Jadi konsep warnetnya warnet cosyuntuk pangsa pasar menengah ke atas. Target utamanya sih saya rasa cocoknya segmen mahasiswa dan kantoran (18-30 th) jadi lokasi yang strategis adalah yang dekat kampus swasta/internasional.

Nah kendala terbesar tentu saja di modal, karena modal awal yang dibutuhkan sangat besar dibanding dengan bisnis lainnya, mencakup hardware (unit PC, monitor, aksesoris dsb), perabotan (meja, kursi/sofa, bilik), biaya ISP, utilities (listrik, gas, air), kontrak gedung, program (billing, software), tenaga kerja, security (CCTV untuk menghindari hal2 seperti maling dan asusila) dan lain-lain. Estimasi saya untuk startup lebih dari 30 PC dengan target pasar menengah ke atas akan masuk ke nominal ratusan juta untuk pengadaan hardware dan perabotnya.

Namun menurut saya bisnis ini termasuk yang BEP-nya cepat.

Sebagai gambaran, untuk Gamers Village yang memiliki 90 unit PC dengan billing member 5rb per jamnya, dan non-member 7rb per jamnya. Mari kita anggap 50 PC senantiasa terisi 24 jam, dan kita anggap semua orang membayar 5rb saja. Maka yang didapat perhari adalah Rp. 6.000.000. Sekarang bayangkan lebih dari 50 terisi, dan tentunya rata2 orang bukanlah member, jadi pastinya membayar lebih dari 5rb. Tidak hanya itu, penghasilan kan tidak cuma dari billing saja tapi ada penghasilan lain seperti penjualan minuman, bisa saja tiap minuman di mark-up 2-3rb. Dan juga lainnya seperti printing, fotocopy, voucher game dan pulsa, dan lain2, bayangkan saja per bulannya berapa untuk warnet sekelas Gamers Village. Untuk yang ingin simulasi dan rincian yang lebih mendetil bisa request, nanti kalau senggang saya itungin deh hehe.

Tentunya untuk warnet yang skalanya lebih kecil, penghasilan mungkin tidak sefantastis di Gamers Village namun tentunya modal awal juga lebih sedikit sehingga tetap saja BEP cepat.

Disini saya mengajak dari rekan-rekan Kaskus yang mempunyai dana lebih dan ingin ikut terjun usaha, barangkali ada yang mau join dengan saya untuk kerjasama startup bareng. Yang sudah pernah punya atau sedang punya usaha yang sedang berjalan lebih welcome, barangkali agan bisa jadi mentor saya. Utamanya, yang saya cari adalah teman untuk sharing pahit manisnya memulai dan maintain usaha, dan disini juga nantinya saya juga akan turut andil dalam modal, untuk ke depannya mungkin kita bisa bagi2 lagi jadi semacam saham tergantung modal yang ditaruh masing2 perorangan. Berhubung saya tidak mempunyai kerjaan tetap dan memang kerjaan saya setiap hari utamanya adalah mantengin komputer (trading, freelancing, investing dll) saya akan turun tangan menjalankan usaha tersebut secara langsung.

Nah, yang saya inginkan adalah semua revenue transparan, jadi nanti apabila ada yang mau invest misalnya 20 juta, nanti ayo kita sama2 beli bareng alat2nya, atau sama2 jalan2 cari tempat yang strategis dan bayar bareng2.

Tentu saja seperti setiap usaha yang real selalu ada kemungkinan untuk rugi, jadi saya sarankan ajakan kerjasama saya ini hanya untuk rekan2 yang punya dana lebih, bukan yang harus gadai rumah untuk ikutan usaha ini, hehe. Jadi yang ke depannya ingin ikutan harus keep this in mind ya, tidak ada yang namanya usaha tanpa resiko, resiko boleh minim tapi pasti selalu ada, jadi harus realistis. Yang kita bisa lakukan hanyalah meminimalisir resiko tersebut. Dan yang saya cari adalah partner, bukan rentenir… mudah bagi saya untuk dapat KTA dari bank apabila saya mau, tapi saya ingin punya teman seperjuangan biar bisa stress, mikir dan senang2 bareng, hehe.

Baru-baru ini dapat pertanyaan bagus ini. Kalau dipikir secara nalar mungkin semestinya ada benarnya, di era dimana semua orang memiliki smartphone yang dapat digunakan sebagai alat untuk browsing, buat apa lagi orang ke warnet? Sedangkan di rumah saja sekarang rata-rata orang punya koneksi internet.

Nah disini jawaban saya, memang benar bisnis warnet standard di pinggir jalan sedang lesu gan. Warnet dengan konsep seadanya atau 'asal jadi' biasanya lesu karena jaman sekarang sudah sangat jarang orang ke warnet hanya untuk browsing internet saja. Nah oleh karena itu kita harus target segmen pasar yang spesifik gan, istilahnya, kita harus melakukan spesialisasi. Target saya adalah pasar esports, gamers, pelajar dan mahasiswa, jadi konsep warnet saya bukan hanya warnet biasa saja, tapi juga harus bisa jadi tempat hang out yang nyaman, dimana anak SMA bisa main kesitu pulang sekolah walaupun mereka tidak menggunakan fasilitas warnetnya, contohnya dengan adanya sebuah kafe. Kita juga bisa mengadakan event esports misalnya turnamen game online yang sedang beken, dan sebagainya.

Juga ada beberapa alasan lain kenapa target pasar saya memilih ke warnet dibanding di rumah, contohnya spesifikasi PC di warnet lebih bagus daripada PC di rumah, koneksi di warnet jauh lebih kencang daripada koneksinya di rumah, atau juga untuk para gamers yang ingin mengadakan LAN party ramai2, tapi mereka tidak punya laptop gaming, sehingga mereka ke warnet.

Simpelnya, kita harus memberikan alasan yang kuat agar konsumen memilih pergi ke warnet dibanding di rumah, dan menciptakan suasana yang bikin konsumen betah dan nggak mau pulang

Karena disini saya bukan hanya minta2 dana agan2, saya juga punya modal sendiri (walaupun kalau modal agan lebih banyak dari saya ya Alhamdulillah hahaha) jadi saya juga ikutan ambil resiko. Otak bisnis saya juga Alhamdulillah lumayan bagus, terbukti enam bulan ke belakang ini dari permainan perputaran uang saya tidak pernah dibawah 10jt per bulannya... dan yang terutama waktu luang saya buanyaaaak di sela2 menunggu naik turunnya pips Forex yang tidak menentu, jadi tidak ada yang namanya terlalu sibuk untuk mengurus bisnis.

Selain itu, saya juga cukup mahir mendesain interior jadi nantinya tidak perlu lagi menyewa jasa interior designer hehe...

Oiya, dan seperti yang saya sudah bilang, saya orangnya suka yang transparan dan blak-blakan, jadi pengeluaran dan pemasukan nanti agan tau semuanya.