Kaskus

Entertainment

act.idAvatar border
TS
act.id
#SaveHumanity "Hidup Saya di Laut dan InshaAllah Berakhir di Laut"
#SaveHumanity "Hidup Saya di Laut dan InshaAllah Berakhir di Laut"

ACTNews, GAZA – “Kehidupan saya dimulai dari laut, dan akan berakhir di laut, InshaAllah…” Kefah Alagraa (45) dengan gagah dan lugas menjawab ketika pertanyaan mengapa amat gigih dan kukuh berjuang menantang maut dengan melaut di perairan yang bahkan berada dalam kontrol Israel.

Menjadi nelayan di perairan Gaza bisa jadi adalah pekerjaan paling beresiko di dunia. Kefah dan sekitar 3.700 nelayan lainnya, bukan hanya harus berjuang mengarungi samudera, tetapi juga desingan peluru yang sewaktu-waktu bisa ditembakkan oleh angkatan laut militer Irael. Bulan November yang lalu saja, terjadi 13 kasus penembakan yang membuat 2 nelayan Palestina terluka dan 1 perahu rusak berat.

Bahkan menurut data yang dirilis oleh pchrgaza, satu lembaga kemanusian di Palestina, jika diakumulasikan sepanjang tahun 2015 (Januari-Oktober), ada 22 orang nelayan yang syahid, 14 orang ditahan, dan 6 lainnya terluka akibat serangan tak beralasan dari rezim pendudukan. Melaut di Gaza, selalu dibayangi oleh ketakutan untuk tidak bisa kembali lagi ke daratan, bahkan resiko tak lagi bisa melaut sebab perahu hancur.

Tapi bukan tanpa alasan, hingga Kefah akhirnya berkata seperti tadi. Laki-laki, yang harus menghidupi 7 anggota keluarganya ini, telah menjalani kehidupan sebagai sejak usianya 18 tahun. Ia menyadari waktunya lebih banyak dihabiskan di air daripada di darat, dimana di sana ia bisa menghidupi keluarga dan membesarkan anak-anaknya.

“Dulu sebelum ada musibah, sebagai nelayan bisa menghiudpi ekonomi kami yang tak seberapa, termasuk membelikan obat untuk penyakit mereka,” cerita Kefah. “Ketika perahu saya hancur berantakan oleh peluru yang tak berbilang, jala saya seluruhnya robek, dan motor saya rusak, saya bukan lagi seorang laki-laki yang bekerja untuk keluarganya. Saya adalah seorang pengangguran,“ kenangnya.

Sekarang Kefah telah kembali melaut dengan semangat tinggi untuk membuat kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya. Ia memperoleh perahu baru, yang bahkan lebih bagus dari yang ia miliki sebelumnya, dengan mesin motor tempel modern berkekuatan 40 dayakuda yang mampu mendorong jauh perahunya hingga ke laut lepas. Tak hanya itu, ia juga mendapatkan 10 lembar jala untuk menjaring lebih banyak ikan.

Kami yang menemui Kefah pun turut berbahagia, melihat betapa Kefah bekerja dengan keras dan giat untuk mencari ikan. Kehidupannya semakin baik dan ia mulai mendapatkan ikan yang cukup banyak untuk dijual kepada para pengepul ikan dan pelanggannya. (aisyah de)

Ayo Berpartisipasi

Express Donation



0
1.6K
21
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan