BANYUASIN – Curah hujan yang sudah mulai tinggi intensitasnya sebabkan beberapa wilayah di Indonesia terendam banjir. Setelah Aceh Timur, kini giliran Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan yang mendapat limpahan air hujan. Desa Ulak Embacang, sudah tiga hari terakhir ini terendam banjir akibat luapan Sungai Banyuasin. Relawan dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Wilayah Sumatera Selatan merespon korban terdampak di desa ini, Minggu pagi (24/1). Mereka meneruskan amanat dari donatur Aksi Cepat Tanggap (ACT) dengan memberi sejumlah paket bantuan bagi warga terdampak banjir di desa tersebut.

Akibat banjir itu 144 kepala keluarga atau 500 jiwa terisolasi karena jalur transportasi yang terbatas akibat terendam banjir setinggi 1 sampai 1,5 meter. Abdullah (28) relawan MRI Sumatera Selatan mengatakan, menggunakan speedboat sekalipun membutuhkan waktu satu jam untuk keluar desa.

“Kami saja baru bisa masuk desa di Minggu pagi karena baru dapat speedboat untuk bawa bantuan ke sana,” jelas Abdullah. Bersama beberapa anggota tim relawan lainnya, bantuan berupa sembako dan susu anak itu meluncur bersama speedboat sewaan. ”Sebelum dapat speedboat kami harus menginap dulu, karena perlu 7 jam perjalanan darat posko ACT di Kota Palembang,” imbuh Abdullah.

Kedatangan Tim Respon Banjir ACT, seperti diceritakan Abdullah, disambut gembira oleh warga dan Kaur Desa Ulak Embacang, Saefudin. Kondisi banjir, memaksa tim membagikan bantuan dari rumah ke rumah menggunakan sampan.

“Belum ada sama sekali bantuan yang datang sebelumnya ke sini. Kami petani karet susah juga dengan bencana banjir ini. Tak ada penghasilan dan tak ada juga bantuan. Mungkin karena lokasi kami yang terpencil.,” ujar Saefudin. []

Editor: Kusmayadi