- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
PDIP Bakal Lebih Dulu Deklarasi Cagub DKI, Teman Ahok Pilih Tak Buru-buru


TS
aghilfath
PDIP Bakal Lebih Dulu Deklarasi Cagub DKI, Teman Ahok Pilih Tak Buru-buru
Spoiler for PDIP Bakal Lebih Dulu Deklarasi Cagub DKI, Teman Ahok Pilih Tak Buru-buru:

Jakarta - Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) siap untuk mendeklarasikan diri sebagai calon gubernur independen DKI pada 1 Mei nanti, saat KTP dukungan mencapai sejuta. Ahok diketahui ingin menggandeng calon wakil gubernur dari tandemnya sekarang, yakni Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat dari PDIP. Tapi PDIP sendiri ingin mendeklarasikan cagubnya pada bulan April, lebih dulu dari rencana deklarasi Ahok.
Lalu bagaimana reaksi pendukung Ahok yang tergabung dalam Teman Ahok? Apakah mereka tak ingin cepat-cepat mendeklarasikan Ahok sebagai cagub independen? Jawabannya 'tidak'.
"Enggak usah terlalu terburu-buru juga, waktu untuk mendaftar independen dari KPUD juga masih agak lama," kata Juru Bicara Teman Ahok Amalia Ayuningtyas kepada detikcom, Jumat (12/2/2016).
Bahkan Amalia menyatakan lebih baik Ahok mendeklarasikan diri di akhir Mei. Soalnya, bila mendaftarkan diri terlalu awal bisa bahaya bagi Ahok.
"Kalau saya pribadi merasa (deklarasi Ahok) akhir Mei lebih pas lah," kata Amalia.
Bila Ahok maju terlalu awal, dia bisa menjadi sasaran empuk kampanye hitam. Apalagi jagad perpolitikan di negeri ini cukup ganas.
"Ya misalnya ditiupi isu SARA, soal wakil, kebijakan, dan lain-lain. Kan biasanya dramanya aneh-aneh kalau mau Pilkada," kata Amalia.
Teman Ahok tak ingin meneladani pola partai-partai politik yang sudah ribut soal Pilgub DKI 2017 mulai dari sekarang. Ribut dalam artian menciptakan hal yang kontroversial mencari cagub. Teman Ahok yakin benar usungannya akan berhasil.
"Sejauh ini kami yakin Pak Ahok masih lebih menjanjikan dibanding parpol. Dukungan kami riil dan terukur," kata dia.
Soal calon wakil gubernur DKI, Amalia menyerahkan sepenuhnya pada Ahok. Saat ini Teman Ahok bekerja untuk mengumpulkan KTP dukungan agar Ahok bisa aman sebagai cagub DKI independen.
"Akhir Februari ini kami punya target untuk bisa kumpulkan 750 ribu KTP. Mengingat kasak-kusuk partai juga sudah mulai kencang," kata dia santai.
"Untuk memenuhi target, paling tidak kami harus mengumpulkan 3.500-an dukungan dalam sehari," tandasnya.
Barisan Kontra-Ahok Dirangkul Gerindra: Boy Sadikin hingga 'Wanita Emas'

Jakarta - Partai Gerindra DKI bakal menggelar hajatan silaturahim para bakal calon (balon) gubernur DKI yang berseberangan arah dengan petahana Basuki T Purnama (Ahok) hari ini. Nama Boy Sadikin, yang belakangan mengundurkan diri dari jabatan Ketua PDIP DKI, masuk dalam barisan balon gubernur kontra-Ahok itu.
"Orang-orang yang diundang ini adalah orang-orang yang tak sepaham dengan pemikiran Ahok. Mereka orang-orang yang punya ide berbeda," kata Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan Kaderisasi Gerindra DKI, Syarif, kepada detikcom, Jumat (12/2/2016).
Namun demikian Syarif tak mau mengatakan 12 balon gubernur itu adalah barisan anti-Ahok. Sikap tak sepaham (kontra) bukan berarti 'anti'. Mereka masih mendukung upaya pembangunan Jakarta menjadi lebih baik, sebagaimana diusahakan Ahok.
"Mereka orang yang punya ide berbeda dengan Ahok. Tapi bukan juga anti-Ahok Kalau anti-Ahok kan berarti tidak mau ikut membangun Jakarta," ujar Syarif.
Siapa saja mereka? Ada Boy Sadikin, Yusril Ihza Mahendra dari PBB, Abraham Lunggana (Lulung) dari PPP, Marco Kusumawijaya, dan Isnaeni yang dikenal dengan 'wanita emas'.
Nama-nama itu relatif baru bagi Gerindra DKI, karena sebelumnya Gerindra DKI juga sudah punya beberapa nama penantang Ahok yang juga diundang hadir pada silaturahim nanti, yakni Adhyaksa Dault, Biem T Benyamin, Nahrowi Ramli, Ichsanuddin Noorsy, Sanusi, Ridwan Kamil, dan Sandiaga Uno.
Bukankah Boy adalah pengurus PDIP yang mengajukan pengunduran diri belum lama ini? Apa ini ada kaitannya dengan niatannya maju di Pilgub DKI? Syarif tak mau mencampuri urusan PDIP.
"Boy ini tokoh yang perlu diberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya untuk memimpin Jakarta," ujar Syarif yang juga Ketua Panitia Penjaringan Balon Gubernur DKI ini.
Sedangkan Marco dipandang Gerindra sebagai ahli bidang penataan kota. Marco punya konsep revitalisasi kota.
"Dia sudah launching melalui Facebook dan Twitter bahwa bersedia menjadi calon gubernur DKI. Dia sedang bergerilya mengumpulkan KTP," kata Syarif.
Isnaeni, nama yang satu ini terkenal saat stiker 'wanita emas' bergambar dirinya terpampang di bus-bus yang beroperasi di Jakarta beberapa waktu silam. Gerindra ingin mengundang dia untuk memberi kesempatan berkontribusi di arena pra-Pilgub DKI 2017 ini.
"Perempuan cantik ini kan nyentrik. Setiap kali pesta politik, misal Pilkada atau Pileg, dia selalu muncul," tutur Syarif.
Sedangkan Yusril, dia dikenal sebagai ahli hukum tata negara. Gerindra ingin lebih intens menelisik pemikiran Yusril untuk Ibu Kota ke depan.
"Di antara keanekaragaman konsepnya, kita ingin mengetahui beliau. Yang penting kita intens berkomunikasi," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Ketua DPD Gerindra DKI, Mohamad Taufik, optimis Boy akan hadir di acara silaturahmi di Hotel Aryaduta Jakarta pada pukul 16.00 WIB nanti. "Insya Allah (Boy hadir nanti)," ucap Taufik singkat.
http://m.detik.com/news/berita/31401...-tak-buru-buru& http://m.detik.com/news/berita/31400...ga-wanita-emas
Suhu politik Jakarta sudah mulai panas, saling klaim dan deklarasi akan mewarnai bulan2 kedepan

0
1.1K
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan