- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bagaimana Bisa Senjata Teroris Berasal dari Lapas?


TS
beppe.adelmar
Bagaimana Bisa Senjata Teroris Berasal dari Lapas?
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri melakukan serangkaian penangkapan pasca aksi teror di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, pda 14 Januari lalu. Salah satunya penangkapan di Bekasi, Jawa Barat.
Dalam penangkapan itu, Densus mengamankan empat terduga teroris dan sembilan pucuk senjata serta amunisinya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, salah seorang terduga teroris mengaku, senjata-senjata itu didapatkan dari seorang narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Tangerang.
(Baca: Kapolri Benarkan 9 Pucuk Senjata yang Diamankan Berasal dari Lapas Tangerang)
Tim mengecek nomor registrasi senjata api laras pendek itu ke Lapas. Ternyata, pihak Lapas membenarkan bahwa ada senjata dan amunisi yang hilang.
Setelah pencocokan nomor registrasi, dipastikan bahwa senjata api yang dimiliki terduga teroris di Bekasi itu berasal dari Lapas Tangerang.
Pihak Lapas menyatakan tidak mengetahui jika ada senjata dan amunisi yang hilang. Kondisi gudang senjata tidak dalam keadaan rusak. (Baca: Densus 88 Selidiki 9 Senjata Teroris dari Lapas Tangerang)
Selidiki modus pencurian
Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti membenarkan bahwa sembilan pucuk senjata dan seratusan amunisi yang disita dari terduga teroris di Bekasi, berasal dari Lapas Tangerang.
Namun, ia tak tahu bagaimana senjata-senjata api itu bisa berpindah tangan dari Lapas kepada para pelaku teror.
"Apa karena kelalaian? Kesengajaan? Atau kerja sama? Ini dalam pemeriksaan," ujar dia, di Kompleks PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (26/1/2016).
"Atau bisa saja karena orang besuk. Masuknya digeledah, tapi keluarnya tidak. Kalau memang betul begini, ya ini merupakan suatu kelemahan," lanjut dia.
Badrodin mengatakan, saat ini Densus 88 tengah memeriksa sipir Lapas dan beberapa narapidana.
Pemeriksaan juga dilakukan oleh pihak Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Badrodin enggan mengungkapkan hasil pemeriksaan oleh tim Densus.
Polisi menduga, senjata-senjata itu dikumpulkan untuk melakukan 'amaliyah' (aksi teror).
Ulah napi
Ada dugaan, senjata dan amunisi yang berasal dari Lapas itu dicuri oleh salah seorang narapidana yang telah selesai menjalani masa hukuman.
Kepala Polda Metro Jaya Irjen (Pol) Tito Karnavian, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa sore, menolak menjawabnya.
"Tanya Mabes lah (Mabes Polri), itu urusan Mabes dan Densus 88," ujar dia.
http://nasional.kompas.com/read/2016...al.dari.Lapas.
Dalam penangkapan itu, Densus mengamankan empat terduga teroris dan sembilan pucuk senjata serta amunisinya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, salah seorang terduga teroris mengaku, senjata-senjata itu didapatkan dari seorang narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Tangerang.
(Baca: Kapolri Benarkan 9 Pucuk Senjata yang Diamankan Berasal dari Lapas Tangerang)
Tim mengecek nomor registrasi senjata api laras pendek itu ke Lapas. Ternyata, pihak Lapas membenarkan bahwa ada senjata dan amunisi yang hilang.
Setelah pencocokan nomor registrasi, dipastikan bahwa senjata api yang dimiliki terduga teroris di Bekasi itu berasal dari Lapas Tangerang.
Pihak Lapas menyatakan tidak mengetahui jika ada senjata dan amunisi yang hilang. Kondisi gudang senjata tidak dalam keadaan rusak. (Baca: Densus 88 Selidiki 9 Senjata Teroris dari Lapas Tangerang)
Selidiki modus pencurian
Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti membenarkan bahwa sembilan pucuk senjata dan seratusan amunisi yang disita dari terduga teroris di Bekasi, berasal dari Lapas Tangerang.
Namun, ia tak tahu bagaimana senjata-senjata api itu bisa berpindah tangan dari Lapas kepada para pelaku teror.
"Apa karena kelalaian? Kesengajaan? Atau kerja sama? Ini dalam pemeriksaan," ujar dia, di Kompleks PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (26/1/2016).
"Atau bisa saja karena orang besuk. Masuknya digeledah, tapi keluarnya tidak. Kalau memang betul begini, ya ini merupakan suatu kelemahan," lanjut dia.
Badrodin mengatakan, saat ini Densus 88 tengah memeriksa sipir Lapas dan beberapa narapidana.
Pemeriksaan juga dilakukan oleh pihak Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Badrodin enggan mengungkapkan hasil pemeriksaan oleh tim Densus.
Polisi menduga, senjata-senjata itu dikumpulkan untuk melakukan 'amaliyah' (aksi teror).
Ulah napi
Ada dugaan, senjata dan amunisi yang berasal dari Lapas itu dicuri oleh salah seorang narapidana yang telah selesai menjalani masa hukuman.
Kepala Polda Metro Jaya Irjen (Pol) Tito Karnavian, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa sore, menolak menjawabnya.
"Tanya Mabes lah (Mabes Polri), itu urusan Mabes dan Densus 88," ujar dia.
http://nasional.kompas.com/read/2016...al.dari.Lapas.
hmm..
masih menjadi teka teki..
detektif Conan, jangan kopi aja yg diusut, bantu ngusut ini dong..
0
1.3K
Kutip
14
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan