
KOMPAS.com/Sabrina Asril
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah
Senin, 11 Januari 2016 | 14:55 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah mengungkapkan bahwa Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) Partai Keadilan Sejahtera telah menjadwalkan pemanggilan terhadapnya pada Senin (1/11/2016) malam.
Fahri menyatakan siap menghadiri pemanggilan tersebut.
"Insyaallah (akan hadir). Hadapi dong," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/1/2016).
(Baca: Tifatul: Fahri Jangan Teriak-teriak di Media)
Fahri meyakini, evaluasi internal yang dilakukan BPDO PKS ini berkaitan erat dengan manuver sejumlah kader PKS yang mendesaknya untuk mundur dari kursi Pimpinan DPR.
Pasalnya, dia menilai tugas BPDO dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PKS bukan lah lembaga yang mengevaluasi pejabat publik.
"Kalau saya anggota fraksi, yang mengevaluasi fraksi saya dong," ucap Fahri.
(Baca: Fahri Hamzah: BPDO PKS Tak Punya Hak Evaluasi Kinerja Pejabat Publik)
Fahri enggan berspekulasi lebih jauh bagaimana jika ia kehilangan kursi pimpinan DPR akibat evaluasi ini.
"Itu semua ada meknisme ada caranya, sabar bos," ucap Fahri.
Badan Penegak Organisasi PKS Periksa Fahri Hamzah
Jakarta - Politikus PKS Fahri Hamzah malam ini memenuhi panggilan Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO). Pemeriksaan BPDO ini dilakukan secara tertutup di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS.
Dari pantauan, Fahri tiba di kantor DPP PKS sekitar pukul 19.30 WIB. Mengenakan mobil sedan hitam, dia tak memberikan pernyataan kepada awak media begitu masuk ke dalam area kantor DPP PKS. Awak media sendiri menunggu di luar kantor DPP dan tak diperbolehkan masuk.
Setelah Fahri masuk, para petinggi PKS keluar namun irit bicara saat ditemui media. Mengenakan mobil pribadi, satu persatu mereka keluar tanpa memberikan penjelasan.
Seperti misalnya Anggota Majelis Pertimbangan PKS Tifatul Sembiring yang menyerahkan persoalan kepada BPDO.
"Ini BPDO, saya gak ikut. saya kan di DPP. Kalau ini Badan Penegak Disiplin Organisasi. Tunggu saja nanti, tanya beliau (Fahri, red) saat keluar," ujar Tifatul di area kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta, Senin (11/1/2016).
Begitupun dengan Presiden PKS yang keluar sebelum Tifatul. Ia juga tak memberikan pernyataan. Hingga pukul 21.10 WIB, Fahri masih berada di dalam kantor DPP PKS.
Seperti diketahui, Fahri diminta mundur dari jabatan Wakil Ketua DPR. Salah satunya disuarakan secara pribadi oleh Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri.
Namun, Fahri sepertinya tak ingin mundur. Dia juga mempertanyakan kapasitas BPDO yang memeriksa dirinya. Fahri juga menegaskan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS tak bisa memberikan kebijakan untuk menggantikannya.
"BPDO itu kan kalau ada yang melanggar disiplin organisasi. Posisi saya itu tidak ditentukan AD/ART PKS. Tapi, konstituen dan UU MD3," ujar Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/1/2016).
Keknya ini akhir karir fahri jadi wakil ketua DPR, ternyata kuping presiden PKS dan Dewan Syuro ga kuat juga menerima stempel partai pemfitnah pasca pilpres sehingga kader yg banyak nyolot mulai dievaluasi, ditunggu pemecatan jonru karena orang ini juga jadi simbol PKS