MS dan SN, pelaku video mesum yang beredar akhir-akhir ini dipastikan tak bisa menikmati hidup di kampungnya, Desa Bangkuang Makmur, Mentawa Baru Ketapang, Kotim, Kalteng. Pasalnya, warga di sekitar rumah mereka emosi dengan tindakan bejat mereka.
Setelah video mesum mereka beredar dan dilaporkan ke polisi, MS dan SN, selalu ketakutan. Tidak hanya pelaku, keluarga pasangan mesum ini juga ikut ketakutan. Bahkan, ada yang meminta polisi menahan keduanya, demi keamanan mereka dari amuk massa.
Permintaan itu disikapi kepolisian setempat dengan melakukan pemantauan terhadap MS dan SN, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
K
apolres Kotim AKBP Hendra Wirawan dikonfirmasi melalui Kapolsek Ketapang Kompol Rio Alexander P, membenarkan adanya permintaan dari pihak keluarga pelaku yang takut dihakimi massa. Pasalnya, warga sangat marah dengan ulah kedua pelaku. Warga emosi karena perbuatan kedua pelaku bukan yang pertama. Namun sudah yang kelima.
Bahkan, para pelaku pernah digerebek warga sekitar. Akibatnya keduanya sempat diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi kembali.
"Ternyata malah muncul video mesumnya yang beredar sehingga semakin membuat warga marah. Mereka juga mengancam kedua pelaku agar tidak kembali ke desanya," kata Rio kepada Radar Sampit (grup JPNN), Minggu (10/1).
Rio mengatakan, pihaknya memang tidak menahan MS dan SN. Tapi penyelidikan dan pengembangan terhadap kasus beredarnya video panas keduanya tetap dilakukan. Di samping itu, pihaknya meminta warga untuk tidak main hakim sendiri, karena nantinya malah merugikan mereka.
"Kami imbau warga untuk tidak melakukan main hakim sendiri. Kami juga memenuhi permintaan pihak keluarga korban karena menyangkut keamanan keduanya," urainya.
MS dihujat karena dia merupakan mantan Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Desa Bangkuang Makmur dan juga seorang guru mengaji.
Sementara SN, adalah guru dan juga telah memiliki suami.
Dalam video layak sensor keduanya yang berdurasi sekitar 20 menit, perbuatan terlarang mereka direkam di semak-semak yang diduga hutan atau kebun, dengan hanya beralaskan selembar karpet
http://www.jpnn.com/read/2016/01/11/...i-Diusir-Warga
warganya sirik kagak bisa buat video kayak mereka
