- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Program Tepian Negeri] Tahun Baru, Sekolah Baru untuk Remaja Moru


TS
act.id
[Program Tepian Negeri] Tahun Baru, Sekolah Baru untuk Remaja Moru
![[Program Tepian Negeri] Tahun Baru, Sekolah Baru untuk Remaja Moru](https://dl.kaskus.id/www.act.id/data/whatshappens/mts_insan_cita_moru_-_web_870.jpg)
ALOR – Tahun baru 2016 hampir dipastikan akan menjadi tahun yang sangat menggembirakan bagi siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTS) Insan Cita Moru, Desa Moru, Kecamatan Alor Barat Daya, Pulau Alor. Mereka akan segera memiliki ruang kelas baru, menggantikan ruang pinjaman yang sehari-hari digunakan bergantian dengan satu raudhatul atfal (Taman Kanak Kanak) berbangunan kayu.
Pembangunan sekolah setingkat SMP yang sudah dimulai sejak pertengahan November tahun lalu itu, kini hampir mendekati proses 65 persen penyelesaian. Hanya menyisakan pengerjaan pengatapan, plester dinding dan pengerjaan lantai. Proses pembangunannya terus dikebut dengan melibatkan warga, pemuda bahkan para siswa-siswinya sendiri selain menggunakan jasa tukang.
Arapah Laka, relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Alor yang ikut mengawasi pembangunan, menceritakan demi memuluskan target, sejumlah tukang dikerahkan dengan membuat tenda-tenda terpal untuk berteduh agar bisa terus bekerja merampungkan bangunan baik siang hari maupun malam. “InsyaAllah, dalam beberapa bulan ke depan bangunannya bisa selesai,” ujar Arapah.
Terwujudnya pembangunan MTS Insan Cita, Moru ini tak lepas dari partisipasi Nasrudin Kinanggi, tetua Moru yang juga pewaris tahta kerajaan Kui Alor Barat Daya, yang dengan sangat tulus menawarkan sebidang tanahnya di Komplkes MIS Babul Jihad, Moru pada November tahun lalu. Di bidang tanah itu pembangunan MTS dapat dibuat hingga lima kelas. Namun pembangunan sekolah yang mendapatkan donasi dari Wardah Cosmetic ini untuk sementara baru akan memanfaatkan lahan untuk 2 kelas saja.
Nasrudin Kinanggi, mengatakan baginya masa depan anak-anak Moru adalah segala-galanya. Karenanya saat ada info ACT bersama Wardah berminat membangun sekolah MTS Moru, Nasrudin menyambut dengan menyediakan lahan untuk bangunan sekolah. “Kebetulan lahannya memang ada, di sekitar Masjid Nurul Huda. Apalagi di sana sudah ada Madrasah Ibtidaiyah (MI) Babul Jihad yang sudah ada sejak tahun 1959, sehingga kalau ada MTS di sana semakin terasa nuansa pendidikannya,” kata Nasrudin.
Perjalanan panjang untuk mendirikan madrasah di tanah Moru ini, tak semudah yang dibayangkan. Di Moru kemajuan sumber daya manusia (SDM) masih terasa sangat kurang. Karenanya, kata Nasrudin, untuk membangun SDM yang handal perlu hadir sebanyak-banyaknya lembaga pendidikan berbasis agama untuk menopang SDM yang berakhlakul karimah.
Semangat pengabdian terhadap agama dan kampung halaman inilah yang turut mendorong guru-guru dan murid Insan Cita bahu-membahu merealisasikan mimpi mereka untuk memiliki gdeung sekolah baru. “Selama ini anak-anak kami selalu dihinakan dengan kata-kata yang sangat menyakitkan dan beberapa anak pun mundur dari sekolah akibat perkataan yang tidak pantas,” ungkap Nasrudin.
Pembanguan MTS ini memang melibatkan partisipasi seluas-luasnya masyarakat sekitar. Selain ada beberapa sumbangan batu bata, batu kali dan beberapa sak semen, setiap Sabtu dan Minggu warga juga bergotong-royong mendonasikan tenaganya untuk pembangunan. Gotong-royong ini melibatkan wali murid, pihak sekolah, aparat keamanan, warga biasa, remaja masjid bahkan remaja gereja Moremam pimpinan Fransis Yus Kafelau.
Nuansa toleransi memang tercermin sangat jernih di Moru. “Masyarakat Moru budaya kekeluargaannya masih sangat kuat, setiap mendirikan prasarana umum pasti ada kerja bakti. Seperti sekarang ini saat umat Islam membangun sekolah, para pemuda gereja ikut membantu, begitu pula sebaliknya,” ujar Usman Plaikari, tokoh masyarakat Moru.
MTS Insan Cita Moru yang dibangun oleh ACT atas donasi Wardah dalam rangkaian promo film Ketika Mas Gagah Pergi sebagai bagian dari program Tepian Negeri, di pekan kedua Januari ini sudah menyelesaikan memlesteran sebagian dinding dalam, pembuatan kuda-kuda atap dan pengecoran slop dudukan kuda-kuda atap. Hari Sabtu (9/1) kemarin warga, pemuda gereja, remaja masjid dan siswa pun tetap bergotong-royong, melakukan pengurugan untuk meninggikan lantai. (zoeta ryo)
Ayo Berpartisipasi
Express Donation
0
1K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan