- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jaksa agung akui sulit panggil Riza Chalid


TS
sorken
Jaksa agung akui sulit panggil Riza Chalid
Jaksa agung akui sulit panggil Riza Chalid
Jakarta (ANTARA News) - Jaksa Agung, HM Prasetyo, mengaku sulit memeriksa pengusaha Muhammad Riza Chalid. Tetapi akan tetap memanggil dia untuk dimintai keterangan terkait dugaan pencatutan nama presiden dan wakil presiden pada kasus permintaan saham PT Freeport Indonesia.
"Ya sulitlah, tidak ada di tempat. Rumahnya di sini, tapi kami datangi tidak ada," kata Prasetyo, di Jakarta, Jakarta, Selasa.
Prasetyo menegaskan, Kejaksaan Agung akan tetap melakukan pemanggilan terhadap Chalid, meskipun keberadaan saat ini belum diketahui dan informasinya dekat dengan elite partai politik. Informasi didapat Kejaksaan Agung, Chalid saat ini berada di luar negeri.
"Untuk melakukan pengejaran dan pemulangan ke Indonesia, Kejaksaan Agung akan memertimbangkan meminta bantuan dari Interpol," katanya.
Penegak hukum Indonesia pernah sukses menyeret tersangka pidana korupsi bernuansa politik, M Nazaruddin. Padahal bekas bendahara DPP Partai Demokrat (partai penguasa saat itu) sudah berbulan-bulan merat dari Tanah Air.
Akhirnya, melalui proses panjang dan usaha keras, Nazaruddin bisa diberangus dan dibawa pulang dari tempat persembunyiannya, di Carthagena, Kolombia. Peristiwa ini menjadi pokok berita di berbagai media massa hingga waktu cukup lama.
Prasetya menyatakan, Kejaksaan Agung masih fokus memeriksa Novanto, yang berasal dari Partai Golkar, partai oposisi terhadap pemerintahan kini.
Chalid adalah pengusaha yang bersama Novanto bertemu dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin, yang membicarakan seputar rencana perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.
Salah satu pasal krusial dalam perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia adalah divestasi saham mereka kepada Indonesia. Disebut-sebut sejumlah BUMN telah disiapkan untuk hal ini.
Adapun Sjamsoeddin, sejak kemarin (18/1) telah mengundurkan diri dari posisinya di kursi nomor satu di jajaran eksekutif PT Freeport Indonesia itu. Sjamsoeddin --pensiunan marsekal muda TNI dan bekas wakil kepala BIN-- ada di posisi itu sejak 27 Januari 2015 menggantikan sesama putra Indonesia, Rozik Soetjipto.
"Alasannya pribadi," kata Juru Bicara PT Freeport Indonesia, Riza Pratama, saat dikonfirmasi, kemarin, tentang pengunduran diri Sjamsoeddin itu.
http://www.antaranews.com/berita/540...il-riza-chalid
El Mafioso kampretos yg tumbuh sehat walafiat di 32+10 ini memang salah satu elite andalan Ikatan Kritis&Smart Indonesia
Smoga manusia model bgini cepat bertemu Sang Pencipta, Sang Pencipta sdh rindu sekali tampaknya ,Aminnn
Jakarta (ANTARA News) - Jaksa Agung, HM Prasetyo, mengaku sulit memeriksa pengusaha Muhammad Riza Chalid. Tetapi akan tetap memanggil dia untuk dimintai keterangan terkait dugaan pencatutan nama presiden dan wakil presiden pada kasus permintaan saham PT Freeport Indonesia.
"Ya sulitlah, tidak ada di tempat. Rumahnya di sini, tapi kami datangi tidak ada," kata Prasetyo, di Jakarta, Jakarta, Selasa.
Prasetyo menegaskan, Kejaksaan Agung akan tetap melakukan pemanggilan terhadap Chalid, meskipun keberadaan saat ini belum diketahui dan informasinya dekat dengan elite partai politik. Informasi didapat Kejaksaan Agung, Chalid saat ini berada di luar negeri.
"Untuk melakukan pengejaran dan pemulangan ke Indonesia, Kejaksaan Agung akan memertimbangkan meminta bantuan dari Interpol," katanya.
Penegak hukum Indonesia pernah sukses menyeret tersangka pidana korupsi bernuansa politik, M Nazaruddin. Padahal bekas bendahara DPP Partai Demokrat (partai penguasa saat itu) sudah berbulan-bulan merat dari Tanah Air.
Akhirnya, melalui proses panjang dan usaha keras, Nazaruddin bisa diberangus dan dibawa pulang dari tempat persembunyiannya, di Carthagena, Kolombia. Peristiwa ini menjadi pokok berita di berbagai media massa hingga waktu cukup lama.
Prasetya menyatakan, Kejaksaan Agung masih fokus memeriksa Novanto, yang berasal dari Partai Golkar, partai oposisi terhadap pemerintahan kini.
Chalid adalah pengusaha yang bersama Novanto bertemu dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin, yang membicarakan seputar rencana perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.
Salah satu pasal krusial dalam perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia adalah divestasi saham mereka kepada Indonesia. Disebut-sebut sejumlah BUMN telah disiapkan untuk hal ini.
Adapun Sjamsoeddin, sejak kemarin (18/1) telah mengundurkan diri dari posisinya di kursi nomor satu di jajaran eksekutif PT Freeport Indonesia itu. Sjamsoeddin --pensiunan marsekal muda TNI dan bekas wakil kepala BIN-- ada di posisi itu sejak 27 Januari 2015 menggantikan sesama putra Indonesia, Rozik Soetjipto.
"Alasannya pribadi," kata Juru Bicara PT Freeport Indonesia, Riza Pratama, saat dikonfirmasi, kemarin, tentang pengunduran diri Sjamsoeddin itu.
http://www.antaranews.com/berita/540...il-riza-chalid
El Mafioso kampretos yg tumbuh sehat walafiat di 32+10 ini memang salah satu elite andalan Ikatan Kritis&Smart Indonesia

Smoga manusia model bgini cepat bertemu Sang Pencipta, Sang Pencipta sdh rindu sekali tampaknya ,Aminnn

0
998
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan