Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

komunitasjalan2Avatar border
TS
komunitasjalan2
Hati-Hati Kalau Pergi Ketujuh Negara Ini, Salah-Salah Bisa Jadi Korban Penculikan!


Tak semua tempat yang ada di dunia ini bisa dikunjungi dengan nyaman dan aman oleh para traveler. Terkadang ada negara yang sebaiknya tidak menjadi pilihan destinasi wisata. Alasannya pun beragam. Apakah karena risiko bencana ataupun karena tingkat kriminalitas yang tinggi.

Dan secara khusus, terdapat tujuh negara yang seharusnya dihindari sebagai daerah tujuan plesir karena rawan terjadinya kasus penculikan. Kebanyakan kasus penculikan yang terjadi tersebut melibatkan tuntutan uang tebusan. Mau tahu mana saja ketujuh negara itu?


Meksiko

Negara pertama yang mempunyai risiko tingkat kriminalitas penculikan tinggi adalah di Meksiko. Pada tahun 2013, jumlah kasus penculikan yang terjadi mencapai angka 1.583 kasus. Namun angka itu sendiri tidak merepresentasikan jumlah kasus penculikan yang sebenarnya terjadi. Hal ini karena sebagian besar kasus penculikan di Meksiko, 99 persen di antaranya tidak dilaporkan kepada pihak berwajib.


Siapapun bisa menjadi korban penculikan di Meksiko. Bahkan pelakunya juga terkadang adalah seorang penjahat kelas teri yang ingin memperoleh uang dalam waktu cepat. Selain itu, para penculik tersebut juga kerap berpura-pura menawarkan jasa taksi gelap. Untuk lokasi yang rawan, di tempat penarikan ATM serta bank menjadi lokasi yang berbahaya. Para penculik tersebut pun selanjutnya akan meminta tebusan kepada pihak keluarga.

Berbagai kota di Meksiko pun tercatat memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap kasus penculikan. Namun secara khusus, daerah yang rawan adalah di daerah dekat perbatasan seperti Juarez, Tijuana serta Tampico.


Filipina[/B

Negara berikutnya yang juga rawan terhadap aksi penculikan adalah negara tetangga Filipina. Daerah Filipina bagian selatan, terutama di wilayah Zamboanga, SW Mindanau serta Kepulauan Sulu merupakan wilayah yang sangat rawan terhadap kasus penculikan. Padahal secara khusus sih, daerah-daerah tersebut mempunyai


Di Filipina, target buruan para penculik banyaknya adalah para traveler, terutama para traveler yang berasal dari negara-negara maju seperti Cina, negara-negara Eropa, Australia dan bahkan Amerika Serikat. Jadi, untuk cara paling amannya, pada saat berkunjung ke Filipina, lebih baik mendatangi wilayah Filipina bagian tengah ataupun utara saja.


[B]Brazil


Negara Amerika Latin Brazil juga menjadi daerah yang sangat rawan terhadap kasus penculikan. Terutama di kota besar seperti Sao Paolo ataupun Rio de Janiero. Tercatat, pada tahun 2012, terdapat sekitar 1.000 kasus penculikan yang terjadi di negara samba ini. Jadi, kalau tengah berada di Brazil, harus ekstra hati-hati.


Korban penculikan sih biasanya adalah mereka yang namanya sudah sangat terkenal, apakah itu seorang pebisnis, keluarganya atau bahkan keluarga dari para pesepakbola. Untungnya, para traveler tidak menjadi target utama dari para penculik tersebut. Alasan penculikan ini pun tidak jauh-jauh dari yang namanya uang.


Haiti

Negara kecil di perairan Karibia ini juga menjadi daerah yang rawan terhadap kasus penculikan. Pada tahun 2012, terdapat kasus penculikan sebanyak 162. Angka ini memang sudah menurun drastis kalau dibandingkan dengan pertengahan tahun 2000an, di mana pada saat itu kasus penculikan mencapai angka 720.


Kasus penculikan yang terjadi di Haiti kebanyakan melibatkan para pebisnis, politisi ataupun mereka yang mempunyai nama besar di masyarakat. Namun bukan berarti orang biasa juga luput dari risiko kejahatan yang satu ini. Terlebih pada tahun 2012, Amerika memberi peringatan kalau penculikan di Haiti tidak memandang bangsa, jenis kelamin, usia ataupun jenis pekerjaan.


India

Di India, kasus penculikan yang melibatkan anak-anak menjadi tindak kriminal yang banyak terjadi. Pada tahun 2010, total terdapat sebanyak 2.975 kasus penculikan di India ini. Kabar baiknya, para turis dan orang asing tidak menjadi target utama dari para penculik di India


Pelaku penculikan di India juga kebanyakan adalah mereka yang sehari-harinya berkecimpung dengan kemiskinan. Karena lagi butuh duit, mereka pun berani melakukan berbagai cara. Termasuk di antaranya adalah melakukan penculikan. Bahkan tak jarang uang tebusan yang diminta pun tidak terlalu tinggi, bisa nego pula.


Kolombia

Berada di area seperti hutan, sungai dan sejenisnya pada saat di Kolombia menjadi hal yang sangat berisiko. Kolombia sendiri mencatatkan angka penculikan sebanyak 292 kasus di tahun 2013. Namun biasanya cara yang paling efektif adalah tetap berada di kota, maka keamanan sedikit lebih terjaga.


Pelaku penculikan di Kolombia pun merupakan organisasi pemberontak FARC. Bahkan kelompok tersebut bertanggung jawab terhadap 29 ribu kasus penculikan yang terjadi dalam 40 tahun terakhir. Dan kabar buruknya, FARC bukan satu-satunya kelompok militer berbahaya yang ada di Kolombia.


Venezuela

Masih di kawasan Amerika Selatan, Venezuela menjadi negara yang juga rawan untuk dikunjungi. Pada tahun 2005, jumlah kasus penculikan yang terjadi mencapai angka rata-rata 5000 kasus. Sayangnya, sejak itu pihak pemerintah tidak mengungkapkan data statistik terkait hal yang satu ini.


Target buruan para pelaku penculikan di Venezuela mereka yang mempunyai uang banyak. Baik itu warga Venezuela sendiri ataupun para traveler yang berkunjung ke negara tersebut. Jadi, hati-hati saja kalau bepergian ke Venezuela.

SUMBER
tenarsyndromeAvatar border
tenarsyndrome memberi reputasi
1
4.7K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan