- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Banjir Sumatera & Bangka (1): Tim Riau Evakuasi Warga dan Tembus Dusun Santul


TS
act.id
Banjir Sumatera & Bangka (1): Tim Riau Evakuasi Warga dan Tembus Dusun Santul

PEKANBARU – Beberapa wilayah di Sumatera Barat (Solok Selatan dan Lima Puluh Kota), Riau (Kampar-Pekanbaru) dan Bangka Belitung (Pangkal Pinang) dalam dua hari terakhir terlanda banjir dan longsor. Aksi Cepat Tanggap (ACT) langsung menerjunkan beberapa tim ke tiga provinsi tersebut. Tim Kampar-Pekanbaru, Selasa (9/2) kemarin melakukan evakuasi warga di Kecamatan Kampar serta mendistribusikan bantuan logistik untukwarga Dusun Santul, Desa Sungai Jalau, Kampar Utara.
Dari lokasi tim melaporkan bahwa puluhan desa di beberapa kecamatan di Kabupaten Kampar sudah terendam banjir. “Ketinggian air sudah mencapai 4-5 meter, sebagian masyarakat di beberapa dusun masih ada yang terisolir termasuk Dusun Santul yang kami kunjungi,” ungkap Erni Koordinator Tim Aksi Kampar – Pekanbaru.
Erni juga mengatakan hingga Selasa siang kemarin ketinggian air masih terus naik. Besar kemungkinan akan terus meningkat karena pintu air di PLTA Koto Panjang akan dibuka kembali. Di beberapa titik di Kecamatan Kampar, Tim melakukan evakuasi warga dari kediamannya untuk pindah ke tempat yang lebih nyaman, juga barang-barang milik warga yang ingin mereka selamatkan. Di Kecamatan Kampar ketinggian air masih cukup tinggi.
Sementara itu, di Dusun Santul, Tim memberikan bantuan air bersih serta paket paket sembako berupa beras, sarden, susu dan barang kebutuhan lain yang dibutuhkan warga. Dusun Santul adalah satu dari sekian dusun yang masih terisolir akibat banjir. Untuk menuju dusun ini Tim Dua yang dibantu oleh Tim dari TNI harus menggunakan perahu motor sejauh 5 kilometer dari pusat Desa Air Tiris.
Sepanjang pengamatan Tim yang terdiri dari Mustaqim, Manahan, Eko, Erni, Wahyudi, banyak warga yang mengungsi ke tempat-tempat yang lebih tinggi seeperti perbukitan dan ke berbagai fasilitas umum seperti masjid dan sekolah. Meski sudah ada posko-posko pengungsian namun masih minim menyediakan logistik dan air bersih. Selain itu, tambah Erni, masyarakat juga membutuhkan selimut dan pakaian bersih karena mereka umumnya hanya sempat membawa beberapa potong pakaian sementara sisanya sudah terendam banjir di kediamannya.[]
Penulis: Nurhayati, S.PdI
Ayo Berpartisipasi
0
844
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan