- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jelang Imlek, Etnis Tionghoa Sembahyang di 4 Perempatan


TS
jiu.gui
Jelang Imlek, Etnis Tionghoa Sembahyang di 4 Perempatan
MANGUPURA - Perayaan Imlek akan dirayakan oleh Etnis Tionghoa pada 8 Februari 2016, besok.
Sehari sebelum adanya perayaan itu, ratusan etnis Tionghoa di Bali merayakan dengan melakukan persembahyangan di empat perempatan di kawasan Kuta, Badung, Bali.
Persembahyang ini dilakukan dengan memberikan berupa sesaji di empat perempatan.
Peringatan sehari ini hampir mirip dengan prosesi ngelawang yang dilakukan oleh umat Hindu Bali.
Dari pantauan Tribun Bali etnis Tionghoa di Bali itu berjalan dari Vihara Dharmayana/Leeng Gwan Bio, Kuta, Badung, kemudian memutar ke perempatan di Jalan Raya Kuta, dan berputar di perempatan lainnya, hingga kembali ke Vihara itu lagi.
Perayaan Imlek yang jatuh pada tahun 1 Tjia Gwee 2567, menurut penanggalan Tionghoa ini dilakukan sehari sebelum Imlek disebut juga Che It, atau ngelawang pada masyarakat Bali.
Maksudnya ialah untuk mengusir roh-roh jahat atau lebih akrab disebut penolak bala.
Dari prosesi itu, beberapa ibu-ibu membawa sesaji yang ditaruh di dalam sebuah nampan bambu, yang kemudian ditaruh di perempatan.
Lima barongsai dan juga orang yang membawa dua naga dengan panjang kurang lebih lima meter, mengelilingi beberapa kali sesaji di perempatan itu.
http://www.tribunnews.com/regional/2...empatan?page=2
Sehari sebelum adanya perayaan itu, ratusan etnis Tionghoa di Bali merayakan dengan melakukan persembahyangan di empat perempatan di kawasan Kuta, Badung, Bali.
Persembahyang ini dilakukan dengan memberikan berupa sesaji di empat perempatan.
Peringatan sehari ini hampir mirip dengan prosesi ngelawang yang dilakukan oleh umat Hindu Bali.
Dari pantauan Tribun Bali etnis Tionghoa di Bali itu berjalan dari Vihara Dharmayana/Leeng Gwan Bio, Kuta, Badung, kemudian memutar ke perempatan di Jalan Raya Kuta, dan berputar di perempatan lainnya, hingga kembali ke Vihara itu lagi.
Perayaan Imlek yang jatuh pada tahun 1 Tjia Gwee 2567, menurut penanggalan Tionghoa ini dilakukan sehari sebelum Imlek disebut juga Che It, atau ngelawang pada masyarakat Bali.
Maksudnya ialah untuk mengusir roh-roh jahat atau lebih akrab disebut penolak bala.
Dari prosesi itu, beberapa ibu-ibu membawa sesaji yang ditaruh di dalam sebuah nampan bambu, yang kemudian ditaruh di perempatan.
Lima barongsai dan juga orang yang membawa dua naga dengan panjang kurang lebih lima meter, mengelilingi beberapa kali sesaji di perempatan itu.
http://www.tribunnews.com/regional/2...empatan?page=2
0
624
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan