- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
#SaveHumanity Madaya Suriah, Ketika Susu Rp 14 Juta per Kilogram


TS
act.id
#SaveHumanity Madaya Suriah, Ketika Susu Rp 14 Juta per Kilogram

ACTNews, MADAYA – Penduduk Madaya, juga Fraau dan Kafraya berjuang mempertahankan hidup tanpa makan. Sebuah situs web memposting foto seorang anak remaja pria yang terkapar di atas hamparan selimut, tulang-tulang dada menonjol, mata cekung, dan tubuh yang lemas. Karena tak ada yang bisa dimakan, energi tak ada, dia tak bisa bergerak. Dan sudah pasti, warga yang lain bernasib sama.
Jika tak ada tindakan cepat dari warga internasional, usai kota mereka dikepung pasukan bersenjata loyalis Presiden Suriah, sejak Juli 2015, apa yang bakal terjadi atas penduduknya? Belum lagi, musim dingin menjelang menambah kesengsaraan tak tertahan.
Kenyataannya, kota Madaya hanya salah satu dari sekian banyak daerah yang sulit dijangkau dan terblokade yang ada di Suriah. Sejak Juli 2015, 42 ribu penduduk Madaya berada dalam kesulitan luar biasa. Baru pada Oktober 2015, empat bulan pascapengepungan yang menyiksa, akses ke Madaya baru dibuka dan mendapatkan bantuan untuk pertama kalinya. Tak ada perubahan berarti bagi kondisi kemanusiaan di sana, dunia internasional berteriak lagi. Pemerintah Suriah kembali mengizinkan bantuan masuk, dan bulan Januari yang lalu, iring-iringan bantuan dari PBB dan berbagai organisasi kemanusiaan lain bisa menyalurkan bantuan. 42 ribu penduduk Madaya menderita. Bagaimana dengan penduduk di sudut-sudut negeri itu? Bisa dipastikan bernasib serupa.
Laporan mitra lokal Aksi Cepat Tanggap (ACT) di lapangan, barang-barang kebutuhan hidup (pokok) sulit didapatkan. Kalaupun ada, harganya sudah tak masuk akal. Dari catatan lapangan mitra lokal ACT, harga satu kilo tepung mencapai 100 USD atau sekitar Rp 1,3 juta), 1 kantung biskuit mencapai 15 USD atau sekitar 195 ribu rupiah, dan satu kilogram susu mencapai 300 USD atau sekitar 4 juta rupiah!
Donasi publik Indonesia yang diamanatkan kepada ACT diwujudkan dalam bentuk tepung, susu anak, makanan matang, dan kayu bakar serta selimut. Selain makanan yang sudah jelas pasti dibutuhkan, kayu bakar dipilih karena musim dingin yang sedang terjadi disana. Sedangkan untuk mengumpulkan kayu bakar di sekitar Madaya, mereka terancam ranjau darat yang tersebar.
“Implementasi di Madaya dilakukan sejak pekan kedua Januari 2016 kemarin. ACT kembali akan mengirimkan bantuan pangan ke Madaya dan berbagai daerah lain di Suriah yang mengalami nasib yang sama. Semoga tidak ada lagi Madaya-madaya berikutnya,” ujar Rudi Purnomo, Manager Global Humanity Response (GHR)-ACT, dalam wawancara dengan ACTNews, Rabu, Januari 2015.[]
Penulis: Aisyah Darojati
Editor: ApikoJM
Ayo Berpartisipasi
Diubah oleh act.id 04-02-2016 04:21
0
1.6K
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan