
JAKARTA - Ketua KPK Agus Rahadjo mengunci rapat-rapat informasi mengenai hasil operasi tangkap tangan KPK, Rabu (13/1) kemarin. Dalam OTT itu KPK menangkap enam orang yang diduga baru saja melakukan transaksi suap.
Saat jumpa pers yang singkat terkait OTT itu, Kamis (14/1), Agus enggan meladeni pertanyaan wartawan saat sesi tanya jawab. Awalnya wartawan menanyakan berapa jumlah uang barang bukti, suap terkait pengamanan proyek kementerian apa dan lainnya. Namun, jawaban Agus cukup mengejutkan awak media.
"Jadi begini, saya sebetulnya berpikir jangan sampai konpers mengacak-acak lapangan yang nanti menjadi becek," kata Agus.
Oleh karena itu, kata dia, kasus ini nanti akan sesegera mungkin dibawa ke pengadilan. "Anda akan tahu kasusnya di pengadilan," katanya.
Dia beralasan, kalau nanti terlalu mengungkapkan banyak hal, nanti mereka yang terkait bisa melakukan langkah-langkah yang mempersulit kemudian. Saat didesak proyek apa dan anggaran tahun berapa, Agus baru sedikit terbuka.
"Kalau tahunnya ini tahun anggaran 2016. Kalau boleh saya sebut kementeriannya adalah adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat," ujarnya. Selebihnya ia enggan menjelaskan lebih lanjut. Apalagi uang hasil tangkapan.
Seperti diketahui, salah seorang yang terjaring OTT adalah anggota DPR berinisial DWP. Selain itu ada tiga pihak swasta, DES, UWI dan AKR. Keempatnya ditetapkan sebagai tersangka. Sementara dua orang sopir yang ikut diamankan kemarin, dilepas karena tak dianggap terlibat.
Inisial DWP merujuk pada nama anggota Komisi V DPR Fraksi PDIP Damayanti Wisnu Putranti, dan tiga kalangan swasta adalah Julia Prasetyarini, Dessy A Edwin dan Abdul Khoir.
Ck ck ck..Tangkapan Baru KPK Ini Ternyata Mulutnya Kotor
JAKARTA -- Dessy A Edwin tak bisa menahan emosi saat hendak digelandang ke mobil tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat (15/1) pukul 1.17 WIB.
Staf anggota Komisi V DPR Damayanti Wisnu Putranti itu melontarkan kalimat kasar saat dibawa keluar markas setelah kurang lebih 36 jam diperiksa KPK pascaterjaring operasi tangkap tangan, Rabu (13/1). "Bang**t lo!," hardik Dessy saat hendak masuk ke mobil tahanan.
Dessy berupaya menutup mukanya dengan kertas putih yang dibawa dari dalam markas KPK. Dia pun memilih bungkam tak ingin menjawab pertanyaan wartawan. Dessy akan dikurung di Rutan Wanita Pondok Bambu, Jakarta Timur cabang KPK selama 20 hari pertama.
Dessy, Damayanti dan stafnya Julia Prasetyarini diringkus KPK karena diduga menerima suap dari Direktur Utama PT Windu Tunggal Utama Abdul Khoir.
Suap diberikan untuk mengawal anggaran proyek infrastruktur di Ambon, Maluku. Damayanti, Dessy, dan Julia disangka menerima suap dari Abdul SGD 99,000.
Era cari panggung & drama sudah berakhir, cukup kerja keras dan beri hasil maksimal demi memberantas korupsi, lanjutkan Pak, babat lebih banyak koruptor