
Jakarta - Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo ikut juga disebut sebagai kandidat yang akan bertarung di Pilgub DKI. Tapi kabarnya, Yoyok justru Yoyok akan bersanding dengan Basuki T Purnama atau Ahok, bukan menjadi penantang.
Yoyok yang pensiun dini dari TNI dan maju di Pilkada Batang ini memang memiliki rekam jejak yang moncer. Dia meraih Bung Hatta Anticorruption Award. Tak hanya itu saja, Yoyok sukses menjadikan Batang sigap dan cepat dalam urusan pelayanan publik.
Yoyok dan Ahok sudah bertemu pekan lalu. Pertemuan dilakukan bahkan hanya berdua saja alias empat mata. Yoyok yang dikonfirmasi soal pertemuan itu mengamini, namun dia menepis kalau pertemuan bicara soal Pilgub DKI.
"Saya hanya bertamu saja, ngobrol ringan," imbuh Yoyok, Kamis (28/1/2016).
"Saya sama koko Ahok teman baik. Banyak teman dia juga teman aku pada saat dinas di Jakarta. Kita bagi ilmu pemerintahan saling berbagi kebaikan," jelas Yoyok.
Menurutnya, dia dan Ahok punya kesamaan, sama-sama kepala daerah yang tidak memiliki partai politik.
"Kami punya komitmen sama di pemerintahan," tutupnya.
Pendaftaran Pilgub DKI hanya dalam hitungan bulan. Lalu bagaimana akhir pasangan Ahok-Yoyok, akankah benar jadi berpasangan?
Ini Alasan Gerindra Yakin Tumbangkan Ahok di Pilgub DKI 2017
Jakarta - Partai Gerindra sudah mulai melakukan penjaringan bakal calon untuk Pilgub DKI Jakarta tahun 2017. Gerindra yakin bisa mengalahkan dominasi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Apa alasannya?
"Fakta membuktikan popularitas bukan segalanya, dulu Jokowi-Ahok juga rendah di awal. Jauh lebih tinggi Fauzi Bowo, Jokowi bahkan dari 7 persen kalau nggak salah," ucap ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria kepada detikcom, Kamis (28/1/2016).
"Jadi biasa dalam Pilkada incumbent populer dan lawannya tidak populer, itu biasa apalagi di Jakarta," imbuhnya.
Riza mengenang kemenangan Gerindra saat mengusung Jokowi-Ahok dalam Pilgub DKI 2012. Saat itu, Gerindra lebih dulu menginginkan Jokowi-Ahok maju, baru kemudian membujuk PDIP agar juga mau mencalonkan keduanya.
"Jokowi dulu di PDIP DKI tidak masuk nominasi, tiga besar saja nggak. Tapi justru Gerindra yang meminta Jokowi ke Mega. Beberapa kali Pak Prabowo dan Pak Hashim ke Mega supaya mengusung Jokowi," tuturnya.
Bahkan saat itu, menurut Riza, Prabowo menjaminkan biaya yang tidak sedikit untuk mengusung Jokowi-Ahok, hingga diketahui akhirnya pasangan itu terpilih sebagai Gubernur dan Wagub DKI 2012-2017.
"Semua partai pasti ingin mengusung calon terbaik," ucap wakil ketua komisi II DPR itu.
Riza yang kala itu juga sebagai cawagub DKI jalur independen, menyebut kisah Jokowi-Ahok bukan tidak mungkin bisa terulang dalam Pilgub DKI 2017. Yaitu soal tokoh yang semula tidak dilirik tapi menjadi pemenang, dan soal menumbangkan incumbent oleh tokoh yang awalnya tak populer.
"Jadi nggak mustahil ada lagi nanti, tahu-tahu jadi. Tapi saat ini masih berproses panjang," tegas Riza
& [/url]http://m.detik.com/news/berita/3129594/ini-alasan-gerindra-yakin-tumbangkan-ahok-di-pilgub-dki-2017[/url]
Bukannya ini bupati yg kemarin banyak masuk tv karena prestasinya, bakal ada yg kebakaran jenggot klo jadi berpasangan