- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kebijakan Labil Picu Harga Daging Sapi Mahal


TS
beppe.adelmar
Kebijakan Labil Picu Harga Daging Sapi Mahal
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com – Pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) atas impor sapi, yang kemudian ditunda atas arahan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, ditengarai menyebabkan mahalnya daging sapi baru-baru ini.
Ketua Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (APIDI) Thomas Sembiring mengatakan, begitu dikenakan PPN impor, maka harga sapi impor menyesuaikan. Tak hanya itu saja, Thomas mengatakan lumrah juga apabila lantas harga sapi lokal ikut menyesuaikan.
“Memang kemudian ditunda. Tetapi orang kan sudah terlanjur beli dan kena PPN 10 persen. Kemudian dibatalkan. Tentu saja harganya kan tidak langsung turun, tapi perlu waktu penyesuaian,” kata Thomas kepada Kompas.com, Selasa (26/1/2016).
Pengenaan PPN atas sapi impor sedianya berlaku mulai 8 Januari 2016. Tentu saja, daging sapi yang ada di pasar pada bulan Januari, merupakan hasil dari sapi impor yang didatangkan kuartal IV-2015, atau sebelum ketentuan PPN tersebut berlaku.
Hanya saja, kata Thomas, ada kekawatiran kebijakan PPN tersebut berlaku surut. Hal ini yang ditengarai membuat para importir sapi mengerek harga, walaupun sapinya didatangkan sebelum bulan Januari.
“Yang bikin masalah ini kan sapi lokal, sudah keburu menyesuaikan. Untuk menurunkan kembali susah. Makanya, lain kali kalau pemerintah mau bikin kebijakan itu harus hati-hati. Kalau sudah batal harga langsung menyesuaikan, mana ada?” ucap Thomas.
Berdasarkan data Bapokstra Kementerian Perdagangan, harga daging sapi di wilayah DKI Jakarta mencapai rata-rata Rp 124.540 per kilogram (kg). Adapun secara nasional, rata-rata harga daging sapi awal pekan ini di level Rp 112.870 per kg.
Pantauan Kompas.com di sejumlah pasar di Warakas, Jakarta Utara, harga daging sapi tembus kisaran Rp 130.000 per kg.
http://bisniskeuangan.kompas.com/rea...ing.Sapi.Mahal
Ketua Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (APIDI) Thomas Sembiring mengatakan, begitu dikenakan PPN impor, maka harga sapi impor menyesuaikan. Tak hanya itu saja, Thomas mengatakan lumrah juga apabila lantas harga sapi lokal ikut menyesuaikan.
“Memang kemudian ditunda. Tetapi orang kan sudah terlanjur beli dan kena PPN 10 persen. Kemudian dibatalkan. Tentu saja harganya kan tidak langsung turun, tapi perlu waktu penyesuaian,” kata Thomas kepada Kompas.com, Selasa (26/1/2016).
Pengenaan PPN atas sapi impor sedianya berlaku mulai 8 Januari 2016. Tentu saja, daging sapi yang ada di pasar pada bulan Januari, merupakan hasil dari sapi impor yang didatangkan kuartal IV-2015, atau sebelum ketentuan PPN tersebut berlaku.
Hanya saja, kata Thomas, ada kekawatiran kebijakan PPN tersebut berlaku surut. Hal ini yang ditengarai membuat para importir sapi mengerek harga, walaupun sapinya didatangkan sebelum bulan Januari.
“Yang bikin masalah ini kan sapi lokal, sudah keburu menyesuaikan. Untuk menurunkan kembali susah. Makanya, lain kali kalau pemerintah mau bikin kebijakan itu harus hati-hati. Kalau sudah batal harga langsung menyesuaikan, mana ada?” ucap Thomas.
Berdasarkan data Bapokstra Kementerian Perdagangan, harga daging sapi di wilayah DKI Jakarta mencapai rata-rata Rp 124.540 per kilogram (kg). Adapun secara nasional, rata-rata harga daging sapi awal pekan ini di level Rp 112.870 per kg.
Pantauan Kompas.com di sejumlah pasar di Warakas, Jakarta Utara, harga daging sapi tembus kisaran Rp 130.000 per kg.
http://bisniskeuangan.kompas.com/rea...ing.Sapi.Mahal
diharapkan yang labil2 menjadi dewasa dan stabil..

0
581
Kutip
1
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan