beng2dinginAvatar border
TS
beng2dingin
Gondrong Is Not A Crime! - Apa Yang Salah Dengan Gondrong
Ada yang salah dengan rambut gondrong? Memangnya orang gondrong itu merugikan orang lain? Apakah agama melarang lelaki berambut gondrong? Jawabannya jelas tidak. Agama cuman menekankan pada kebersihan dan kerapian rambut. Bukan panjang pendeknya rambut. Yaa walaupun gondrong itu boros Shampo juga sih (bagi yang sering nyabun).

Yang saya tahu, banyak (atau semua) Nabi dalam agama saya (Islam) berambut gondrong. Seorang filsuf, faqih, dan sufi besar bernama Imam al-Ghozali pun rambutnya menjuntai sampai ke pundak. Bahkan Yesus pun berambut gondrong. Juga Jaka sembung, Si Buta Dari Gua Hantu, Brama Kumbara atau yang lain.

Saat Bangsa luar sudah membahas kemungkinan pergi ke Planet Mars, negeri ini tak akan pernah kemana-mana. Karena masih saja mempermasalahkan hal-hal yang sebenarnya tak perlu dipermasalahkan. Seperti yang terjadi di kampus Universitas Hasannudin, Makasar baru-baru ini. Mahasiswa berambut gondrong dilarang masuk sebuah perpustakaan di kampus tersebut. Bahkan mahasiswa di fakultas tersebut dilarang gondrong. Padahal Sultan Hasanuddin sendiri berambut gondrong.

Malah penjahat besar atau koruptor di negeri ini berambut pendek : Kusni Kasdut, Slamet Gundul, Jhon Kei, Gayus Tambunan, Imam Samudra, Amrozi, Nazaruddin dan sebagainya. Juga yang luar negeri : Hitler, Idi Amin, Billy The Kid, Butch Cassidy dan lain-lain.

Kebanyakan kita memang sukanya mengeneralisasi. Ketika kebanyakan preman berambut gondrong maka orang yang rambutnya gondrong adalah preman. Memangnya orang pakai gamis itu pasti ilmu agamanya lebih tinggi dari orang yang pakai baju batik? Malah koruptor yang tertangkap sekarang, pada pakai 'baju taqwa' plus kopyah. Ada yang bawa tasbih segala, yang dibaca : "asu..asu..asu..asu..asu.."

Yang perlu digaris bawahi, bahwa semua koruptor tadi berambut pendek alias tidak gondrong!

Apalagi tayangan sinetron Indonesia mempertegas mindset masyarakat yang negatif pada pemuda berambut gondrong. Orang yang perannya maling, preman, pemerkosa, pembunuh atau penjahat lainnya kebanyakan berambut gondrong. Kecuali Ali Topan Anak Japanan..? Arek Sidoarjo berarti yo..emoticon-Smilie

Padahal kebanyakan yang terjadi : gondrong adalah gaya hidup, trend dan sangar-sangaran doang (bisa juga pelit, males pergi ke salon untuk cukur rambut..?). Mereka hanya mengambil kulit luarnya saja dari style kaum Hippies atau bintang Rock Barat (gondrong karena fanatik pada musik Rock atau Metal). Juga mengadopsi gaya dari para seniman yang berjiwa, berpikiran, dan semangat yang bebas, juga anti-mainstream.

Aturan Yang Berdasar Dugaan dan Kedengkian

Sejak rezim Orde Baru, rambut gondrong dianggap sebagai dekadensi moral manusia. Rezim Orde Baru begitu cemas akan rambut gondrong. Di tahun 70'an, perampok atau penjahat selalu terindentifikasi berambut gondrong. Walhasil, rambut gondrong pun diidentikan dengan penjahat. Tapi kenapa kok penjahatnya Si Unyil (film anak-anak yang terkenal di era itu), gundul semua?

Rambut gondrong juga diidentikan dengan kaum hippies Amrik saat era Flower Generation (Generasi Bunga) di tahun 70-an. Kaum Bohemian yang diidentikan dengan anti kemapanan, seks bebas, pemakai narkoba, cinta damai (anti perang), rokenrol dan hedonis.

Di era Suharto (bahkan sampai sekarang), rambut gondrong sulit diterima di dunia kerja, bahkan dilarang di dunia pendidikan. Berani gondrong, remuk! Padahal rambut gondrong tidak berhubungan dengan disiplin, juga tidak ada hubungannya dengan kriminalitas. Kalau dihubung-hubungkan paksa memang akan terhubung, tapi tidak linier.

little bit wagu kalau aturan atau judge itu berdasar atas dugaan dan kedengkian pada suatu kaum. Saya jadi ingat cerita Abu Nawas yang di tangkap karena membawa sebilah pedang.
Hakim : " Kamu saya tangkap karena membawa pedang, ditakutkan bisa melukai orang lain " .
Abu Nawas (dengan santai) : " Pak Hakim juga saya tangkap! karena kemana-mana membawa kemaluan, ditakutkan anda merudapaksa orang lain...!"

Kalau saya sekarang pakai kaos hitam bergambar Pentagram dengan nama sebuah Band Metal, bukan berarti saya Anti-christ. Itu cuman sangar-sangaran, gagah-gagahan atau juga lucu-lucuan. Mengambil kulit luar atau semangatnya doang.

Itulah Indonesia, seseorang didiskreditkan, ditangkap dan dihukum hanya karena masih diduga atau atas dasar kedengkian. Harusnya seseorang dihukum karena sudah melakukan perbuatan salah, bukan karena sebuah dugaan. Seperti yang terjadi pada para terduga teroris yang ditangkap dan dihukum padahal tidak melakukan perbuatan teror. Hanya karena 'diduga'. Apes..!

Jadi kenapa harus meributkan gondrong atau tidak gondrong. Di instasi tertentu memang rambut gondrong tidak tepat untuk dilakukan. Misalnya di kemiliteran. Tapi di luar itu, gondrong sama sekali tidak berhubungan dengan tabiat atau kinerja seseorang. Kalaupun ada itu adalah kasus atau oknum.

Kalau ada yang membuat aturan tentang pelarangan rambut gondrong, bisa jadi mereka tidak suka gondrong atau ingin gondrong tapi tidak kesampaian karena Eboni (eii botak ni yee) atau juga seorang KGB alias Kepala Gondrong Belakang. Sebuah aturan yang jelas tak beralasan. Sebuah statement yang diucapkan oleh orang yang kolot atau nggak suka gondrong semata. Subyektif!

Sumur

Apa ini yang menjadi dasar peraturan rambut pria tidak boleh panjang? Walaupun hanya sebatas rambut menyentuh telinga?
0
34K
342
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan