Meski Dipenjara, Begal di Makassar Tebar Teror lewat Medsos



Minggu, 10 Januari 2016 | 14:39 WIB


MAKASSAR, KOMPAS.com — Sejumlah begal menebar teror lewat media sosial Facebook. Mereka mengancam akan membalas dendam kepada polisi dan kembali beraksi di jalanan setelah menjalani hukumannya.

Informasi itu antara lain diunggah melalui akun Facebook milik salah satu pelaku, Aji.

"Penjara bukan akhir segalanya, tunggu kami di jalan raya," tulis Aji yang kini menjalani masa hukumannya di Lapas Kelas I Makassar.

Ancaman serupa tertera dalam akun Facebook milik terpidana kasus begal lainnya, Nur Akbar, yang juga menjalani hukuman di Lapas Kelas I Makassar.

"Sory nah, lancang bikin status. Saya masih sakit hati, karena temanku tewas ditembak kemarin," tulisnya.

Bukan hanya dua begal itu yang menulis status teror. Masih ada beberapa pelaku lainnya yang menebar ancaman lewat media sosial (medsos).

Setelah ramai diperbincangkan polisi dan masyarakat Makassar, para terpidana kasus pembegalan ini lalu menghapus status tersebut.

Kapolrestabes Makassar Kombes Rusdy Hartono membenarkan, para pelaku membuat status teror melalui akun Facebook mereka.

"Kami monitor itu semua. Jika ada pelanggaran hukum, pasti akan kami mintakan pertanggungjawaban," kata Rusdi melalui pesan singkatnya kepada Kompas.com.

Kepala Lapas Kelas 1 Makassar, Tholib, yang dikonfirmasi wartawan, membenarkan informasi bahwa dua pelaku tersebut yang membuat status ancaman lewat Facebook itu.

Kedua terpidana ini mengakses internet lewat telepon seluler mereka.

Meski mengonfirmasi kabar tersebut, Tholib menyatakan tidak ingat identitas kedua terpidana kasus begal itu.

Akibat ulah itu, kata Tholib, keduanya terancam dijatuhi sanksi tambahan yang cukup berat.

"Intinya, penindakan sudah dilakukan. Kedua pelaku itu dimasukkan ke sel isolasi selama enam hari dan bisa diperpanjang. Kami bisa mencabut remisi dan pembebasan bersyaratnya," ujar dia.

Soal peredaran telepon seluler di Lapas Kelas 1 Makassar, Tholib mengatakan, pihaknya sudah berulang kali melakukan razia yang terkadang melibatkan kepolisian.

Namun, alat komunikasi itu tetap saja bisa masuk ke dalam sel para penghuni lapas.

"Atas peristiwa ini, kami akan lebih meningkatkan lagi pengawasan agar tidak ada barang terlarang yang masuk ke penjara," tuturnya.


Penulis:
Kontributor Makassar, Hendra Cipto
Editor: Ervan Hardoko

sumber : http://regional.kompas.com/read/2016...r.Lewat.Medsos




Berita Lain yg terkait gan :


Minggu, 10 Januari 2016 | 17:07 WITA

Begal Ancam Polisi di Facebook, Polda: Kami Tidak Takut Mati Berantas Begal Makassar

Wahyudi AM

POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Pelaku begal nampaknya belum juga jerah, bahkan setelah tertangkap mereka masih sempat mengupdate status di facebook miliknya dengan kata-kata ancaman.

Bahkan dengan terang-terangan mengancam akan menjadikan polisi target begal berikutnya setelah keluar dari tahanan.

Salah satu akun facebook, menyebut polisi dengan kata-kata kasar, “Tunggumi kalau kalau keluar ka kukasi resahko (polisi) an****,” tulis akun atas nama Muhammad Nurul Akbar beberapa hari yang lalu.

TERKAIT: Polisi Siap Mati Demi Berantas Begal, Netizen: Buktikan Omongannya Pak!

Sontak, status tersebut menjadi perbincangan hangat di group facebook saat status tersebut dicapture oleh salah seorang netizen di Info Kejadian Kota Makassar (IKKM).

Maraknya status facebook pelaku begal yang mengancam polisi ditanggapi santai oleh Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Frans Barung Mangera. Menurutnya polisi tidak akan takut dengan ancaman seperti itu.

“Jangankan ancaman, polisi siap mati memberantas begal. Itu sebuah resiko pekerjaan. Dikeroyok anak politikus saja sudah pernah, apalagi cuma diancam,” kata Barung.

Polisi akan melakukan penyelidikan terkait maraknya status ancaman terhadap polisi. Hal tersebut bisa menjadi pintu masuk mencari kawanan begal lainnya. (sahrul alim/pojoksulsel)

Berikut ancaman begal di Facebook:





sumber : http://sulsel.pojoksatu.id/read/2016...erantas-begal/


-----------------------------------

wah kacau ini... HP + bisa online di penjara, ngancam & teror..
pihak terkait...?