TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -PT KAI Daop 4 Semarang kembali berinovasi dengan meluncurkan konsep revitalisasi rangkaian kereta api Kaligung jilid II bertema "Borobudur".

Sebelumnya,  Kaligung  jilid I bertema Tidar telah diresmikan tahun 2015 lalu.

"Pemilihan tema Borobudur tersebut didasari oleh keistimewaan seni keajaiban dunia yang dimiliki Jawa Tengah," ucap direktur utama PT KAI, Edi Sukmoro saat launching Rangkaian Revitalisasi KA Kaligung di Stasiun Poncol Kota Semarang, Selasa (12/01/2016) pagi.

PT KAI berinovasi dengan merevitalisasi satu set rangkaian kereta KA Kaligung relasi Semarang Poncol-Weleri-Pekalongan-Pemalang-Tegal PP yang terdiri atas 6 kereta kelas ekonomi (6 K3) kapasitas 636 seat dan 1 kereta makan kelas ekonomi (1 KM3).

Total perjalanan 4 kali pergi-pulang (PP) atau 8 perjalanan dalam sehari dengan waktu tempuh 2 jam 15 menit.

Gerbong Makan KA Kaligung Jilid II, Menyulap Limbah Bantalan Rel Bekas jadi Kursi dan Lantai




Revitalisasi Kaligung jilid 2 ini lebih fokus pada gerbong makan. PT KAI
melapisi interior gerbong makan dengan kayu jati dan batu, serta dihiasi gebyok.

 Adapun yang menjadi daya tarik revitalisasi gerbong kereta makan jilid 2 ini antara lain semua interior dihiasi oleh kayu jati dan batu, dimana kayu jati tersebut dilapisi resin anti api dan air.

Dalam upaya menjadi penyelenggara jasa transportasi yang ramah lingkungan, PT KAI menggunaan bahan limbah bantalan rel bekas dari kayu dirombak manjadi kursi dan lantai yang di tempatkan pada gerbong kereta makan.

Filosofi dari tiap desain interior melibatkan beberapa pengrajin dari Jawa Tengah. Lantai digambarkan dari kekuatan pondasi berikat dihiasi dengan mozaik yang diartikan 4 segmen arah mata angin dan 8 arah waktu mengadopsi kontur Candi Borobudur.

Kursi dan meja digambarkan bunga matahari yang memiliki arti sebagai penerang kehidupan.

Batu candi mempunyai arti perjalanan seorang anak manusia untuk menjadi pemimpin yang disayangi rakyat.

Ukiran pada gebyok mengadopsi pada keindahan seni ukir candi Borobudur. Lampu stupa diibaratkan kepala yang berisikan pemikiran brilian sedangkan ukiran bertautan penghias atap menggambarkan persaudaraan yang melekat.


KA Kaligung Kelas Ekonomi Ada Fasilitas TV dan Menu Harga Nasi Ayam Balado Rp 16 Ribu per Porsi


Tercatat okupansi penggunaan KAKaligung pada tahun 2015 berjumlah 1.052.835 penumpang.

Angka tersebut naik 16 persen dari tahun 2014 dari jumlah 905.892.

"Harapannya untuk tahun 2016 ini target okupansi KA Kaligung 90 persen tercapai," ujar Humas Daop 4 PT KAI Semarang, Gatut Sutiyatmoko.

Tahun 2016, Gatut memprediksi peningkatan hanya sekitar 5-6 persen saja.

"Sebab tahun lalu, peningkatan 16 persen saja sudah memenuhi target 90 persen," imbuhnya.

Menurut dia, harga tiket KA Kaligung masih tetap yaitu Rp 30.000 untuk tujuan Weleri,
Rp 40.000 untuk tujuan Pekalongan dan
Rp 50.000 untuk tujuan Tegal.

Guna lebih memanjakan penumpang, pada gerbong KA Kaligung dilengkapi fasilitas TV selain AC dan stop kontak listrik yang sudah ada.

Layanan TV

Layanan TV pada kereta kelas ekonomi merupakan layanan pertama pada kereta kelas ekonomi di Indonesia, karena selama ini layanan TV hanya ada di kereta kelas eksekutif saja.

Selain layanan TV juga disiapkan ruang mushola khusus bagi para penumpang yang ingin menjalankan ibadah salat.

Harga menu di kereta makan KAKaligung masih tetap.

"Menu-menu favorit seperti nasi goreng dan mie cup juga masih ada," ucap Septi, bagian restorasi KA Kaligung tersebut.

Untuk Nasi Goreng masih dengan harga Rp16.000/porsi,
tahu bakso Rp 10.000/porsi,
nasi ayam balado Rp 16.000/porsi, reska fried chicken Rp 20.000/porsi dan mie cup Rp 6.000/porsi.


luar biasa Jateng.. super..super dan brilian