Quote:
MEDAN - Ketua kelompok Lesbian, Gay, Bisexual and Transgender (LGBT) Sumut, Dika Butar-butar mengharapkan masyarakat untuk menerima keberadaan kaumnya. Ia mengklaim bahwa pihaknya akan menempuh jalur penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) untuk memperjuangkan keberadaan kaum LGBT.
Setiap orang terlahir di dunia punya hak asasi yang sama. Secara negara kita juga mengadopsi deklarasi HAM itu. Ada UUD 1945, ada UU Nomor 39 tahun 1999, bahwa setiap orang punya hak yang sama. Negara harus adil.
"Kita jangan lupa, bahwa kita tinggal di negara yang menjunjung tinggi HAM. Bukan hanya LGBT. Kaum perempuan, buruh, Ahmadiyah, dan lainnya, mereka juga punya hak yang sama. Kita harus melihat bahwa manusia itu terlahir dengan keadaan yang beragam,” ujarnya, dikutip dari Waspada Online, Kamis (11/2/2016).
Lebih lanjut Dika menuturkan, kaum LGBT di Sumut bergerak dalam memperjuangkan persamaan hak. Bahkan ia mengklaim pihaknya berpartisipasi aktif dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan.
“Sasaran kami komunitas, masyarakat, dan negara. Bagaimana supaya HAM itu bisa diketahui setiap orang. Selebihnya kami edukasi, kampanye, juga tentang HAM. Menurutku, perjuangan ini gak bisa dilakukan sendiri,” ujarnya, seraya menambahkan, pihaknya belum ada rencana menggelar aksi dalam waktu dekat.
Pengamat Sosial Budaya dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Anshari Yamah berpendapat bahwa keberadaan kelompok LGBT di lingkungan kampus harus ditindak tegas.
“Memang mereka tidak boleh didiskriminasi. Tapi juga tidak dilegalkan. Kampus harus bisa menindak tegas itu. Kalau mereka beraktivitas secara terang-terangan dengan sesamanya, harus diberi sanksi. Bisa berupa peringatan atau skorsing apabila masih menjalani perkuliahan,” tegas Anshari.
Ia menyarankan kepada unsur pimpian universitas untuk membuat sebuah kegiatan yang menunjang kreativitas mahasiswa.
“Jadi kampus itu tidak sebatas kegiatan belajar mengajar. Harus ada kegiatan positif yang meningkatkan skill dan pemahaman mahasiswa,” tuturnya.
sumur
HAM DIBAWAH PANCASILA
SILA PERTAMA "KETUHANAN YANG MAHA ESA"
BERTUHAN = BERAGAMA
AGAMA MELARANG LGBT