Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dekaron99Avatar border
TS
dekaron99
Jangan Remehkan Jokowi ! Inilah 5 Proyek Transportasi Terbesar Di Sejerah Indonesia
Hanya dalam waktu setahun, pemerintahan Presiden Joko Widodo bersama Wakilnya Jusuf Kalla mempunyai banyak sekali prestasi di bidang transportasi. Bahkan, karena masih tidak puas, ada banyak juga proyek transportasi itu yang dikebut.
Beberapa diantaranya adalah seperti Light Rail Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT) dan juga Kereta Cepat (High Speed Train).
Pembangunan proyek infrastruktur transportasi dengan basis rel itu merupakan salah satu proyek prioritas pemerintahan Jokowi-JK yang ada di seluruh Indonesia.
Menurut Presiden Jokowi, dipilihnya sistem transportasi dengan basis rel bukan hanya bisa mengangkut dalam jumlah yang cukup banyak saja, pergerakan sarana transportasi itu juga jauh lebih cepat dan bisa terjangkau untuk kalangan masyarakat menengah ke bawah.
“B‎aik kereta api, LRT, MRT, kereta cepat, kereta berkecepatan sedang. Semua kita butuhkan, karena dengan transportasi massal itulah, mobilisasi barang dan orang akan lebih cepat. Dan dengan kecepatan itu orang akan dinamis dari daerah kedaerah lain, tempat ke tempat, dari kota ke kota lain,” ujar Presiden Jokowi dalam wawancara khusus ‘Setahun Jokowi-JK’ saat dikutip Beritajokowi.com.




Presiden Jokowi menambahkan kalau masyarakat dapat bergerak dan melakukan kegiatannya dengan jauh lebih produktif ke depannya.
“Dengan begitu, artinya apa? Seluruh masyarakat bergerak dari satu tempat ketempat lain, baik untuk usaha atau kegiatan-kegiatan lain yang produktif. Artinya semua bergerak produktif. Jadi baik kereta cepat, sedang, MRT, ini yang dibutuhkan masyarat,” lanjutnya.
Menanggapi hal tersebut, kali ini hatree.co akan memberikan rangkuman tentang apa saja Prestasi Transportasi yang telah dicapai oleh Presiden Jokowi dalam satu tahun terakhir. Berikut ulasannya!
1. LRT (Light Rail Transit)
Di penghujung akhir 2015, program utama Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya diluncurkan juga, yakni program tol laut yang bisa membuat Indonesia menjadi negara poros maritim dunia. Program tol laut memang menjadi jargon Jokowi ketika melakukan kampanye pemilihan presiden (pilpres) beberapa waktu lalu.Untuk di wilayah di seluruh Indonesia, seperti yang sudah diketahui bahwa Presiden Jokowi tengah fokus terhadap beberapa pembangunan jalur tol trans yang salah satunya adalah Jalur Tol Trans Sumatera.Rencana pembangunan high speed train (HST) atau kereta super cepat Jakarta-Bandung oleh pemerintah mendapat pertentangan dari sejumlah kalangan. Proyek ini dinilai bisa menimbulkan kecemburuan dari wilayah lain di luar pulau Jawa.Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa transportasi bawah tanah seperti yang diterapkan dalam beberapa jalur Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta harus menjadi contoh untuk daerah lain.Kereta api ringan dikenal juga sebagai LRT sebagai singkatan Light Rail Transit adalah salah satu sistem Kereta Api Penumpang yang beroperasi dikawasan perkotaan yang konstruksinya ringan dan bisa berjalan bersama lalu lintas lain atau dalam lintasan khusus, disebut juga tram.




Kereta api ringan banyak digunakan diberbagai negara di Eropa dan telah mengalami modernisasi, antara lain dengan otomatisasi, sehingga dapat dioperasikan tanpa masinis, bisa beroperasi pada lintasan khusus, penggunaan lantai yang rendah (sekitar 30 cm) yang disebut sebagai Low floor LRT untuk mempermudah naik turun penumpang.
Menurut Ahok, ditinjau dari segi teknologi, moda transportasi ini jauh lebih unggul bila dibandingkan dengan monorel. Ia menyebutkan, jalur LRT bisa dibangun secara bertingkat dengan menyambungkan antara satu gedung dengan gedung yang lainnya.
Selain itu, kata dia, pembangunan moda transportasi ini pun akan bisa dilakukan dengan lebih cepat dengan biaya perawatan yang tidak setinggi monorel bila sudah beroperasi nanti.
Moda transportasi ini juga sudah terbukti sebagai angkutan umum terbaik karena sudah dipakai di beberapa negara maju seperti Singapura.
“LRT ini sudah yang terbaik. Makanya dunia juga pakainya LRT. Termasuk Singapura juga,” ucap dia.
2. MRT (Mass Rapid Transit)
Jokowi ingin daerah lain mengoptimalkan jalur bawah tanah untuk menunjang sarana transportasi.
“Karena saya ingin pembangunan MRT dijadikan contoh bagi kota-kota lain di Indonesia yang ingin membangun kereta bawah tanahnya,” kata Jokowi, seusai meninjau pembangunan stasiun bawah tanah MRT, di Senayan, Jakarta, Rabu (23/12/2015).
Jokowi menuturkan, kota-kota besar yang jalur transportasinya padat harus memanfaatkan lahan bawah tanah. Namun demikian, rencana pengerjaannya harus diperhitungkan matang.
“Saya kira semua kota-kota besar di seluruh dunia seperti itu,” ujarnya.
Presiden Jokowi meninjau pengoperasian mesin bor Antareja dalam proyek Mass Rapid Transit, Jakarta, Rabu (23/12/2015).




Hari ini, Jokowi menilik langsung proses pengeboran yang telah sampai di stasiun bawah tanah MRT, Senayan, Jakarta.
Mesin bor Antareja mulai beroperasi pada 1 September 2015. Sejak saat itu, dilakukan persiapan pengeboran selama 15 hari, 45 hari pengeboran, dan 33 hari persiapan arrival.
Per harinya, mesin bor Antareja sanggup membuat terowongan rata-rata delapan meter. Sampai 23 Desember 2015 mesin bor Antareja berhasil membuat terowongan sepanjang 327 meter.
Bor Antareja yang berdiameter sekitar 6,7 meter dan panjang sekitar 43 meter memiliki bobot sekitar 323 ton.
Cara kerja bor Antereja adalah melakukan pengalian ke arah depan.
Kemudian, diikuti dengan pemasangan segmen terowongan berupa potongan-potongan precast dengan lebar 1,5 meter yang membentuk cincin di belakangnya.
Penyelesaian proyek MRT Jakarta koridor Selatan-Utara fase 1 (Lebak Bulus – Bundaran HI) saat ini telah mencapai 36 persen.
Secara umum, pekerjaan konstruksi yang tengah dilakukan saat ini antara lain pembuatan pondasi kolom jalur dan stasiun layang, pembangunan struktur boks stasiun bawah tanah, pembuatan terowongan bawah tanah, dan pengerjaan konstruksi depo MRT.
3. Kereta Cepat (High Speed Train)
“Secara prinsip kami menolak (proyek kereta cepat). Karena Indonesia merupakan negara kepulauan dan kesenjangan infrastruktur transportasi antar pulau itu sangat jauh,” papar Darmaningtyas Direktur Institut Studi Transportasi (Instran) di Jakarta, Jumat (4/9/2015).
“Indonesia bukan hanya Jakarta. Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Kalau ini diabaikan, rasa persatuan diingkari dengan menganak emaskan Jawa. Akibatnya akan menimbulkan kecemburuan dari wilayah lain terutama yang memiliki kekayaan alam,” timpal Ketua Komite Penghapusan Bensin Bertimbal.




Seperti diketahui, rencana mengenai proyek HST ini kembali muncul setelah adanya proposal, dari Jepang dan Tiongkok yang siap membangun proyek ini. Pemerintah akan mengumumkan pemenang tender proyek ini pada 7 September 2015.
Darmaningtyas menjelaskan, pemerintah seharusnya fokus pada rencana pemerataan pembangunan infastruktur di Indonesia. Keputusan untuk membangun kereta super cepat Jakarta-Bandung disebut proyek yang tidak penting.
“Kami mendesak kepada Pemerintahan Jokowi-JK untuk fokus menyediakan infastruktur dan sarana transportasi luar Jawa,” kata Darmaningtyas.
“Bukan hanya membangun kereta api dan pelabuhan-pelabuhan besar tetapi juga dermaga dan menyediakan perahu-perahu besar dan kecil agar mereka tinggal di pulau-pulau kecil atau perairan dapat melakukan mobilitas geografis dengan lancar,” pungkasnya.
4. Jalur Tol Trans
Pembangunan jalan tol Trans Sumatera ruas Palembang-Simpang Indralaya akan memberikan dampak positif bagi perekonomian kota-kota kecil sekitar Palembang.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan ruas tol Palembang-Simpang Indralaya dilakukan oleh PT Hutama Karya (HK) yang merupakan sinergi antara Kementerian PUPR, Kementerian BUMN, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang.




“Pembangunan ini akan membuka akses yang lebih baik bagi perekonomian kota-kota kecil sekitar Palembang,” kata Basuki di Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (11/11/2015).
Dia menjelaskan, sinergi antar kementerian harus terus dilakukan, sebab sektor infrastruktur memang tidak dapat dikerjakan secara individual. “Sehingga diharapkan mulai dari perdagangan, sampai pariwisata Sumatera Selatan bisa sangat progresif pertumbuhan ekonominya di tahun-tahun mendatang,” tambahnya.
Sekadar informasi, Tol Palembang-Simpang Indralaya memiliki panjang 22 kilometer (km) dengan total investasi sebesar Rp3,3 triliun. Pengerjaan tol tersebut akan dibagi menjadi tiga seksi, yaitu seksi pertama ruas Palembang-Pemulutan sepanjang 7,1 km. Seksi kedua ruas Pemulutan-Kota Terpadu Mandiri (KTM) sepanjang 4,9 km. Seksi III ruas KTM-Indrayala sepanjang 9,8 km.
5. Tol Laut
Peluncuran progam tol laut ini diselenggarakan pada 4 November 2015, yang berlokasi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan meluncurkan perdana penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang dalam rangka pelaksanaan tol laut tahun anggaran 2015.
Dalam rangka pelaksanaan program tol laut ini, pemerintah juga memberikan penugasan kepada PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni/Persero). Adapun, penugasan kepada BUMN pelayaran tersebut tertuang dalam Perpres Nomor 106 Tahun 2015 tentang penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang dalam rangka pelaksanaan tol laut yang diikuti dengan terbitnya Permen Perhubungan Nomor PM. 161 Tahun 2016 tanggal 16 Oktober 2015 tentang penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang di laut dan Permen Perhubungan Nomor 168 Tahun 2015 tentang tarif angkutan barang dalam negeri dan bongkar muat dalam rangka pelaksanaan tol laut.




Peluncuran program tol laut ini dihadiri Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, jajaran Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, direksi PT Pelni (Persero) serta pejabat pemerintahan yang terkait program tol laut.
Sebelum menjadi presiden, Joko Widodo (Jokowi) pernah mengatakan, pemerintah harus membuat akses tol laut. Dengan adanya tol yang dibangun di atas laut, diharapkan nantinya komoditas-komoditas yang dibutuhkan oleh pulau-pulau tersebut harganya bisa sama.
Seperti diketahui, harga komoditas tiap pulau berbeda satu dengan yang lainnya sehingga tingkat inflasi di daerah sulit dijaga. Hal ini juga guna menangani adanya kesenjangan perbedaan harga komoditas di pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Papua.
“Ada kesenjangan di dalam pembangunan infrastruktur sehingga menyebabkan harga yang beda di pulau-pulau itu. Saya contohkan semen di Jawa harganya sekitar Rp50.000, di Papua di atas Rp1 juta, kenapa? Karena manajemen distribusi logistik ini yang harus diperbaiki,” ujar Jokowi, Jakarta, Rabu 21 Mei 2014.
Menurutnya, pembangunan tol laut tersebut bukanlah yang dimaksud jalan tol yang menghubungkan antar pulau. Namun tol laut yang dimaksud adalah pembangunan pelabuhan di pulau-pulau tersebut atau yang dinamakan dengan deep sea port.
“Tol laut itu bukan jalan, artinya ada deep sea port, ada pelabuhan di Sumatera, di Jawa, di Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Dan ada kapal besar yang setiap hari mondar-mandir, sehingga harga di semua pulau ini sama. Ini kan rasa keadilan,” jelasnya.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, tol laut menjadi cara pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu juga dapat menekan biaya barang di pasar. Diakui Jonan, selama ini yang menjadi acuan kesejahteraan masyarakat hanya indikator perekonomian secara nasional. Padahal, disparitas harga di setiap daerah masih terjadi dan disparitasnya tinggi.
“Melalui semangat nawacita, ada dua cara pemerintah yaitu meningkatkan pendapatan dan menurunkan harga, yaitu melalui transportasi berjadwal pada tol laut,” kata Jonan saat di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu 4 November.
Jonan menuturkan, program tol laut merupakan program yang memberikan dampak positif bagi keberlangsungan perekonominan nasional. Terutama pada kepastian pergerakan barang dan juga kepastian harga barang itu sendiri.
Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasi Lembong mengatakan, program tol laut bisa memangkas disparitas harga dari daerah produksi dengan daerah terpencil di Indonesia sebesar 30 persen. Lembong menyebutkan, perkiraan pemangkasan disparitas harga di beberapa daerah juga berasal dari kajian Kementerian Perdagangan.
“Menurut data dari Kementerian Perdagangan, testing dan analisa program ini, menunjukkan diharapkan harga di daerah harga terpencil bisa turun 30 persen dibandingkan sebelumnya,” kata Lembong ditempat yang sama.
Corporate Secretary PT Pelni Didik Dwi Prasetio mengatakan, Pelni akan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang profesional dan moda angkutan barang yang prima guna menunjang program tol laut.
“Penunjukan Pelni sebagai operator program tol laut ini semakin menegaskan peran kami dalam menghubungkan nusantara dan menyatukan Indonesia,” kata Didik.
Dalam program tol laut, pemerintah akan mengoperasikan tiga trayek dari enam trayek yang telah ditetapkan atau diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor AL.108/6/2/DJPL-15 tentang jaringan trayek penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang dalam rangka pelaksanaan tol laut tahun anggaran 2015.
Besaran kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang dalam rangka pelaksanaan tol laut tersebut sebesar Rp257,907 miliar dengan enam unit kapal. Namun sehubungan dengan keterbatasan waktu yang tinggal dua bulan dan ketersediaan armada PT Pelni, maka untuk hal ini baru dioperasikan tiga unit kapal untuk tiga ruas trayek dengan nilai subsidi sebesar Rp30 miliar.
Adapun, ketiga susunan jaringan trayek tersebut, adalah:
1. Kodo Trayek T – 1 : Tg. Perak – Tual – Fak fak – Kaimana – Timika – Kaimana – Fak fak – Tual -Tg Perak. (Dioperasikan oleh KM. Caraka Jaya Niaga III – 32).
2. Kode Trayek T – 4 : Tg. Priok – Biak – Serui – Nabire -Wasior – Manokwari – Wasior- Nabire – Serui – Blak – Tg Pnok. (Dioperasikan oleh KM. Caraka Jaya Niaga Ill – 22).
3. Kode Trayek T -6 : Tg. Priok – Kijang – Natuna – Kijang – Tg Priok. (Dioperasikan oleh KM. Caraka Jaya Niaga III – 4).
Dengan adanya pelaksanaan tol laut tersebut diharapkan ketersediaan barang dan kebutuhan masyarakat khususnya bagian Timur Indonesia dapat terlayani dengan kesetaraan harga barang di Indonesia Bagian Barat.

Sumber
0
5.2K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan