JAKARTA - Keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mulai pembangunan kereta api cepat (High Speed Train/HST) rute Jakarta-Bandung segera terwujud. Pasalnya, peletakan batu pertama (groundbreaking) kereta api cepat yang membentang sepanjang 142 kilometer (km) dapat dilakukan pada 21 Januari, sesuai target yang ditentukan.

Groundbreaking kereta api cepat Jakarta-Bandung, rencananya akan dilakukan pada 21 Januari di Kilometer (KM) 95, Walini.

Hal ini dikarenakan izin Analisis Dampak Mengenai Lingkungan (AMDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan/Rencana Pemantauan Lingkungan (RKL/RPL) sudah dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Tadi sudah selesai rapat, tadi pagi saya sudah dilaporkan. Sekarang administrasinya lagi disiapin. Bisa (besok groundbreaking)," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/1/2016).

"Pokoknya izinnya hari ini selesai," sambung Siti.

Kendati demikian, masih ada beberapa hal teknis dan detil yang perlu direvisi dari proses AMDAL pembangunan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung. Siti menjelaskan, kekurangannya tersebut akan direvisi, namun groundbreaking tetap berjalan.

"Gini, saya sudah pelajari secara detail itu ternyata yang dipersoalkan adalah hal-hal teknis dan detail-detail. Contohnya, bagaimana pengaruhnya terhadap air sawah. Itu masa yang seperti itu menghambat seluruhnya. Nanti caranya, izin lingkungan kita keluarin, groundbreaking jalan, kekurangannya nanti dilanjutin aja," papar Siti.

Menurut Siti, masukan-masukan dari masyarakat akan tetap dipertimbangkan dalam proses pembangunan proyek kereta api cepat.

"Iya revisinya bisa jalan dan masukan dari masyarakatnya juga kita kasih ruang untuk masuk. Jadi governancenya tetap ada, yang penting kan itu sebetulnya. Tapi enggak boleh prosedur kecil-kecil seperti itu lalu menghambat kebijakan yang memang dibutuhkan masyarakat," tukas Siti.(rai)
http://economy.okezone.com/read/2016...mulai-dibangun