politicusAvatar border
TS
politicus
(Freeport Memang Hebat) Mengurai bukti kedekatan Menko Polhukam Luhut dengan Freeport

Pertemuan antara Politikus Golkar Setya Novanto, juragan minyak M Riza Chalid dan Presdir Freeport Maroef Sjamsoeddin di Hotel Ritz Carlton pada 8 Juni 2015 berbuntut panjang. Setya Novanto yang menjabat sebagai Ketua DPR dituding mencatut nama Presiden Jokowi dalam upaya perpanjangan kontrak Freeport yang berakhir pada 2022 nanti.

Maroef merekam percakapan tersebut dan dilaporkan kepada Menteri ESDM Sudirman Said. Sudirman pun melaporkan hal ini kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) karena diduga melanggar kode etik. Dalam rekaman percakapan itu, terungkap banyak keterangan dan konspirasi politik. Akibat kasus ini, Setya Novanto mundur dari kursi Ketua DPR.

Kasus ini juga menyeret nama Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut disebut sebanyak 66 kali dalam rekaman tersebut. Luhut disebut bisa mengupayakan perpanjangan kontrak Freeport kepada pemerintah nantinya.

Karena namanya paling banyak disebut dalam rekaman percakapan antara Setya Novanto, Riza Chalid dan Maroef, akhirnya MKD memutuskan untuk memanggil Luhut bersaksi di sidang etik Novanto. Luhut pun tak menolak, justru ingin menjelaskan semuanya kepada publik soal perkara ini.

Kedekatan Luhut dengan Freeport Indonesia juga terungkap akibat kasus ini.
Luhut bahkan mengakui pernah bertemu dengan bos PT Freeport-Mc Moran, James R Moffet alias Jim Bob untuk mengupayakan perpanjangan kontrak Freeport pada era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lalu.

Luhut menyatakan pernah menghadap SBY agar pemerintah mau memperpanjang kontrak Freeport usai dirinya bertemu dengan Jim Bob. Namun sayang, setelah bicara dengan SBY soal Freeport, pemerintah menolak perpanjangan kontrak tersebut. Dalam aturan, pembahasan perpanjangan kontrak paling cepat baru bisa dilakukan pada 2019.

"Itu bukan saya sendiri yang menghadap Presiden SBY untuk bisa masuk, menteri keuangan, saya kira para purnawirawan ada sembilan orang di grup saya menghadap pemerintah, dan pemerintah tidak setuju," kata Luhut saat bersaksi di sidang MKD pada 14 Desember lalu.

Karena tidak disetujui oleh SBY, Luhut menambahkan, setelah itu dirinya tak lagi berurusan dengan Freeport. "Kami sepakat lupakan, tidak ada lagi terjun di situ," klaim dia.

Rupanya tidak hanya di situ kedekatan Luhut dengan Freeport.
Saat menjadi Kepala Staf Kepresidenan, Luhut diketahui memasukan salah satu bos Freeport ke Istana. Dia adalah Yuni Rusdinar yang diangkat oleh Luhut menjadi Wakil Deputi I Kantor Staf Presiden.

Nama Yuni mencuat ke permukaan setelah mantan Staf Kepresidenan SBY, Andi Arief mengungkapkan hal ini. Dalam Twitternya, Arief curiga pengangkatan Yuni berkaitan dengan kasus 'Papa Minta Saham' yang membelit Setya Novanto dan Riza Chalid.

Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki pun mengakui jika Yuni menjadi salah satu anak buahnya. Dia juga mengakui jika Yuni diberikan jabatan deputi oleh Luhut pada awal 2015 lalu.

"Yuni diangkat oleh Kepala Staf Presiden saat itu, Luhut Pandjaitan, setelah meninggalkan PT Freeport Indonesia di awal tahun 2015," kata Teten di Istana, Jakarta, Selasa (22/12).

Teten mengklaim bila pengangkatan Yuni berdasarkan kompetensi dan kemampuan yang dia miliki. Tugas pokok Yuni sebagai tenaga ahli utama pada deputi bidang pengendalian dan pengawasan program prioritas pemerintah.

"Karena itu Yuni tidak ada konflik kepentingan maupun hubungan apapun dengan Freeport Indonesia," klaim Teten.

"Yuni Rusdinar adalah tenaga ahli utama untuk melakukan monitoring dan evaluasi, dan tidak pada posisi pengambil keputusan strategis," tandasnya.

http://www.merdeka.com/peristiwa/men...-freeport.html
0
2.3K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan