- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
KEREN ABIS! War-V1, Alat Tempur Futuristik Kelas Dunia Karya Anak Bangsa


TS
aghilfath
KEREN ABIS! War-V1, Alat Tempur Futuristik Kelas Dunia Karya Anak Bangsa
Spoiler for KEREN ABIS! War-V1, Alat Tempur Futuristik Kelas Dunia Karya Anak Bangsa:

PROTOTIPE peralatan tempur (ranpur) yang garang itu bernama War-V1. Konsepnya futuristik. Tapi jangan kira bahwa ranpur kece itu buatan Amerika, apalagi made in Eropa. Ranpur gahar itu adalah karya Anak Bangsa!
Konsep War-V1 dibuat oleh startup BDLTech dari Balikpapan, Kalimantan Timur. Wow. Dan hebatnya, penggarapan prototipe hanya dilakoni oleh tiga orang.
Di tangan Direktur CV BDLTech Bachtiar Dumais, bersama Adhitya Wishnu Pratama, dan Muhammd Iqabal, War-V1 menjadi bukti bahwa anak muda Indonesia bisa ikut memberi andil dalam membangun kemandirian alutsista.
“Mulai dari desain (2,5 bulan), pengerjaan fisik (11,5 bulan) elektronik, dan finishing yang masih berlangsung sampai saat ini, semua dilakukan oleh tim internal kami,” ujar Bachtiar, seperti dikutip dari situs indomiliter.
Idenya memang merujuk ke ikon robot Megabots (Amerika) dan Kuratas (Jepang). War-V1 dirancang sebagai robot hybrid tactical vehicle, dapat digerakkan lewat remote atau dikendalikan langsung oleh seorang awak.
Dalam beberapa hal, War-V1 ada kemiripan dengan Bozena, ranpur penghancur ranjau milik Yon Zipur TNI AD, yakni berbasis robotic dalam platform kendaraan.
Untuk urusan pencetakan logam (custom), BDLTech menggandeng CV Kembar Teknika di Klaten, Jawa Tengah. Hhmm...lagi-lagi masih Anak Bangsa. Keren.
So, apa kecanggihan War-V1 ini? Oleh perancangnya, War-V1 disasar sebagai blocker, backup dan sweeper untuk eskalasi peperangan menengah. Bekal senjata utama yang diusung adalah Minimi 5,56 mm, jenis SMR (Senapan Mesin Regu) yang punya kemampuan dual feed system.

Bactiar yang juga membidani urusan desain fisik dan mekanis War-V1 menyebut, Minimi dipilih karena dual mode sistem otomatis yang dimilikinya, sehingga modifikasi kontrol elektronisnya menjadi mudah.
“Kapasitas jumlah magasin juga menjadi pertimbangan kami, cadangan hingga lebih dari 2.000 peluru akan membantu unit dalam aplikasi lapangan,” katanya.
Minimi juga dipandang punya dimensi yang paling pas dengan desain War-V1. Bak robot, reload peluru ke senjata juga akan dipersiapkan otomatis.
Dalam desain fisiknya, kantung magasin dapat dibuka dan pasang dari dalam kendaraan, sehingga mekanisme reload dapat dilakukan dengan mudah dan aman. Senjata lain yang ditawarkan War-V1 yakni peluncur roket tipe fixed tubular dengan jangkauan 1,8 km.
Untuk misi tempur, nantinya War-V1 akan dipasangkan pelat baja berukuran 3 mm di sekeliling bodi. Targetnya War-V1 akan menggunakan pelat baja laterit milik LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dengan ketebalan antara 5 – 7 mm.
Secara umum, robot War-V1 disiapkan untuk menahan terjangan proyektil hingga kaliber 7,62 mm.
Modus kendali War-V1 dirancang hybrid, bila menggunakan remote (wireless) saat ini baru bisa menjelajah sejauh 1 km. Sementara dengan awak (manned) combat radius mencapai 8 km.
Untuk transmisi kendali saat ini masih menggunakan radio frekuensi biasa. Ke depan ada keinginan untuk memodifikasi pengiriman sinyal dengan digital, atau kendali lewat WiFi yang mendukung antijamming.
Sementara untuk penginderaan, War-V1 mengandalkan kamera IR Color Digital dan CCD CCTV. Sebagai interfacenya 3 x 9 inchi DC monitor.
Dapur pacu War-V1 disokong dari baterai Hybrid 2xBLDC (Brushless Direct Current) Motor, 48 Volt DC 5600 RPM. Dengan kondisi baterai full, combat duration War-V1 bisa mencapai 90 menit.
Melaju bak tank, War-V1 mengusung roda rantai jenis leafchain merek D.I.D Japan Full Baja, ukuran RS 100, dan main/idler roller sprocket 7inch (Custom Manual). Agar ramah digunakan di medan aspal, sisi rantai bagian luar dilapisi karet konveyor 3ply.

Kru : Unmmaned/manned (1 personel)
Berat kosong: 710 kg
Berat penuh: 940 kg
Panjang : 1.952 mm
Lebar: 1.681 mm
Tinggi: 1.652 mm
Mesin: Baterai Hybrid 2xBLDC (Brushless Direct Current) Motor
Combat radius max: 8 km
Combat duration: 90 menit
Horizontal obstabcle max: 340 mm
Hole obstacle max: 600 mm
Kamera: IR Color Digital
Senjata: FN Minimi 5,56 mm
http://m.jpnn.com/read/2016/02/04/35...=354831&page=1
Luar biasa ada saja karya anak bangsa yg membanggakan dan membuktikan negeri ini tidak kering dari inovasi dan karya cipta yg spectakuler

0
2.5K
Kutip
25
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan