Jakarta - Bahaya seks anal tak hanya meningkatkan risiko wasir dan kanker anus. Studi terbaru dari Amerika Serikat mengatakan seks anal juga bisa meningkatkan risiko inkontinensia.

Inkontinensia adalah gangguan yang menyebabkan otot katup anus tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, seseorang bisa saja tiba-tiba buang air besar (BAB) tanpa sengaja dan tidak bisa ditahan.

Dr Alayne Markland dari University of Alabama, Birmingham, mengatakan dari 6.150 parsipan penelitian, 37 persen wanita dan 5 persen pria pernah melakukan seks anal minimal satu kali.

Baca juga: Kebiasaan Seks Lewat 'Jalan Belakang', Benarkah Merusak Otot Dubur?

Seks anal meningkatkan risiko inkontinensia pada wanita sebesar 50 persen. Sementara pada pria, terutama kelompok lelaki seks lelaki (LSL), risiko inkontinensia meningkat drastis hingga tiga lipat.

"Sayangnya, studi ini tidak melihat pengaruh frekuensi seks anal terhadap peningkatam risiko inkontinensia. Apakah melakukan seks anal satu atau dua kali sama risikonya dengan seks anal secara reguler? Ini yang harus dicari tahu lebih dalam," tutur Markland, dikutip dari Reuters, Minggu (7/2/2016).

Wlliam Whitehead, direktur Center for Functional GI and Motility Disorders, University of North Carolina at Chapel Hil, menyebut studi ini bisa bermanfaat bagi kalangan heteroseksual maupun homoseksual. Praktik seks anal kini sangat lumrah dilakukan sehingga tak hanya kaum gay yang berisiko.

"Yang harus diperhatikan adalah rektum (lubang anus) memang tidak cocok digunakan untuk berhubungan seksual. Dan jangan anggap remeh rasa sakit atau pendarahan yang terjadi, karena bisa saja ada kondisi serius," ungkapnya.

Penelitian ini diterbitkan di American Journal of Gastroenterology.
tusbol