- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pria Australia Dilaporkan Terinfeksi Zika Setelah Digigit Monyet di Bali !


TS
indonesianpeopl
Pria Australia Dilaporkan Terinfeksi Zika Setelah Digigit Monyet di Bali !
Quote:
Pria Australia Dilaporkan Terinfeksi Zika Setelah Digigit Monyet di Bali
Nurvita Indarini - detikHealth
Selasa, 02/02/2016 15:31 WIB

Jakarta, Seorang pria asal Australia berusia 27 tahun dilaporkan terinfeksi virus Zika setelah melakukan perjalanan ke Bali. Saat di Bali, pria tersebut dikabarkan digigit monyet di Hutan Monyet Ubud. Meski dia juga digigit nyamuk selama di Bali. Demikian dikutip dari Sydney Morning Herald.
Pria tersebut didiagnosis terinfeksi virus Zika akut saat dirawat di Royal Darwin Hospital. Laporan menyebut, pria tersebut mengeluh demam dan ada ruam di tubuhnya yang dialami tujuh hari setelah digigit monyet. Kasus ini dilaporkan dalam Southeast Asian Journal of Tropical Medicine and Public Health pada Mei 2015.
dr Herawati Sudoyo, MS, PhD dari Lembaga Biologi Molekul Eijikman mengetahui kasus itu dari laporan di jurnal internasional. Tapi memang perlu dipastikan apakah yang menularkan virus Zika tersebut adalah monyet atau nyamuk.
"Kasus dideteksi setelah tiba di Australia. Perlu dipastikan apakah karena digigit monyet, yang berarti ada Zika di monyet atau karena gigitan nyamuk. Karena dia kan digigit nyamuk juga," kata dr Hera, Selasa (2/2/2016).
Pada 2013 dilaporkan pula seorang perempuan Australia berusia 52 tahun yang baru saja kembali dari Jakarta diketahui terinfeksi virus Zika. Perempuan tersebut mengalami tidak enak badan dan ruam setelah berlibur beberapa hari di Jakarta. Ia juga mengaku mengalami kelelahan, tidak enak badan dan sakit kepala.
Empat hari setelah gejala, muncul ruam yang diikuti dengan nyeri otot . Hasil analisis laboratorium
menunjukkan pasien tersebut positif terinfeksi ZIKV. Sebelumnya dia salah diagnosis karena dikira demam berdarah dengue.
"Ada kemungkinan banyak kasus tidak terdiagnosis dengan baik {karena gejalanyanya ringan) atau salah diagnosis, paling sering dikira demam berdarah karena kesamaan klinis," begitu diungkapkan dalam laporan American Journal of Tropical Medicine and Hygiene.
Identifikasi virus Zika juga terjadi pada 2015 oleh Lembaga Biologi Molekul Eijikman dan telah diterbitkan di jurnal Centre for Disease Control. Dilaporkan, peneliti melakukan penelitian atas wabah demam berdarah di Provinsi Jambi, Sumatera pada Desember 2014 hingga awal 2015.
Sampel darah dari 103 orang diperiksa. Ternyata diketahui ada infeksi virus Zika pada pria berusia 27 tahun. Pria tersebut tidak pernah melakukan perjalanan ke luar negeri.
Hal ini telah diketahui oleh Kementerian Kesehatan. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI, drg Oscar Primadi, MPH meminta masyarakat waspada, yakni dengan melakukan pencegahan melalui pemberantasan sarang nyamuk. Karena Zika juga disebarkan oleh nyamuk yang sama dengan penyakit demam berdarah dengue.
Meski sudah ditemukan di Indonesia, namun tidak ada kasus infeksi Zika yang menyebabkan kematian. Gejala yang timbul pun tidak menyebabkan pasien dirawat di rumah sakit. Saat ini, menurut drg Oscar tim surveilans Kemenkes sudah bekerja. Mereka melakukan pengumpulan data terkait Zika sembari meningkatkan pencegahan penularan.
Sumber: detik.com http://health.detik.com/read/2016/02...monyet-di-bali
Nurvita Indarini - detikHealth
Selasa, 02/02/2016 15:31 WIB

Jakarta, Seorang pria asal Australia berusia 27 tahun dilaporkan terinfeksi virus Zika setelah melakukan perjalanan ke Bali. Saat di Bali, pria tersebut dikabarkan digigit monyet di Hutan Monyet Ubud. Meski dia juga digigit nyamuk selama di Bali. Demikian dikutip dari Sydney Morning Herald.
Pria tersebut didiagnosis terinfeksi virus Zika akut saat dirawat di Royal Darwin Hospital. Laporan menyebut, pria tersebut mengeluh demam dan ada ruam di tubuhnya yang dialami tujuh hari setelah digigit monyet. Kasus ini dilaporkan dalam Southeast Asian Journal of Tropical Medicine and Public Health pada Mei 2015.
dr Herawati Sudoyo, MS, PhD dari Lembaga Biologi Molekul Eijikman mengetahui kasus itu dari laporan di jurnal internasional. Tapi memang perlu dipastikan apakah yang menularkan virus Zika tersebut adalah monyet atau nyamuk.
"Kasus dideteksi setelah tiba di Australia. Perlu dipastikan apakah karena digigit monyet, yang berarti ada Zika di monyet atau karena gigitan nyamuk. Karena dia kan digigit nyamuk juga," kata dr Hera, Selasa (2/2/2016).
Pada 2013 dilaporkan pula seorang perempuan Australia berusia 52 tahun yang baru saja kembali dari Jakarta diketahui terinfeksi virus Zika. Perempuan tersebut mengalami tidak enak badan dan ruam setelah berlibur beberapa hari di Jakarta. Ia juga mengaku mengalami kelelahan, tidak enak badan dan sakit kepala.
Empat hari setelah gejala, muncul ruam yang diikuti dengan nyeri otot . Hasil analisis laboratorium
menunjukkan pasien tersebut positif terinfeksi ZIKV. Sebelumnya dia salah diagnosis karena dikira demam berdarah dengue.
"Ada kemungkinan banyak kasus tidak terdiagnosis dengan baik {karena gejalanyanya ringan) atau salah diagnosis, paling sering dikira demam berdarah karena kesamaan klinis," begitu diungkapkan dalam laporan American Journal of Tropical Medicine and Hygiene.
Identifikasi virus Zika juga terjadi pada 2015 oleh Lembaga Biologi Molekul Eijikman dan telah diterbitkan di jurnal Centre for Disease Control. Dilaporkan, peneliti melakukan penelitian atas wabah demam berdarah di Provinsi Jambi, Sumatera pada Desember 2014 hingga awal 2015.
Sampel darah dari 103 orang diperiksa. Ternyata diketahui ada infeksi virus Zika pada pria berusia 27 tahun. Pria tersebut tidak pernah melakukan perjalanan ke luar negeri.
Hal ini telah diketahui oleh Kementerian Kesehatan. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI, drg Oscar Primadi, MPH meminta masyarakat waspada, yakni dengan melakukan pencegahan melalui pemberantasan sarang nyamuk. Karena Zika juga disebarkan oleh nyamuk yang sama dengan penyakit demam berdarah dengue.
Meski sudah ditemukan di Indonesia, namun tidak ada kasus infeksi Zika yang menyebabkan kematian. Gejala yang timbul pun tidak menyebabkan pasien dirawat di rumah sakit. Saat ini, menurut drg Oscar tim surveilans Kemenkes sudah bekerja. Mereka melakukan pengumpulan data terkait Zika sembari meningkatkan pencegahan penularan.
Sumber: detik.com http://health.detik.com/read/2016/02...monyet-di-bali
Ni Virus belum ada vaksinnya

Diubah oleh indonesianpeopl 02-02-2016 19:22


tien212700 memberi reputasi
1
1.8K
Kutip
17
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan