Ahok Jadi Bahan Tertawaan Di Sidang Korupsi UPS Akibat Ketahuan Bohong


Tidak selamanya sidang korupsi berjalan dengan tegang. Buktinya, kali ini ada sidang yang mengundang tawa dari pengunjung sidang. Makin lucu karena yang membuat lucu itu adalah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Lho, kok bisa?

Semua berawal dari Ahok yang sempat membantah dirinya menandatangani Peraturan Daerah (Perda) APBD Perubahan 2014 Nomor 19 Tahun 2014. ‎

Selain membantah, pejabat asal Belitung Timur itu menuduh bahwa yang membubuhkan tanda tangan pada Perda tersebut adalah pendahulunya, Joko Widodo (Jokowi) saat menjabat gubernur DKI.

“Setahu saya, yang tanda tangan (Perda APBD Perubahan 2014) itu Pak Jokowi,” kata Ahok saat bersaksi untuk terdakwa kasus dugaan korupsi UPS, Alex Usman, di Pengadilan Tipikor, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (4/2/2016), seperti diberitakan Teropongsenayan.com.

Ternyata, sebelum persidangan berakhir, Ahok mengklarifikasi pernyataannya usai ‘kepergok’ berbohong saat diminta maju ke depan oleh Hakim Ketua Sutardjo bersama tim kuasa hukum terdaksa Alex Usman.‎

Peristiwa memilukan itu terjadi setelah majelis hakim Tipikor meminta seluruh pihak, baik Ahok maupun jaksa penuntut umum (JPU) dan kuasa Alex, maju ke depan, melihat barang bukti yang sempat ditanyakan.‎

Melihat bukti dokumen yang disodorkan oleh kuasa hukum Alex, dimana jelas tertulis tanda tangannya sendiri, Ahok buru-buru meralatnya.
‎
“Saya koreksi, saya koreksi, sebagai Pelaksana tugas (Plt) Gubernur waktu itu, ia saya yang tanda tangan Perda APBD Perubahan 2014. Saya baru lihat catatannya,” ujar Ahok.

Sontak, kejadian langka tersebut sempat membuat pengunjung sidang yang ramai tertawa sekaligus heran kenapa Ahok berbohong.

Setelahnya, bekas politikus Golkar dan Gerindra ini pun mengakui, bahwasanya Perda tersebut ditandatanganinya.

Perlu diketahui, Ahok-lah yang menanda tangani Perda APBD-P 2014 yang telah disahkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tertanggal 7 November 2014, saat itu Ahok bertindak selaku Plt gubernur DKI.

Ahok baru dilantik sebagai gubernur pada 14 November. Sedangkan Jokowi, kala itu telah menjadi presiden, menyusul pelantikan pada 20 Oktober.

http://pekanews.com/2016/02/hadueh-a...tahuan-bohong/

Daerah di Jabodetabek yang Dilanda Hujan Deras Disertai Angin dan Petir

BMKG melansir peringatan dini cuaca di Jabodetabek, Minggu (7/2/2016). Sejumlah daerah akan diguyur hujan deras disertai angin dan petir.

BMKG lewat akun twitternya melansir bahwa masih terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai kilat/petir dan angin kencang pada pukul 14.30 WIB di Kabupaten Bogor tepatnya di Dramaga, Kota Bogor, Tanah Sareal, Taman Sari, Ciampea, Cibungbulan, Rancabungur, Rumpin.

Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 18.00 WIB dan meluas ke Cijeruk, Ciawi, Cisarua, Caringin, Mega Mendung, Citeureup, Leuwiliang, Nanggung, Sukajaya, Cigudeg, Jasinga, Ciseeng, Pr. Panjang, Gunung Sindur Tenjo, Parung, Tanjung Halang, Bojoggede, Cibinong, Klapanunggal, Gunung Putri, Cilodong, Tapos, Sawangan, Bj Sari, Limo, Beji, Sukmajaya, Cimanggis, Ciracas, Pasar Rebo, Cinere, dan Pasar Minggu.

Juga di Cisoka, Gembong, Tigaraksa, Cikupa, Curug. Balaraja, Pasar Kemis, Kresek, Rajeg, Sepatan, Jatiuwung, Tangerang, Benda, Cipondoh, Ciledug, Setu, Serpong, Pamulang, Ciputat, Pondok Aren, Pesanggrahan, Cilandak, Kebayoran, Ciledug, Kembangan, Cengkareng, Kalideres, Penjaringan, Kosambi, Teluk Naga dan sekitarnya.
(nrl/nrl)

http://news.detik.com/berita/3136779...ngin-dan-petir