Akan menyusul dengan cara yang salah.” Itulah status terakhir yang diposting Ahmad Febrianto (40) sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Jalan pintas tersebut nekat dilakukannya diduga karena proyek pembangunan jembatan yang sedang dikerjakannya di Kotabaru diputus kontrak. Warga Jalan HKSN BLok 6 A RT 27, Banjarmasin Utara, ini ditemukan Said, tukang ojek antar jemput anaknya, tergantung di ruang tengah rumah kontrakan milik saudara sepupunya, Rabu (30/12) sekitar pukul 8 pagi tadi.

Sontak warga setempat dibuat geger dengan kabar kematian korban yang biasa disapa Efeb tersebut. Tak hanya pesan lewat status facebook, sebelum mengakhiri hidupnya korban meninggalkan sepucuk surat buat keluarga dan rekan kerjanya. Dalam suratnya ia menyampaikan permintaan maaf dan pesan agar dikuburkan di alkah di Banjarbaru.

Sehari sebelum mengakhiri hidupnya korban sempat membuat status di BBM (BlackBerry Messenger) dan Facebook yang menjadi pesan terakhirnya. Di status BBM yang terakhir korban menulis, “Neraka pasti, tapi mudahan ai berkat doa dan ridho buhan pian berataan surganya kada jauh banar jua gasan ulun..amin.”

Begitu juga dengan status di Facebook menuliskan pesan tersirat, “Akan menyusul dengan cara yang salah.” "Tak tahu apa masalahnya hingga Efeb gantung diri. Istri dan anaknya sudah 2 bulan berada di Lampung. Kerjaan dia sebagai kontraktor,” kata Hadi (30), adik sepupu korban yang berdomisili di Kampung Melayu Darat Gg Nusantara ini.

Diceritakan Hadi, sebelum ditemukan tergantung Efeb sempat mengirim SMS kepada Said, tukang ojek yang biasa antar jemput sekolah anaknya, yang isinya mengatakan kalau mau ke rumah masuk lewat pintu samping. “Said, kalau mau ke rumah jam 7 atau jam 8 pagi saja dan masuknya lewat pintu samping,” ucap Hadi mengutip pesan SMS korban.

Mengetahui korban tergantung, Said langsung menghubungi pihak keluarga hingga sampai kabar ke telinga Hadi. “Efeb itu orangnya humoris, sesama saudara sepupu dia dekat dan orangnya asyik. Kami sering bercanda apalagi dia buat status di FB atau BBM, kami komentari dengan candaan dia tak pernah marah. Tapi saya bingung kenapa dia sependek itu berpikir hingga gantung diri,” sesal Hadi.

Kapolsekta Banjarmasin Utara Kompol Herry Purwanto melalui Kanit Reskrim Ipda Sunarto mengatakan, diduga motifnya karena masalah pekerjaan yang terbengkalai dan karena ditinggal istrinya. “Murni bunuh diri karena permasalahan pekerjaan dan keluarga,” kata Sunarto

http://kalsel.prokal.co/read/news/87...r-gantung-diri

bold merah : Neraka Pasti tapi mudah2an berkat doa dan ridho kalian semuanya, surga tidak terlalu jauh juga utk saya...