- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Saingi AS dan China, PTDI Rancang Drone yang Bisa Tembakkan Roket
TS
namima
Saingi AS dan China, PTDI Rancang Drone yang Bisa Tembakkan Roket
Quote:
Jakarta -Pengembangan drone atau pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI) tak berhenti sampai di Wulung. PTDI sedang merancang drone yang memiliki kemampuan dan ukuran lebih besar.
Drone tersebut masuk kelas Medium Altitude Long Endurance (MALE). PTTA jenis ini mengikuti drone sekelas buatan Amerika Serikat (AS), MQ-1 Predator dan China, CH-4. Dengan kemampuan serupa, PTDI akan merancang drone yang dilengkapi sistem persenjataan.
Artinya, drone tersebut bisa dilengkapi roket untuk misi perang. Drone jenis direncanakan bisa membawa 2 sampai 4 unit roket.
"Jadi kita rencana buat drone yang mirip dengan drone buatan Amerika dan China. Drone ini nantinya dilengkapi senjata," kata Chief Engineer untuk PTTA, PTDI, Bona P. Fitrikananda, kepada detikFinance, Senin (25/1/2016).
Drone sejenis seperti MQ-1 Predator biasa dipakai oleh AS untuk menjalankan misi di Irak hingga Afganistan. Lanjut Bona, PTDI sekarang sedang masuk tahap preliminary design untuk pengembangan MALE.
"Tahun depan masuk detail design dan prototype, kemudian uji terbang baru bisa dilakukan pada tahun 2018," tambahnya.
Hingga saat ini, PTDI belum memberi nama drone yang dirancang ini. Meski demikian, PTDI telah memiliki gambaran tentang kemampuan dan bentuk dari drone kelas MALE ini.
Nantinya, drone ini mampu terbang dengan ketinggian maksimal 23.000 kaki dan radius terbang dari pusat kendali ialah 250 kilometer (km). Saat menjalankan misi, drone jenis ini bisa terbang non stop selama 24 jam.
"Saat ini dirancang mampu terbang 24 jam di udara karena didesain untuk jaga perbatasan terluar yang jauh," tambahnya.
Sejalan dengan pengembangan drone jenis MALE, PTDI juga sedang melakukan pembuatan roket untuk mendukung operasional drone. Roket jenis ini dirancang mampu menembak sasaran dengan radius efektif 5-6 km.
"Senjatanya masih open, tapi kita rencanakan yang dibuat oleh PTDI yakni RD 702. RD 702 ini bisa menembak dengan radius 5-6 km," sebutnya.
(feb/dnl)
http://finance.detik.com/read/2016/0...embakkan-roket
Quote:
'MALE', Drone Canggih Buatan PTDI Bisa Terbang 24 Jam Non Stop
Jakarta -PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akan masuk pengembangan drone atau Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) kelas Medium Altitude Long Endurance (MALE). Drone kelas ini dirancang mampu terbang non stop 24 jam dengan ketinggian jelajah sampai 23.000 kaki (feet).
"Saat ini dirancang mampu terbang 24 jam di udara," kata Chief Engineer untuk PTTA, PTDI, Bona P. Fitrikananda, kepada detikFinance, Senin (25/1/2016).
Dengan kemampuan terbang 24 jam tanpa jeda, drone canggih jenis ini memang dirancang untuk misi terbang jarak jauh, yakni bertugas hingga ke pulau-pulau terluar.
Bila pergerakan pasukan memerlukan waktu sampai ke lokasi, drone jenis ini bisa melakukan pengintaian lebih awal bahkan penindakan langsung kepada obyek sasaran yang dinilai berbahaya. Drone bisa langsung menembak sasaran dengan roket.
"Ini permintaan TNI supaya bisa penindakan. Kalau ada sesuatu berbahaya yang istilahnya sebelum tentara atau bantuan datang, maka kita bisa melakukan penindakan," sebutnya.
Dalam fase pengembangan ini, PTDI berencana menggandeng PT LEN (Persero) untuk mendukung pembuatan sistem elektronik. Langkah ini juga dilakukan dalam misi untuk meningkatkan konten lokal.
"Kita kolaborasi dengan PT LEN untuk pengembangan electronic mission system," ujar Bona.
Ditargetkan, drone canggih jenis ini bisa uji terbang (test flight) mulai 2018.
"Tahun ini preliminary design, tahun depan masuk detail design dan prototype, kemudian uji terbang baru bisa dilakukan pada tahun 2018," tambah Bona.
(feb/dnl)
http://finance.detik.com/read/2016/0...4-jam-non-stop
Quote:
Era Jokowi Adalah Era Modernisasi Teknologi Pertahanan!
Seruu.com- Ketika kampanye pemilihan presiden (Pilpres) pada tahun lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan menggunakan drone atau pesawat tanpa awak untuk mengamankan wilayah laut Indonesia.
Ternyata apa yang dikatakan Jokowi bukanlah bualan belaka.
Kini, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) ditugaskan pemerintah untuk melakukan proses produksi drone. Perusahaan reinkarnasi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) itu kini hampir menyelesaikan sertifikat tipe (type certificate) sebuah drone yang bernama Wulung.
Wulung merupakan hasil pengembangan drone yang pada awalnya dirancang oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
"Pesawat ini bentuk luar luar mirip dengan dikembangkan oleh BPPT, tetapi di dalamnya sudah jauh berbeda yakni mulai dari material dan proses pembuatan. Sistem itu sudah jauh berbeda dengan yang dipakai dan dikembangkan teman-teman BPPT," kata Chief Engineer Pesawat Terbang Tanpa Awak PTDI Bona P Fitrikananda, Senin (25/1/2016).
Pada akhir bulan ini, Wulung ditargetkan bisa memperoleh sertifikat tipe dari Indonesian Military Airworthiness Authority (IMAA). Kemudian, bila proses sertifikasi tuntas, Wulung segera diproduksi massal.
Dan ternyata pengembangan drone yang dilakukan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) tak berhenti sampai di Wulung. PTDI kini juga sedang merancang drone yang memiliki kemampuan dan ukuran lebih besar dari Wulung.
Drone yang akan dirancang itu termasuk kategori Medium Altitude Long Endurance (MALE). Drone jenis ini juga yang diproduksi Amerika Serikat dengan nama MQ-1 Predator. China pun memproduksi drone jenis ini yang dinamakan CH-4. Dan seakan tak mau kalah dengan kedua negara adidaya itu, kini Indonesia melalui PTDI juga akan memproduksi drone serupa, yang akan dilengkapi roket untuk misi perang.
"Jadi kita juga ada rencana buat drone yang mirip dengan drone buatan Amerika dan China. Drone ini nantinya dilengkapi senjata. Tahun depan sudah masuk detail design dan prototype, kemudian uji terbang bisa dilakukan pada tahun 2018," kata Bona.
Pemerintahan Jokowi tampaknya terus berupaya memodernisasi alat pertahanan nasional. Tak hanya drone, pengembangan jet tempur melalui kerja sama dengan Korea pun dilakukan di era Jokowi.
Proyek pengembangan pesawat tempur yang juga dilakukan oleh PTDI tersebut dinamakan Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX). Pada tahap awal, proses pengembangan dilakukan di Korea Aerospace Industries (KAI). Setelah proses tersebut tuntas, proses produksi dilakukan di masing-masing negara yakni di fasilitas milik KAI di Korea dan fasilitas milik PT Dirgantara Indonesia (PTDI) (Persero) di Bandung, Jawa Barat.
Dalam kerja sama ini, Indonesia bisa menguasai teknologi hingga 100% dan akan terlibat dari awal pengembangan hingga produksi. Dengan penguasaan teknologi 100%, PTDI menargetkan bisa memproduksi jet tempur secara mandiri mulai 2025.
Semua kenyataan ini menunjukkan tekad pemerintahan Presiden Jokowi untuk melakukan modernisasi pertahanan nasional. Sebuah tekad yang memang seharusnya dimiliki oleh Presiden atau pemerintahan yang memimpin negeri kepulauan terbesar dunia seperti Indonesia.
(hd)
http://utama.seruu.com/read/2016/01/...ogi-pertahanan
Seruu.com- Ketika kampanye pemilihan presiden (Pilpres) pada tahun lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan menggunakan drone atau pesawat tanpa awak untuk mengamankan wilayah laut Indonesia.
Ternyata apa yang dikatakan Jokowi bukanlah bualan belaka.
Kini, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) ditugaskan pemerintah untuk melakukan proses produksi drone. Perusahaan reinkarnasi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) itu kini hampir menyelesaikan sertifikat tipe (type certificate) sebuah drone yang bernama Wulung.
Wulung merupakan hasil pengembangan drone yang pada awalnya dirancang oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
"Pesawat ini bentuk luar luar mirip dengan dikembangkan oleh BPPT, tetapi di dalamnya sudah jauh berbeda yakni mulai dari material dan proses pembuatan. Sistem itu sudah jauh berbeda dengan yang dipakai dan dikembangkan teman-teman BPPT," kata Chief Engineer Pesawat Terbang Tanpa Awak PTDI Bona P Fitrikananda, Senin (25/1/2016).
Pada akhir bulan ini, Wulung ditargetkan bisa memperoleh sertifikat tipe dari Indonesian Military Airworthiness Authority (IMAA). Kemudian, bila proses sertifikasi tuntas, Wulung segera diproduksi massal.
Dan ternyata pengembangan drone yang dilakukan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) tak berhenti sampai di Wulung. PTDI kini juga sedang merancang drone yang memiliki kemampuan dan ukuran lebih besar dari Wulung.
Drone yang akan dirancang itu termasuk kategori Medium Altitude Long Endurance (MALE). Drone jenis ini juga yang diproduksi Amerika Serikat dengan nama MQ-1 Predator. China pun memproduksi drone jenis ini yang dinamakan CH-4. Dan seakan tak mau kalah dengan kedua negara adidaya itu, kini Indonesia melalui PTDI juga akan memproduksi drone serupa, yang akan dilengkapi roket untuk misi perang.
"Jadi kita juga ada rencana buat drone yang mirip dengan drone buatan Amerika dan China. Drone ini nantinya dilengkapi senjata. Tahun depan sudah masuk detail design dan prototype, kemudian uji terbang bisa dilakukan pada tahun 2018," kata Bona.
Pemerintahan Jokowi tampaknya terus berupaya memodernisasi alat pertahanan nasional. Tak hanya drone, pengembangan jet tempur melalui kerja sama dengan Korea pun dilakukan di era Jokowi.
Proyek pengembangan pesawat tempur yang juga dilakukan oleh PTDI tersebut dinamakan Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX). Pada tahap awal, proses pengembangan dilakukan di Korea Aerospace Industries (KAI). Setelah proses tersebut tuntas, proses produksi dilakukan di masing-masing negara yakni di fasilitas milik KAI di Korea dan fasilitas milik PT Dirgantara Indonesia (PTDI) (Persero) di Bandung, Jawa Barat.
Dalam kerja sama ini, Indonesia bisa menguasai teknologi hingga 100% dan akan terlibat dari awal pengembangan hingga produksi. Dengan penguasaan teknologi 100%, PTDI menargetkan bisa memproduksi jet tempur secara mandiri mulai 2025.
Semua kenyataan ini menunjukkan tekad pemerintahan Presiden Jokowi untuk melakukan modernisasi pertahanan nasional. Sebuah tekad yang memang seharusnya dimiliki oleh Presiden atau pemerintahan yang memimpin negeri kepulauan terbesar dunia seperti Indonesia.
(hd)
http://utama.seruu.com/read/2016/01/...ogi-pertahanan
malam drone..
Diubah oleh namima 25-01-2016 12:16
0
3.3K
Kutip
30
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan