Kepala Kepolisian Sektor Bekasi Kota, Komisaris Agung Budi Leksono, saat memberikan keterangan pers terkait penangkapan Erik Estrada (31) yang tega membunuh istrinya sendiri, Desy Hayatun Nufus (21), Jumat (1/1) pagi. Erik nekat membunuh istri karena merasa cintanya dikhianati.

“Saya kesal karena merasa dibohongi. Istri saya hamil dengan orang lain, bukan dengan saya,” kata Erik Estrada (31) di Mapolsek Bekasi Kota, Jumat (1/1) pagi.



Kekecewaan Erik kemudian ditunjukan dengan menghabisi nyawa istrinya sendiri, Desy Hayatun Nufus (21) yang tengahhamil delapan bulan.

Bukan hanya Desy, pelaku juga menusuk pinggang dan tangan ibu mertuanya bernama Fatoyah (69). Beruntung, nyawa Fatoyah berhasil diselamatkan warga yang membawanya ke rumah sakit terdekat.

Tudingan itu muncul bukan hanya ada perbedaan usia kehamilan dengan pernikahan saja, tapi karena sang istri bekerja di tempat hiburan malam di daerah Jakarta Timur. Di tempat hiburan itu, kata dia, sudah dipastikan banyak pria hidung belang yang menggoda istrinya.

Tak hanya itu, Erik juga merasa dimanfaatkan korban selama menjalin biduk rumah tangga. Menurut dia, seluruh hartanya telah raib, hanya untuk memenuhi kebutuhan korban seperti membeli peralatan make-up, belanja dan sebagainya.

“Harta saya habis sama dia dipakai untuk belanja. Saya kesal makanya saya bunuh dia,” ujar Erik yang mengaku pembunuhan itu dilakukan secara sadar.

Bencana itu datang saat korban dan pelaku terlibat percekcokan di rumah kontrakannya di Kampung Rawa Bebek RT 10/11 Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi