- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Nurdin Halid Bermanuver, Kubu Ical Pun Kini Terbelah


TS
beppe.adelmar
Nurdin Halid Bermanuver, Kubu Ical Pun Kini Terbelah
Quote:
Jakarta - Partai Golkar makin runyam. Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical) kini terbelah. Orang-orang di internal kepengurusan Golkar hasil Munas Bali ini mulai melakukan perlawanan karena dianggap tidak dilibatkan jajaran pengurus teras dalam mengambil berbagai keputusan.
Waketum Golkar hasil Munas Bali Ahmadi Noor Supit secara terbuka menyerang Nurdin Halid. Nurdin dinilai bermanuver karena menggelar agenda pertemuan 'Konsultasi Nasional dengan DPD I' di The Grand Bali Beach Hotel Sanur, Bali, Senin (4/1) lalu.
Supit berang karena dalam pertemuan itu, Nurdin menegaskan bahwa Golkar membuka opsi mendukung pemerintah. Bukan soal dukungan ke pemerintah. Dia menilai keputusan itu serampangan karena tak diambil lewat mekanisme yang benar.
Baca juga: Ini Tiga Cara Selamatkan Golkar dari Hasil Pertemuan dengan Akbar Tandjung
"Keputusan strategis tidak bisa diambil serampangan. Ini bukan masalah dukung (pemerintah) atau tidak, tapi mekanismenya harus jelas," kata Supit saat dihubungi lewat telepon, Kamis (7/1/2016).
Para DPD I itu dikumpulkan di Bali oleh Nurdin Halid, yang menurut Supit mengaku sebagai PJ Ketum. Padahal, Golkar hasil Munas Bali sudah memiliki ketua harian yaitu MS Hidayat.
Supit menilai, agenda di Bali itu seperti sudah diskenariokan. Soalnya di tanggal tersebut, mayoritas pengurus partai berhalangan hadir. Dia diundang, tapi hanya melalui SMS. Saat itu dirinya juga tengah berada di Tanah Suci menjalankan ibadah umroh.
Baca juga: Inikah Senjakala Partai Golkar?
"Saya juga tidak paham, apa itu disengaja? Banyak pimpinan teras partai tidak di tempat," ujarnya. "Saya di-SMS, tapi saya masih umrah," sambungnya menegaskan.
Supit juga menyoroti perombakan di lingkungan pimpinan Fraksi Partai Golkar (FPG) dan alat kelengkapan dewan oleh Setya Novanto. Di dalam suratnya per tanggal 4 Januari 2016, Novanto diketahui mencopot Bambang Soesatyo dari kursi Sekretaris FPG DPR dan menunjuk Aziz Syamsuddin sebagai pengganti. Supit juga dicopot dari kursi ketua Banggar digantikan Wakil Ketua MKD dari Golkar Kahar Muzakir. Di surat tersebut Novanto juga memberitahukan dirinya telah ditunjuk jadi Ketua FPG DPR oleh DPP Golkar hasil Munas Bali per 23 Desember 2015.
Supit menegaskan, perombakan fraksi dan alat kelengkapan dewan (AKD) tidak pernah dibicarakan di rapat.
"Kami tidak tahu bahwa di dalam rapat ada pembicaraan soal AKD. Kalau langsung ke Novanto perintahnya, bisa saja. Tapi masalahnya Novanto saja belum resmi," tegas Supit.
Baca juga: Agun: Perusak Golkar Itu Ical, Idrus Marham dan Nurdin Halid!
Novanto sendiri sudah menjawab persoalan itu kepada wartawan, meski hanya singkat. Dia mengaku diinstruksikan Ical untuk merombak jajaran pengurus fraksi di DPR.
"Loh, itu kan sudah instruksi dari Ketua Pak Ical," ucap Novanto singkat usai melayat ibunda Seskab Pramono Anung di rumah duka, Jl Haji Ambas, Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (6/1) malam. Dia saat itu tak mau lagi menjawab pertanyaan wartawan, melangkah terburu-buru menuju mobilnya dan meninggalkan lokasi.
Supit pun menguak kondisi di internal kepengurusan Golkar hasil Munas Bali. Menurutnya, tidak semua elite partai masih dilibatkan dalam pengambilan keputusan.
"Sudah jarang rapat. Pengambilan keputusan hanya oleh segelintir orang. Ini kan tidak sesuai ketentuan partai," ujar Supit. Dia enggan menduga-duga apakah ada strategi tertentu yang dirancang Novanto dan Ical.
"Hanya Tuhan yang tahu," imbuhnya.
(hri/hri)
http://news.detik.com/berita/3113433...-kini-terbelah
Waketum Golkar hasil Munas Bali Ahmadi Noor Supit secara terbuka menyerang Nurdin Halid. Nurdin dinilai bermanuver karena menggelar agenda pertemuan 'Konsultasi Nasional dengan DPD I' di The Grand Bali Beach Hotel Sanur, Bali, Senin (4/1) lalu.
Supit berang karena dalam pertemuan itu, Nurdin menegaskan bahwa Golkar membuka opsi mendukung pemerintah. Bukan soal dukungan ke pemerintah. Dia menilai keputusan itu serampangan karena tak diambil lewat mekanisme yang benar.
Baca juga: Ini Tiga Cara Selamatkan Golkar dari Hasil Pertemuan dengan Akbar Tandjung
"Keputusan strategis tidak bisa diambil serampangan. Ini bukan masalah dukung (pemerintah) atau tidak, tapi mekanismenya harus jelas," kata Supit saat dihubungi lewat telepon, Kamis (7/1/2016).
Para DPD I itu dikumpulkan di Bali oleh Nurdin Halid, yang menurut Supit mengaku sebagai PJ Ketum. Padahal, Golkar hasil Munas Bali sudah memiliki ketua harian yaitu MS Hidayat.
Supit menilai, agenda di Bali itu seperti sudah diskenariokan. Soalnya di tanggal tersebut, mayoritas pengurus partai berhalangan hadir. Dia diundang, tapi hanya melalui SMS. Saat itu dirinya juga tengah berada di Tanah Suci menjalankan ibadah umroh.
Baca juga: Inikah Senjakala Partai Golkar?
"Saya juga tidak paham, apa itu disengaja? Banyak pimpinan teras partai tidak di tempat," ujarnya. "Saya di-SMS, tapi saya masih umrah," sambungnya menegaskan.
Supit juga menyoroti perombakan di lingkungan pimpinan Fraksi Partai Golkar (FPG) dan alat kelengkapan dewan oleh Setya Novanto. Di dalam suratnya per tanggal 4 Januari 2016, Novanto diketahui mencopot Bambang Soesatyo dari kursi Sekretaris FPG DPR dan menunjuk Aziz Syamsuddin sebagai pengganti. Supit juga dicopot dari kursi ketua Banggar digantikan Wakil Ketua MKD dari Golkar Kahar Muzakir. Di surat tersebut Novanto juga memberitahukan dirinya telah ditunjuk jadi Ketua FPG DPR oleh DPP Golkar hasil Munas Bali per 23 Desember 2015.
Supit menegaskan, perombakan fraksi dan alat kelengkapan dewan (AKD) tidak pernah dibicarakan di rapat.
"Kami tidak tahu bahwa di dalam rapat ada pembicaraan soal AKD. Kalau langsung ke Novanto perintahnya, bisa saja. Tapi masalahnya Novanto saja belum resmi," tegas Supit.
Baca juga: Agun: Perusak Golkar Itu Ical, Idrus Marham dan Nurdin Halid!
Novanto sendiri sudah menjawab persoalan itu kepada wartawan, meski hanya singkat. Dia mengaku diinstruksikan Ical untuk merombak jajaran pengurus fraksi di DPR.
"Loh, itu kan sudah instruksi dari Ketua Pak Ical," ucap Novanto singkat usai melayat ibunda Seskab Pramono Anung di rumah duka, Jl Haji Ambas, Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (6/1) malam. Dia saat itu tak mau lagi menjawab pertanyaan wartawan, melangkah terburu-buru menuju mobilnya dan meninggalkan lokasi.
Supit pun menguak kondisi di internal kepengurusan Golkar hasil Munas Bali. Menurutnya, tidak semua elite partai masih dilibatkan dalam pengambilan keputusan.
"Sudah jarang rapat. Pengambilan keputusan hanya oleh segelintir orang. Ini kan tidak sesuai ketentuan partai," ujar Supit. Dia enggan menduga-duga apakah ada strategi tertentu yang dirancang Novanto dan Ical.
"Hanya Tuhan yang tahu," imbuhnya.
(hri/hri)
http://news.detik.com/berita/3113433...-kini-terbelah
wuih bang Nurdin beraksi..

0
2.3K
Kutip
25
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan