Cibubur-Bogor 30,5 km, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan 5,5 km, dan Palmerah Grogol 5,5 km. Adapun jumlah stasiun yang dibangun ada 10 stasiun. Pembangunan tahap II diperkirakan baru akan dimulai awal 2016 hingga akhir 2018. (gen)
http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/...-didanai-apbn/
APBN...

0
871
Kutip
7
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan