VIVA.co.id - Tim dokter kepolisian memastikan, Wayan Mirna Salihin tewas karena adanya kandungan siandia di dalam kopi yang diminumnya di kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat.
VIVA.co.id mencoba mencari tahu mengenai zat mematikan yang menewaskan Mirna tersebut. VIVA.co.id kemudian menyambangi tiga toko kimia yang cukup besar yang berada di bilangan Jakarta Timur.
Hasil yang didapati dari tiga toko tersebut ialah, toko pertama mengaku tidak menjual barang tersebut. Menurutnya zat kimia itu berbahaya.
"Di sini kami enggal jual (sianida), mas. Sianida itu bahaya, makanya kita enggak jual begitu," ujar salah satu karyawan toko kimia yang tak mau namanya disebutkan. Selasa, 26 Januari 2016.
Pada toko Kimia kedua, juga mendapatkan hasil yang sama, toko ini tidak menjual sianida. Namun dari toko kedua tersebut diketahui bahwa untuk mendapatkan sianida tidaklah sembarangan
"Kami enggak jual (sianida). Kalau pun ada, setahu saya untuk membeli itu (sianida) pakai surat deh dari instansi lab, rumah sakit atau polisi," kata salah satu karyawan toko tersebut.
Sementara, toko yang ketiga, lagi-lagi mendapati hasi yang sama. Toko ini tidak menjual sianida. Penjelasan dari karyawannya, bahwa sianida bisa digunakan sebagai campuran racun tikus.
"Zat nya kuat. Besi pun bisa hancur. Biasanya dipakai praktikum anak farmasi," ucap karyawan tersebut.
Seperti diketahui sebelumnya, Mirna tewas akibat zat korosi berupa sianida yang terminum olehnya. Dan dari hasil pemeriksaan labortorium kepolisian, sianida juga ditemukan dalam jumlah tertentu di gelas es Kopi Vietnam yang diminum Mirna di Resto Olivier.
Hingga saat ini Polda Metro Jaya belum menetapkan siapa pelaku pembunuh Mirna.
http://metro.news.viva.co.id/news/re...da-racun-mirna