- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Karya Pak Taufiq Ismail yang Bikin Merinding


TS
agung.falsafah
Karya Pak Taufiq Ismail yang Bikin Merinding


Tunjuki Kami Jalan (Taufik Ismail)
Quote:
Puisi ini karya penyair
kondang Taufik
Ismail. Dibacakan
beliau sendiri pada
saat acara Special
Iwan Fals, Jelang
Pemilu Indonesia -
Satu Untuk Negeri- Live di TV One pada
tanggal 8 April 2009, sehari sebelum
Pemilihan Umum legislatif. Puisi yang
sangat ‘berani’ ini dibacakan oleh Taufik
Ismail dengan tegas dan lantang.
kondang Taufik
Ismail. Dibacakan
beliau sendiri pada
saat acara Special
Iwan Fals, Jelang
Pemilu Indonesia -
Satu Untuk Negeri- Live di TV One pada
tanggal 8 April 2009, sehari sebelum
Pemilihan Umum legislatif. Puisi yang
sangat ‘berani’ ini dibacakan oleh Taufik
Ismail dengan tegas dan lantang.
Quote:
Tunjuki Kami Jalan
Taufik Ismail
Dengan hati yang berdebar-debar
Sebuah bangsa akan memasuki lagi
sebuah gerbang yang besar
Gerbang pelaksanaan ide yang bernama
demokrasi untuk ke sepuluh kali
1,6 juta orang akan memperebutkan 18
ribu lebih kursi
Mewakili seluruh strata perwakilan di
seantero negeri
Untuk itu mereka menghabiskan lebih
dari 100 triliun rupiahnya secara pribadi
Ini demokrasi terlampau mahal
Demokrasi yang sangat mahal bagi
bangsa yang miskin
Bangsa yang berhutang 1.500 triliun
rupiahnya
Di sebuah negeri yang 40 juta warganya
menganggur tidak mendapatkan
kesempatan kerja
Di negeri yang petani miskinnya
berpuluh tahun mensubsidi harga beras
orang kota
Bangsa yang terhadap keadilan seperti
hampir kehilangan harap
Di negeri yang hukum sukar ditegakkan
karena tiangnya penuh rayap
Bangsa yang sakit kronis karena
dicengkram epidemi korupsi
Di negeri yang malingnya makin banyak
dengan datangnya reformasi
Bangsa yang anak-anaknya 6 juta
dibelenggu narkoba
Di negeri yang anak-anaknya tidak
mendapat bangku sekolah 10 juta
Kemudian bangsa ini makin permisif,
segala boleh
Syahwat yang semakin gawat di negri
yang kini
Negeri kita adalah surga pornografi yang
paling murah didunia
Kemudian bangsa yang bertanya-tanya
macam apa ini merdeka?
Dinegri yang seperti dijajah ini
Karena apa? Karena di dikte !
Karena di dikte…! di dikte…!
Oleh kemauan negara adi kuasa
Ada sebagian dari bangsa kita yang nilai-
nilai luhurnya berantakan
Ada sebagian dari bangsa kita yang
dimatanya tidak jelas lagi batas halal dan
haram
Ibarat membentang benang hitam di
hutan kelam jam satu malam
Banyak persoalan… banyak persoalan…
Maa dzaa aroodallahu bihadza matsalaa
("Apakah maksud Allah menjadikan ini
untuk perumpamaan?") (QS 2:26)
Ini luar biasa ruwet dan sulitnya
problema bangsa
Tapi saudaraku… saudaraku… saudaraku
Jangan putus asa
Bersama mari kita selesaikan raksasa
permasalahan
Membasmi kebodohan
Memberantas kemiskinan
Menghabisi perilaku koruptif
Mencegah kekerasan dan anarki
Menegakkan… menegakkan hukum dan
keadilan
Robbana… robbana…
Semoga kita tetap diberiNya kesempatan
dan keampunan
Kemudian… kemudian…
Semoga masih ada cahaya di atas sana
Untuk bangsa kita…
Taufik Ismail
Dengan hati yang berdebar-debar
Sebuah bangsa akan memasuki lagi
sebuah gerbang yang besar
Gerbang pelaksanaan ide yang bernama
demokrasi untuk ke sepuluh kali
1,6 juta orang akan memperebutkan 18
ribu lebih kursi
Mewakili seluruh strata perwakilan di
seantero negeri
Untuk itu mereka menghabiskan lebih
dari 100 triliun rupiahnya secara pribadi
Ini demokrasi terlampau mahal
Demokrasi yang sangat mahal bagi
bangsa yang miskin
Bangsa yang berhutang 1.500 triliun
rupiahnya
Di sebuah negeri yang 40 juta warganya
menganggur tidak mendapatkan
kesempatan kerja
Di negeri yang petani miskinnya
berpuluh tahun mensubsidi harga beras
orang kota
Bangsa yang terhadap keadilan seperti
hampir kehilangan harap
Di negeri yang hukum sukar ditegakkan
karena tiangnya penuh rayap
Bangsa yang sakit kronis karena
dicengkram epidemi korupsi
Di negeri yang malingnya makin banyak
dengan datangnya reformasi
Bangsa yang anak-anaknya 6 juta
dibelenggu narkoba
Di negeri yang anak-anaknya tidak
mendapat bangku sekolah 10 juta
Kemudian bangsa ini makin permisif,
segala boleh
Syahwat yang semakin gawat di negri
yang kini
Negeri kita adalah surga pornografi yang
paling murah didunia
Kemudian bangsa yang bertanya-tanya
macam apa ini merdeka?
Dinegri yang seperti dijajah ini
Karena apa? Karena di dikte !
Karena di dikte…! di dikte…!
Oleh kemauan negara adi kuasa
Ada sebagian dari bangsa kita yang nilai-
nilai luhurnya berantakan
Ada sebagian dari bangsa kita yang
dimatanya tidak jelas lagi batas halal dan
haram
Ibarat membentang benang hitam di
hutan kelam jam satu malam
Banyak persoalan… banyak persoalan…
Maa dzaa aroodallahu bihadza matsalaa
("Apakah maksud Allah menjadikan ini
untuk perumpamaan?") (QS 2:26)
Ini luar biasa ruwet dan sulitnya
problema bangsa
Tapi saudaraku… saudaraku… saudaraku
Jangan putus asa
Bersama mari kita selesaikan raksasa
permasalahan
Membasmi kebodohan
Memberantas kemiskinan
Menghabisi perilaku koruptif
Mencegah kekerasan dan anarki
Menegakkan… menegakkan hukum dan
keadilan
Robbana… robbana…
Semoga kita tetap diberiNya kesempatan
dan keampunan
Kemudian… kemudian…
Semoga masih ada cahaya di atas sana
Untuk bangsa kita…
Gimana ganss puisinya? Keren banget yaak?

Diubah oleh agung.falsafah 09-11-2018 16:58
0
6.5K
Kutip
53
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan