Buat Agan-agan yang Pernah Sepelekan Orang Lain, Semoga Mengilhami.
TS
dps.anakmagang
Buat Agan-agan yang Pernah Sepelekan Orang Lain, Semoga Mengilhami.
Welcome to my Thread. Enjoy and read this thread as good as possible.
Sebelum lebih jauh, scroll balik ke atas dan terimkasih atas dan
Jangan ada diantara kita.
Thread terilhami dari pengalaman diri sendiri (juga tambahan dari temen2 dan orang2 sekitar), dan kepekaan ane terhadap lingkungan sekitar. Thread ini juga ditujukan untuk mereka (termasuk ane) yg sering/suka/pernah/berniat menganggap remeh individu/kelompok tertentu. So renungan deh intinya. Ane bukannya so2an menggurui agan2 kaskus yg udah pada cerdas dan pinter2 masalah sepele begini. Tapi satu hal yg ingin ane sampaikan sekali lagi. Thread ini juga ditujukan untuk mereka (termasuk ane) yg sering/suka/pernah/berniat menganggap remeh individu/kelompok tertentu.
Berawal dari sebuah renungan malam ane di sebuah teras rumah sambil bergitar gunjrang/genjreng ga jelas. Udah 2 jam lebih nyanyi2 sendiri kurang lebih udah jam 10 malem waktu itu. Ane kok kepikiran buat stalking temen2 smp dan stm ane. Mulai deh tuh, sifat kepo alami ane sebagai manusia keluar.
Di mulai dari liat2 profile picture, kronologi, info2 pribadi (pekerjaan/universitas) mereka masing2. Dan hasil dari 30 menit lebih stalking berjalan, dari puluhan akun yg ane stalking, kebanyakan tmen2 ane yg dulu ane tau bagaimana keseharian mereka, ane tau betapa ingusannya mereka waktu bermain bersama di kampung, yg dulunya sering ane licikin pas maen kelereng, yg dulunya bahkan ga dipandang oleh sebelah matapun, sekarang mereka telah berevolusi menjadi manusia2 yg harus dipandang 4 belah mata (mata kaki termasuk).
Ane lihat2 tuh info2nya ada yg kuliahan di universitas2 negeri ternama di Nusantara, ada yg udah kerja di luar pulau/kota, (tapi ada juga yg udah punya anak 3 suami/istri 2). Tapi sebagai laki2 sejati Cuma Stalking aja ga cukup dong, ane coba deh chat mereka via inbox. Dan dari sekian puluh chat yg ane input, Dan wiidih, cewe yg dulu ngejar2 ane ternyata nyamber gan, dia udah kuliah di salah satu Institut ternama di Indonesia. Ajegilee... dulu ane tau gimana pecicilannya dia, kurang kerjaan curi2 pandang ke ane, tapi kagak ane tanggepin (kebetulan ane pendiem, tapi ga termasuk introvert juga sih).
Oke, ga usah diceritain panjang lebar deh gan, diatas tadi hanya sekilas pengalaman ane, sebagai manusia biasa, banyak salah, tapi kagak mau disalahin. Sering sepele tapi kagak mau diremehkan, tapi sekali lagi itu sikap alamiah sbg manusia biasa.
So here they are, ane posting thread yg mudah2an mengilhami bagi kalian yg punya pengalaman sama kaya ane. (ane ambil sebagian isi thread dari pandangan agama Islam)
1. Firman Alloh Subhanallohu wata’ala dan Hadits Nabi Muhammad SAW
Spoiler for Firman Alloh dan Hadits:
Allah berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim" (Hujuraat 49:11)
Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela" (Al-Humazah 104:1).
Tidak masuk syurga orang yang ada dalam hatinya seberat biji sawi dari kesombongan. Maka seorang lelaki bertanya: Sesungguhnya seseorang menyukai pakaiannya yang bagus dan seliparnya yang elok. Nabi menjawab: Sesungguhnya Allah Maha Indah dan menyukai keindahan, sombong itu menolak kebenaran dan meremehkan manusia." (HR Muslim) Sumur
Perasaan yg tersirat saat pertama kali baca terjemahan ayat suci alqur’an dan hadits diatas adalah : jlebbbb, ane serasa dijewer oleh Alloh, serasa ditampar ditempat, tepat pada bagian hati dan batin ane. Kiranya terjemahan di atas sudah cukup jelas untuk mewakili point artikel bagian pertama ini.
2. Termasuk dalam Perlakuan Zhalim
Spoiler for Zhalim gan!! :
Sering kita melakukan hinaan, ejekan terhadap nama/sifat orang lain. Tapi satuh hal yg perlu agan2 tau bahwa : “Seburuk buruk sifat dan nama panggilan adalah pemberian gelar dengan gelar yang buruk, sebagaimana yang dulu dilakukan pada masa jahiliyyah”
"Dan barangsiapa yang tidak bertobat," yakni dari perbuatan memanggil dengan panggilan yang menyakiti orang yang mendengarnya, "Maka mereka itulah orang-orang yang zhalim," terhadap diri mereka, karena mereka melakukan perbuatan yang terlarang. Sumur
Merendahkan orang lain, baik kepada sesama muslim ataupun kepada mereka yg berlainan kepercayaa, baik sengaja atau tidak sengaja, mungkin diantara agan2 disini pernah melakukannya. Disini ane tekankan, ane bukannya so2an suci, ga pernah melakukan kesalahan, tetapi firman alloh SWT, sesama muslim harus saling mengingatkan kepada kekeliruan dan mengajak pada kebaikan.
Nah ini gan pertanyaan yg sering terlintas dalam pikiran. Gimana kalo kita mengejek/menghina seseorang, karena emang gitu kelakuannya. Ini nih penjelasan dari agan al Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah.
“Hadis ini (larangan menuduh fasik dan kafir) menunjukkan barang siapa yang berkata kepada orang lain “engkau fasik” atau “engkau kafir”, jika orang tersebut tidak demikian, maka yang berkata lebih berhak dengan sifat-sifat tersebut. Namun jika demikian keadaannya, sifat tersebut tidak kembali kepada si penuduh, karena berarti ia benar dalam perkataannya.
Dibawah ini ada pengecualiannya gan.
Pertama, dalam orang yang dicela memang benar-benar terdapat sifat tercela. Maka, ia tidak boleh mencela sebelum ia memastikan bahwa:
(1) Yang dilakukan oleh orang tersebut adalah benar-benar perbuatan tercela, dan
(2) Perbuatan itu benar-benar terjadi kepada orang tersebut.
Kedua, dengan mencelanya akan mendatangkan maslahat, baik untuk orang yang dicela atau dalam rangka menjelaskan kepada manusia keadaan buruk orang yang dicelanya. Maka, ia tidak boleh mencela sebelum ia benar-benar memastikan bahwa dengan mencelanya akan menimbulkan kemaslahatan, bukan malah mendatangkan mafsadah lebih besar. Oleh karena itu, Allah melarang umat Islam mencela sesembahan-sesembahan orang musyrik, jika dengan mencelanya akan menimbulkan mafsadah yang lebih besar sehingga orang-orang musyrik mencela Allah.
وَلَا تَسُبوا الذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللهِ فَيَسُبوا اللهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ
“Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan.”
Intinya, jika celaan kita mendatangkan perubahan baik dalam hal sikap/perbuatan orang lain, itu boleh, tetapi jangan sampai menyakitkan hatinya. Lakukan dengan baik2, tapi kalo kata ane, inimah namanya bukan celaan/sindiran, tetapi nasihat ya gan?? Sumur
4. Hati-hati gan, masuknya ntar malah fitnah dan Suudzan
Spoiler for Timbul Fitnah dan Suudzan:
Seperti yg telah ane cantumin di point 3, jika yg kita omogin terhadap orang lain adalah benar, ada pengecualiannya. Tetapi gimana kalo kita yg keliru?? This is the explaining.
Allah Ta’ala melarang hamba-hamba-Nya yang beriman dari banyak prasangka, yaitu melakukan tuduhan dan pengkhianatan terhadap keluarga dan kaum kerabat serta umat manusia secara keseluruhan yang tidak pada tempatnya, karena sebagian dari prasangka itu murni menjadi perbuatan dosa. Oleh karena itu, jauhilah banyak prasangka sebagai suatu kewaspadaan. Kami telah meriwayatkan dari ‘Amirul Mukminin ‘Umar bin al-Khaththab, bahwasannya ia pernah berkata: “Janganlah kalian berprasangka terhadap ucapan yang keluar dari saudara Mukmin-mu kecuali dengan prasangka yang baik. Sedang engkau sendiri mendapati adanya kemungkinan ucapan itu mengandung kebaikan.”
Abu ‘Abdillah bin Majah meriwayatkan, Abul Qasim bin Abi Dhamrah Nadhr bin Muhammad bin Sulaiman al-Hamshi memberi tahu kami, ayahku memberitahu kami, ‘Abdullah bin Abi Qais an-Nadhari memberitahu kami, dari ‘Abdullah bin ‘Umar, ia bercerita: “Aku pernah melihat Rasulullah saw. melakukan thawaf mengelilingi Ka’bah seraya berucap: ‘Sungguh indah dirimu, sangat harum aromamu, dan sungguh agung dirimu dan agung pula kehormatanmu. Demi Rabb yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya kemuliaan seorang Mukmin sangat agung di sisi Allah Ta’ala harta dan darahnya dari dirimu [wahai Ka’bah]. Dan ia tidak berprasangka melaikan prasangka baik.” Hadits ini diriwayatkan sendiri oleh Ibnu Majah dari sisi ini. Sumur
Noh gan, ane juga baru tau. Itu dosa gan, malah kalo menurut ane termasuk dosa besar karena itu termasuk fitnah. Astaghfirulloh...
Sekian trit ane kali ini. Tambahan dari agan sangat dinanti. Oke
Share????? Semoga bermanfaat dan bertambah ilmunya Boleh banget No hope..