
BUKAN TNI namanya jika tidak bisa menyelamatkan diri saat menghadapi kondisi sulit. Seperti yang menimpa salah satu penerjun TNI yang tersangkut di atap Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Salah satu penerjun yang ikut meramaikan pembukaan laga final Piala Presiden antara Semen Padang melawan Mitra Kukar itu akhirnya berhasil menyelamatkan diri.
Ya, saat penerjun itu tersangkut di atap stadion dalam atraksi terjun payung, foto-foto kejadian itu pun langsung beredar di dunia maya. Netizen ramai-ramai mengunggah foto penerjun yang bergelantungan di atap.
Salah satu yang mengunggah foto tersangkutnya penerjun itu adalah pemilik akun @hhaannii. “Ada satu parasut TNI nyangkut,” tulisnya.
Namun, tak lama kemudian, @hhaannii kembali mengunggah video bagaimana penerjun itu menyelamatkan diri. Tampak dalam video itu penerjun memanjat besi-besi atap dan dibantu oleh anggota TNI yang lain. “Tapi sekarang (penerjun) sudah bisa dievakuasi,” ujarnya.
Hadir di GBK, Jokowi bakal 'kick off' final Piala Jenderal Sudirman
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera melakukan 'kick off' (tendangan perdana) menandai dimulainya pertandingan final kejuaraan sepak bola Jenderal Sudirman Cup di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu malam.
Pertandingan final ini akan berlangsung antara kesebelasan Mitra Kukar FC dan Semen Padang FC.
Sebelumnya, Semen padang menang melawan Pusang Mania Borneo FC, sedangkan Mitra Kukar menang melawan Arema dalam babak adu penalti.
Stadion Gelora Bung Karno pada kesempatan Minggu malam, dipenuhi oleh puluhan ribu pendukung dari kedua kesebelasan.
Presiden Jokowi sendiri tiba di Stadion Gelora Bung Karno sekitar pukul 19.15 WIB.
Pertandingan final Piala Sudirman ini dimeriahkan juga oleh grup band papan atas di antaranya Slank dan Noah serta aksi penerjun payung gabungan TNI/Polri.
Kejuaraan ini sekaligus menandai perayaan 100 tahun kelahiran Jenderal Sudirman dan memperingati HUT TNI ke 70.
Sejumlah pejabat yang turut mendampingi Presiden di antaranya Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Imam Nahrawi dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.