- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Acara yang Mendidik pada JaDul


TS
aldiebanz
Acara yang Mendidik pada JaDul

Quote:
Selamat pagi siang dan malam gan. Selamat datang di thread ane yang ane bikin karena cukup prihatin dengan pertelevisian Indonesia Jarang (Jaman Sekarang)

Quote:
Kartun yang ada adegan pukul-pukulan eh di potong adegannye. Contohnya Dragon Ball dah. Itu asiknya apaan kalo adegannya dipotong kek gitu. Sedangkan sinetron yang anak jalanan (atau apa judulnya tuh ane lupa), ane pernah ngeliat adegan berantem, malah kagak dipotong sedikit pun. Ni mau KPI apaan ye
Quote:
katanya ntu di sensor karena ada adegan kekerasan. Entar anak jadi meniru adegan tersebut.Ane sebagai penikmat kartun jadul rasanya kagak tuh niru-niru adegan tersebut. Paling juga nirunya di alam imajinasi aja. Kagak kebawa ke alam nyata. Itu juga paling pas waktu sendirian berimajinasi dah jadi Goku atau siapa gitu. Atau buat bahan diskusi ama temen temen tentang serunya tu kartun
Quote:
Sedangkan sintetron jaman sekarang uda memadu padan kan acara yang bernuansa cinta-cintaan ama berantem-berantem an. Kagak liat ye anak sekarang masih SD dan tengil kek gitu uda pada pacaran bahkan ngumbar mesra di medsos. Harusnya kan acara yang kek gitu yang di sensor atau dihentikan. Yah mo gmna lagi namanya jga bisnis
Jadi keinget padahal jaman dulu ada tuh acara yang mendidik buat di tonton anak anak. tapi kok malah di setop ye.
Padahal acara yang kek gini nih yang harusnya di buat pertelevisian jaman sekarang. Udah mendidik, asik lagi
Spoiler for SI UNYIL:

Bukan tanpa alasan Suyadi alias Pak Raden (82) menciptakan tokoh Unyil. Ada pesan untuk menjadi seorang anak baik seperti boneka kayu tersebut. Setiap tayangan serial si Unyil, terdapat pesan moral menghormati orang tua, tidak menyakiti satu sama lain, dan taat beribadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
Melalui tokoh si Unyil, Suyadi, ingin anak Indonesia mencontoh hal baik. Serial si Unyil ditayangkan di TVRI selama kurun waktu 1981 sampai 1993. Lalu, sempat muncul di RCTI pada 2003-2004.
Tidak hanya tokoh Unyil yang ditekankan untuk menyampaikan pesan moral setiap kali tayang. Tokoh-tokoh lain mempunyai tanggung jawab yang sama.
"Kami menjiwai tokoh masing-masing. Saat bertemu orang yang lebih tua, saya waktu itu masih kecil mencium tangan," tutur Mega Prianti pengisi suara tokoh Ucrit ditemui di rumah duka, Sabtu (31/10/2015).
Meskipun serial si Unyil saat ini telah tidak ada di layar kaca, namun, Suyadi sempat berpesan kepada rekan-rekannya yang lain supaya tokoh tersebut dapat tetap hidup dan tumbuh berkembang bersama anak-anak Indonesia.
Spoiler for Si Komo:

Komo adalah karakter asli Indonesia yang diciptakan oleh pemerhati perkembangan anak sekaligus penyayang anak, Seto Mulyadi, yang sekarang menjabat sebagai Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Karakter Komo ini terkenal karena menjadi pengisi acara di Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), sekarang berubah menjadi MNC TV, di tahun 90'an saat stasiun televisi swasta belum menjamur seperti saat ini. Anak-anak dan sebagian orang tua sangat menggemari acara ini dan selalu menunggu penayangan acara ini.
Selain menyajikan keceriaan dan hiburan, cerita Komo dan teman-temannya sarat dengan muatan pengetahuan dan pendidikan moral bagi anak-anak. Semua yang diceritakan benar-benar apa yang terjadi di lingkungan nyata yang biasa ditemui oleh anak-anak. Contohnya adalah pentingnya menggosok gigi, keharusan bersikap menyayangi teman dan hal-hal yang ada di keseharian kita. Biasanya dalam setiap cerita Komo, Ulillah yang menjadi tokoh antagonis (Kak Seto pintar meramal nampaknya ) dan bertindak nakal yang akan menjadi jalan pembuka bagi Komo untuk menyampaikan pesan moralnya.
Spoiler for Keluarga Cemara:

Keluarga Cemara bercerita tentang sbuah keluarga yang menjalani hidup dengan keikhlasan ,ketulusan dan penuh kesederhanaan. Tokoh Abah (diperankan oleh Adi Kurdi) , seorang pengusaha kaya raya yang jatuh miskin, lalu menjalani profesi sebagai tukang becak, atau apapun yang bisa dia kerjakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Emak (Diperankan Novia Kolopaking dan digantikan oleh Anneke Lutfiah Putri) , seorang istri yang sabar dan setia kepada abah, membantu abah dengan membuat opak (Makanan Khas Sunda terbuat dari tepung beras). Euis (diperankan oleh Ceria Hade) anak paling besar yang pernah merasakan kehidupan sebagai anak dari pengusaha kaya. Ara (diperankan oleh Anisa Fujianti),anak yang pintar dan rajin, yang selalu tabah menghadapi ledekan teman sekolahnya. Dan Agil (diperankan oleh Pudji Lestari) yang paling polos dan lugu.
Spoiler for Dado Tukang Koran:
(kagak dapet Fotonya ane)
Berkisah tentang dua sahabat Ading dan Dado. Mereka berdua adalah sahabat yang tiap harinya bekerja sebagai tukang loper Koran. Meski berbeda kelas dan usia, Ading dan Dado sangat akrab. Dalam keseharian mereka selalu saja dihadapkan dalam permasalahan remaja saat iu. Namun dengan persahabaan mereka akhirnya mereka dapat menyelesaikan masalah-masalah yang melanda.
Berkisah tentang dua sahabat Ading dan Dado. Mereka berdua adalah sahabat yang tiap harinya bekerja sebagai tukang loper Koran. Meski berbeda kelas dan usia, Ading dan Dado sangat akrab. Dalam keseharian mereka selalu saja dihadapkan dalam permasalahan remaja saat iu. Namun dengan persahabaan mereka akhirnya mereka dapat menyelesaikan masalah-masalah yang melanda.
Spoiler for Pak Tino Sidin:

Lewat acara yang dibawakannya, Pak Tino Sidin berhasil membuat anak-anak Indonesia pada zaman dulu lebih giat untuk melukis.
Meskipun hasil lukisan anak-anak itu kurang bagus, tak sedikit pun pak Tino Sidin mengeluarkan kata-kata yang merendahkan hasil kerja keras anak-anak itu.Ketika acara akan berkahir, maka beliau akan memberikan penilaian karya gambar anak Indonesia. Jadi anak-anak dari seantero Indonesia dipersilahkan untuk mengirimkan karya-karya gambarnya ke Pak Tino Sidin untuk diperlihatkan di TVRI dan dinilai langsung oleh beliau. Pertama-tama beliau memperlihatkan gambar kirimannya, kemudian informasi dari siapa gambar ini dikirim, menggambarkan apa gambarnya dan “nilainya” langsung diberikan oleh Pak Tino Sidin saat itu juga. Nilai ini lah yang menjadi ciri khas Pak Tino Sidin, yaitu kata “BAGUS”.
Quote:
Yah oga moga aja acara yang kek jadul gitu dimunculkan lagi ye gan. Biar anak-anak terdidik buat jadi anak-anak. Bukan jadi remaja duluan yang bahkan tidak sesuai dengan adat ketimuran
Quote:
Salah Khilaf Mohon Maaf,
Wassalam
Wassalam
0
3.6K
Kutip
30
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan