
Jakarta - Satu per satu partai politik di gerbong Koalisi Merah Putih merapat ke pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Partai Amanat Nasional yang pertama merapat kemudian disusul Partai Keadilan Sejahtera.
Pada Senin (4/1/2015) kemarin giliran Partai Golongan Karya pimpinan Aburizal Bakrie (Ical) mengisyaratkan bakal merapat ke pemerintah. Apabila PAN, PKS dan Golkar resmi merapat ke pemerintah, KMP tinggal Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sendirian.
Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon memastikan partainya tak akan bergabung dengan koalisi pendukung pemerintah. Partai besutan Prabowo Subianto itu tak takut sendirian berada di gerbong KMP.
"Itu hak dari setiap parpol tentukan sikap. Gerindra sudah tegaskan di luar pemerintah," kata Fadli Zon di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (7/1/2016).
Menurut Fadli, sistem akan menjadi kurang baik apabila semua pihak mendukung pemerintah. Fungsi kontrol tetap diperlukan. "Harus ada yang kontrol pemerintah. Ini untuk kebaikan rakyat juga," kata Fadli yang juga wakil ketua DPR ini.
Tahun lalu, PAN sudah secara resmi menyatakan mendukung pemerintah. PPP kubu Romi sudah sejak awal mendapatkan jatah menteri, sementara itu PPP kubu Djan dalam beberapa kesempatan menyatakan ingin ada konsensus nasional di mana semua pihak mendukung pemerintah.
Di akhir tahun kemarin, jajaran pengurus PKS datang ke istana dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Sementara itu, yang terbaru adalah Golkar kubu Ical membuka opsi mendukung pemerintah.
Melihat manuver rekan-rekannya di KMP, Gerindra tidak ambil pusing. Fadli menyebut partai pimpinan Prabowo Subianto itu siap ditinggal sendirian.
"Walau sendirian, tidak ada masalah.
Partai-partai di KMP, saya yakin tetap di KMP.
Prabowo katakan, walau sendirian tidak masalah," ujar Fadli.
Ga usah sedih zonk, mereka cuma ngungsi sebentar ambil ransum, maklum kantong mereka udah pada bolong, klo ga dapet mereka jg balik gabung ente