- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
(Cerpen) Cinta dan Kejujuran


TS
mentaru
(Cerpen) Cinta dan Kejujuran
Quote:
Udin menghela nafas panjang, setelah membaca SMS dari rika, sahabat sekaligus wanita yang ia cintai.. dalam SMS nya tertulis pesan singkat…. “ maaf, kita sudahi saja hubungan ini, lupakan masa-masa bersama dahulu, tolong jangan kau ganggu aku lagi”. Demikian isi pesan SMS singkatnya.
Setelah membacanya Udin terkesima sesaat, terbayang rencana yang telah disusunnya ditahun depan menjadi sirna, terlebih dalam rencananya ia telah siap menerima semua konsekwensi atas keputusan yang akan ia ambil, termasuk meninggalkan kehidupannya dengan istrinya yang telah bersamanya selama 8tahun lalu dan dikaruniai 2 orang anak perempuan.
Terbayang ketika mereka bertemu 7 bulan lalu dan merencanakan masa depan mereka berdua, rika , meski telah dinikahi oleh laki laki paruh baya yang seumuran 2x nya tp dia tidak bisa melupakan udin, baginya udin saat itu adalah segalanya, bahkan saat ia menikah pun ia berkonsultasi dlu dengan udin, “aku mau melepas masa lajangku agar adikku bisa menikah cepat, menunggu kamu akan terasa lama sekali, nanti meski aku menikah, kita akan tetap menjalin hubungan dan tolong jangan kamu lupakan aku setelah aku menikah” teringat pesan rika dibenak udin 1 tahun silam
Setelah membaca SMS tersebut ia dengan suara pelan memanggil istrinya, “de ….. tolong kemari sebentar, ada hal penting yang ingin saya bicarakan”. Tak lama berselang, keluar lah istrinya dari kamarnya dan menghampirinya, wajahnya yang memerah terutama dari matanya menandakan ia tengah memendam satu kesedihan yang teramat dalam… “ada apa yah” tanyanya, “tolong kau ceritakan ihwal tentang mimpimu kepadaku” ujar si udin sambil menikmati teh hangat yang sudah tersedia dimeja disamping kursinya, yati sang istri menatap lekat2 wajah suaminya kemudian bertanya kembali, “kenapa emang yah ?” . “tolong kamu ceritakan dahulu nanti baru aku akan memberikan komentar” sambung udin lirih.
Yati agak canggung untuk bercerita, namun karena suaminya meminta akhirnya ia bercerita singkat “aku bermimpi bahwa kamu disuruh menikahi rika oleh suaminya karena ia mengetahui soal hubungan masa lalu kalian dan kenyataan bahwa kalian masih menjalin hubungan meski dengan status kalian yang sudah berumah tangga” sahutnya dengan nada lirih dan terputus-putus .
Sebenarnya yati sudah mengetahui bahwa suaminya masih membina hubungan dengan seorang wanita lain semenjak mereka pindah ke Bogor 3 tahun lalu, yati mengetahui hal tersebut dari mulut suaminya langsung yang menceritakan tentang perasaan yang dialami pria yang menjadi suaminya tersebut kepadanya. Bahwa suaminya akhirnya menemukan cinta dalam pencariannya selama hidup, cinta yang tidak ia temukan sebelumnya dan membuat suaminya berbunga-bunga dan memutuskan untuk menikahi wanita tersebut asal mendapat persetujuan dari dirinya.
Yati menolak untuk dipoligami oleh udin, karena ia merasa bahwa ia mencintai udin dengan tulus ikhlas dan telah berusaha menjadi istri dan ibu yang baik, meski dalam hubungan suami istri mereka banyak menemukan kendala yang membuat hubungan mereka menjadi kurang harmonis, yati dan udin telah membahas masalah ini dan mereka telah berkonsultasi dan mencoba berbagai solusi selama 1 tahun belakangan ini namun belum juga Nampak perbaikan dalam hubungan mereka sebagai suami istri, sehingga akhirnya sang istri merelakan suaminya untuk menikah lagi selama sang suami telah mampu membelikan dirinya Rumah tempat tinggal yang harus bebas dari cicilan dan terdaftar atas nama dirinya. “ aku relakan kamu menikah lagi mas asal kamu bisa memberikan aku dan anak2 tempat tinggal dan nafkah yang mencukupi, daripada aku sakit dikhianati kamu terus setiap hari jika membaca bbm atau pesan kamu sama rika, dan selama itu aku akan tegar menghadapi semua sampai hari dimana kamu bisa menjawab semua permintaanku” sahut yati dengan nada sedih beberapa bulan lalu.
“Mimpi kamu itu benar adanya de, persis dengan apa yang ku alami kemarin, ketika aku tengah ditekan oleh laki dari rika untuk segera menikahinya” ujar udin lirih,” aku telah menyiapkan semuanya dan berjanji kepada Rika bahwa aku akan segera menikahinya di April thn depan, aku telah memperhitungkan semua dan bisa membayar janjiku kepadamu untuk memberikan kamu rumah di bulan April depan atas namamu” sahutnya , sontak mendengar ini yati sedikit terkejut namun dia berusaha untuk bisa menguasai keadaan,”jadi kamu jadi mas untuk memperistri dia dan menceraikan aku” ? sambung Yati setengah tak percaya ”ya, tadinya” udin menjawab cepat, “loh kok tadinya, memang kenapa” sambil menahan gemuruh didadanya yati kembali bertanya.
“entah lah de, aku lagi bingung dengan ini semua, ketika rika tahun lalu menantangku untuk segera menikahinya, aku telah terlanjur bersumpah bahwa thn depan aku akan menikahinya setelah janjiku padamu terbalaskan, dan aku telah berupaya untuk menuju kesana, menceritakan dengan jujur kepadamu tentang hubungan ku, menjaga hubungan ku dengan rika meski ku tahu aku berkeluarga dan ia berkeluarga, namun nampaknya kelahiran anak pertama rika yang mengubah ini semua, setelah semua kupersiapkan termasuk berbicara jujur kepadamu tiba-tiba ia meminta aku untuk meninggalkannya”, “aku telah menawarkan untuk menikahinya dengan segala pengorbananku , tiba tiba dirinya lebih memilih suaminya saat ini, yang jadi pertanyaan sebenarnya kenapa dia berubah dan harus menyakiti aku padahal dia bisa lakukan ini dulu sebelum aku berupaya mewujudkannya, semuanya Nampak sia sia dan terlebih saat ini, aku telah mempertaruhkan hubungan ku dengan istri ku, yaitu kamu , sekarang mungkin kamu akan membenciku karena sakit hati akan diriku yang telah memilih orang lain, dan mungkin sekarang kamu akan senang mengetahui karena kini aku ditinggal orang yg kucinta dan akan kehilangan orang yang pernah menyayangiku yaitu kamu” ujar siudin dengan suara berat.
“sekarang aku pasrah kepadamu, sesuai janjiku, rumah nanti akan menjadi milikmu, dan anak2 akan dibawah hak asuhmu, tapi perkenankan aku untuk bisa menjenguk mereka sesekali” ujar udin dengan wajah tertunduk lesu
Yati terdiam, ia menatap wajah didepannya kemudian ia tertunduk sambil menahan airmata yang jatuh perlahan dari matanya, “jujur ya mas, aku sakit hati sama kamu, terlebih ternyata kamu jadi untuk memilih dia, sebenarnya permintaanku itu Cuma alasan agar kamu tidak menceraikan aku dan lebih memilih aku dan anak2 dalam berumah tangga dan melanjutkan kehidupan rumah tangga kita, tapi ternyata … kamu tega mas, tega “ menangis yati tak mampu menahan kesedihannya”, ia menatap tajam seketika ke wajah suaminya itu “sekarang aku minta tolong sama kamu mas, pulangkan aku ke rumah orang tua ku sekarang juga, ceraikan aku mas .. ceraikan aku” yati bersuara lantang sambil menahan amarah kemudian masuk ke kamar dan mengemasi pakaian-pakaiannya.
Memahami keadaan ini udin diam dan hanya duduk termangu, ia merasa hancur dan juga bersalah, ia Nampak berusaha tegar namun terlihat matanya berkaca kaca menahan kesedihan, ia menghela nafas panjang sambil menghisap sebatang rokok untuk melampiaskan kegundahan dan nestapanya. Kemudian ia bicara kepada istrinya yang tengah menyiapkan tas dan pakaiannya, “baiklah, aku akan memulangkanmu, tapi maafkan aku jika aku belum berani menceraikan kamu saat ini demi kebaikan kita berdua, aku akan pulang 6bln sekali untuk mengunjungi anak2, dan jika memang permintaan cerai mu sudah bulat, maka aku akan menceraikan mu 1 tahun dari sekarang jika kamu menginginkannya, dan aku persilahkan kamu untuk menjalin hubungan dengan laki laki lain yang mungkin bisa membahagia kan kamu, aku ikhlas menerima, hanya beri aku kabar jika kamu menemukan orang tersebut agar aku segera menceraikan kamu” sahut udin lirih
Setelah sholat isya, udin berdoa kepada tuhannya “ Tuhan, ini kah jalan yang harus aku lalui, menerima adzabMu, maka aku Ikhlas, terima kasih telah memberikan aku rasa Cinta yang mendalam terhadap seseorang meski tidak terbayar dan aku ikhlas menerima ini semua, aku tidak munafik untuk hal yang aku rasakan dan telah aku ceritakan kepada bahkan pasangan ku sendiri, Tuhan, jika memang ini takdirMu , maka kuatkan lah aku dan bimbinglah aku melewati ini semua sesuai dengan petunjukMu, dan ku pasrahkan semua kepadamu”
Setelah membacanya Udin terkesima sesaat, terbayang rencana yang telah disusunnya ditahun depan menjadi sirna, terlebih dalam rencananya ia telah siap menerima semua konsekwensi atas keputusan yang akan ia ambil, termasuk meninggalkan kehidupannya dengan istrinya yang telah bersamanya selama 8tahun lalu dan dikaruniai 2 orang anak perempuan.
Terbayang ketika mereka bertemu 7 bulan lalu dan merencanakan masa depan mereka berdua, rika , meski telah dinikahi oleh laki laki paruh baya yang seumuran 2x nya tp dia tidak bisa melupakan udin, baginya udin saat itu adalah segalanya, bahkan saat ia menikah pun ia berkonsultasi dlu dengan udin, “aku mau melepas masa lajangku agar adikku bisa menikah cepat, menunggu kamu akan terasa lama sekali, nanti meski aku menikah, kita akan tetap menjalin hubungan dan tolong jangan kamu lupakan aku setelah aku menikah” teringat pesan rika dibenak udin 1 tahun silam
Setelah membaca SMS tersebut ia dengan suara pelan memanggil istrinya, “de ….. tolong kemari sebentar, ada hal penting yang ingin saya bicarakan”. Tak lama berselang, keluar lah istrinya dari kamarnya dan menghampirinya, wajahnya yang memerah terutama dari matanya menandakan ia tengah memendam satu kesedihan yang teramat dalam… “ada apa yah” tanyanya, “tolong kau ceritakan ihwal tentang mimpimu kepadaku” ujar si udin sambil menikmati teh hangat yang sudah tersedia dimeja disamping kursinya, yati sang istri menatap lekat2 wajah suaminya kemudian bertanya kembali, “kenapa emang yah ?” . “tolong kamu ceritakan dahulu nanti baru aku akan memberikan komentar” sambung udin lirih.
Yati agak canggung untuk bercerita, namun karena suaminya meminta akhirnya ia bercerita singkat “aku bermimpi bahwa kamu disuruh menikahi rika oleh suaminya karena ia mengetahui soal hubungan masa lalu kalian dan kenyataan bahwa kalian masih menjalin hubungan meski dengan status kalian yang sudah berumah tangga” sahutnya dengan nada lirih dan terputus-putus .
Sebenarnya yati sudah mengetahui bahwa suaminya masih membina hubungan dengan seorang wanita lain semenjak mereka pindah ke Bogor 3 tahun lalu, yati mengetahui hal tersebut dari mulut suaminya langsung yang menceritakan tentang perasaan yang dialami pria yang menjadi suaminya tersebut kepadanya. Bahwa suaminya akhirnya menemukan cinta dalam pencariannya selama hidup, cinta yang tidak ia temukan sebelumnya dan membuat suaminya berbunga-bunga dan memutuskan untuk menikahi wanita tersebut asal mendapat persetujuan dari dirinya.
Yati menolak untuk dipoligami oleh udin, karena ia merasa bahwa ia mencintai udin dengan tulus ikhlas dan telah berusaha menjadi istri dan ibu yang baik, meski dalam hubungan suami istri mereka banyak menemukan kendala yang membuat hubungan mereka menjadi kurang harmonis, yati dan udin telah membahas masalah ini dan mereka telah berkonsultasi dan mencoba berbagai solusi selama 1 tahun belakangan ini namun belum juga Nampak perbaikan dalam hubungan mereka sebagai suami istri, sehingga akhirnya sang istri merelakan suaminya untuk menikah lagi selama sang suami telah mampu membelikan dirinya Rumah tempat tinggal yang harus bebas dari cicilan dan terdaftar atas nama dirinya. “ aku relakan kamu menikah lagi mas asal kamu bisa memberikan aku dan anak2 tempat tinggal dan nafkah yang mencukupi, daripada aku sakit dikhianati kamu terus setiap hari jika membaca bbm atau pesan kamu sama rika, dan selama itu aku akan tegar menghadapi semua sampai hari dimana kamu bisa menjawab semua permintaanku” sahut yati dengan nada sedih beberapa bulan lalu.
“Mimpi kamu itu benar adanya de, persis dengan apa yang ku alami kemarin, ketika aku tengah ditekan oleh laki dari rika untuk segera menikahinya” ujar udin lirih,” aku telah menyiapkan semuanya dan berjanji kepada Rika bahwa aku akan segera menikahinya di April thn depan, aku telah memperhitungkan semua dan bisa membayar janjiku kepadamu untuk memberikan kamu rumah di bulan April depan atas namamu” sahutnya , sontak mendengar ini yati sedikit terkejut namun dia berusaha untuk bisa menguasai keadaan,”jadi kamu jadi mas untuk memperistri dia dan menceraikan aku” ? sambung Yati setengah tak percaya ”ya, tadinya” udin menjawab cepat, “loh kok tadinya, memang kenapa” sambil menahan gemuruh didadanya yati kembali bertanya.
“entah lah de, aku lagi bingung dengan ini semua, ketika rika tahun lalu menantangku untuk segera menikahinya, aku telah terlanjur bersumpah bahwa thn depan aku akan menikahinya setelah janjiku padamu terbalaskan, dan aku telah berupaya untuk menuju kesana, menceritakan dengan jujur kepadamu tentang hubungan ku, menjaga hubungan ku dengan rika meski ku tahu aku berkeluarga dan ia berkeluarga, namun nampaknya kelahiran anak pertama rika yang mengubah ini semua, setelah semua kupersiapkan termasuk berbicara jujur kepadamu tiba-tiba ia meminta aku untuk meninggalkannya”, “aku telah menawarkan untuk menikahinya dengan segala pengorbananku , tiba tiba dirinya lebih memilih suaminya saat ini, yang jadi pertanyaan sebenarnya kenapa dia berubah dan harus menyakiti aku padahal dia bisa lakukan ini dulu sebelum aku berupaya mewujudkannya, semuanya Nampak sia sia dan terlebih saat ini, aku telah mempertaruhkan hubungan ku dengan istri ku, yaitu kamu , sekarang mungkin kamu akan membenciku karena sakit hati akan diriku yang telah memilih orang lain, dan mungkin sekarang kamu akan senang mengetahui karena kini aku ditinggal orang yg kucinta dan akan kehilangan orang yang pernah menyayangiku yaitu kamu” ujar siudin dengan suara berat.
“sekarang aku pasrah kepadamu, sesuai janjiku, rumah nanti akan menjadi milikmu, dan anak2 akan dibawah hak asuhmu, tapi perkenankan aku untuk bisa menjenguk mereka sesekali” ujar udin dengan wajah tertunduk lesu
Yati terdiam, ia menatap wajah didepannya kemudian ia tertunduk sambil menahan airmata yang jatuh perlahan dari matanya, “jujur ya mas, aku sakit hati sama kamu, terlebih ternyata kamu jadi untuk memilih dia, sebenarnya permintaanku itu Cuma alasan agar kamu tidak menceraikan aku dan lebih memilih aku dan anak2 dalam berumah tangga dan melanjutkan kehidupan rumah tangga kita, tapi ternyata … kamu tega mas, tega “ menangis yati tak mampu menahan kesedihannya”, ia menatap tajam seketika ke wajah suaminya itu “sekarang aku minta tolong sama kamu mas, pulangkan aku ke rumah orang tua ku sekarang juga, ceraikan aku mas .. ceraikan aku” yati bersuara lantang sambil menahan amarah kemudian masuk ke kamar dan mengemasi pakaian-pakaiannya.
Memahami keadaan ini udin diam dan hanya duduk termangu, ia merasa hancur dan juga bersalah, ia Nampak berusaha tegar namun terlihat matanya berkaca kaca menahan kesedihan, ia menghela nafas panjang sambil menghisap sebatang rokok untuk melampiaskan kegundahan dan nestapanya. Kemudian ia bicara kepada istrinya yang tengah menyiapkan tas dan pakaiannya, “baiklah, aku akan memulangkanmu, tapi maafkan aku jika aku belum berani menceraikan kamu saat ini demi kebaikan kita berdua, aku akan pulang 6bln sekali untuk mengunjungi anak2, dan jika memang permintaan cerai mu sudah bulat, maka aku akan menceraikan mu 1 tahun dari sekarang jika kamu menginginkannya, dan aku persilahkan kamu untuk menjalin hubungan dengan laki laki lain yang mungkin bisa membahagia kan kamu, aku ikhlas menerima, hanya beri aku kabar jika kamu menemukan orang tersebut agar aku segera menceraikan kamu” sahut udin lirih
Setelah sholat isya, udin berdoa kepada tuhannya “ Tuhan, ini kah jalan yang harus aku lalui, menerima adzabMu, maka aku Ikhlas, terima kasih telah memberikan aku rasa Cinta yang mendalam terhadap seseorang meski tidak terbayar dan aku ikhlas menerima ini semua, aku tidak munafik untuk hal yang aku rasakan dan telah aku ceritakan kepada bahkan pasangan ku sendiri, Tuhan, jika memang ini takdirMu , maka kuatkan lah aku dan bimbinglah aku melewati ini semua sesuai dengan petunjukMu, dan ku pasrahkan semua kepadamu”
kritikannya om


ini pesan moralnya apa ya yang pas



anasabila memberi reputasi
1
1.3K
Kutip
0
Balasan


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan