TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani mengatakan bahwa perusahaan sektor Migas sedang mengalami masa-masa sulit untuk bertahan dalam posisi seperti ini.

Pihaknya juga memaklumi jika ada pemberhentian secara besar-besaran dari sektor tersebut.
"Iya memang saat ini mereka lagi susah-susahnya. Harga turun drastis, sedangkan produksi harus terus jalan, belum lagi pengelolaan hutang. Jadi memang sangat sulit bagi mereka," ujarnya saat ditemui di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (2/2/2016).

Hariyadi menjelaskan bahwa PHK di sektor Migas juga dapat disebabkan oleh faktor lain yang cukup serius. Seperti pengelolaan aset yang memakai biaya tidak sedikit untuk merawat alat dan infrastruktur yang dipakai oleh perusahaan.

Sementara untuk bidang otomotif dan elektronik, Hariyadi mengatakan bahwa sektor tersebut masih dapat bertahan di tengah situasi dan kondisi seperti ini. Serta sektor lain yang berada di luar sektor migas dan komoditi.

"Otomotif dan sektor lain di luar migas, masih aman. Mereka masih bisa survive dalam tahun-tahun ini. Jadi hanya sektor migas saja yang saya lihat agak sedikit mengkhawatirkan," tambahnya.

Dia juga menjelaskan mundurnya Ford dari Indonesia tidak serta merta dinilai bahwa sektor industri otomotif tidak dapat bertahan. Namun, Ford tidak dapat bersaing dengan mobil keluaran Jepang yang saat ini mendominasi pasar Indonesia.

http://www.tribunnews.com/bisnis/201...ang-masa-sulit

kaskuser yang di chevron gimana kabarnya? katanya chevron akan phk massal?