VIVA.co.id - Dua kelompok massa pengunjuk rasa terlibat keributan di depan Gedung DPR Senayan, Jakarta.

Keributan melibatkan dua kelompok massa dari Jaringan Pemantau Kewenangan (JPK) dan Aliansi Tarik Mandat (ATM). Keributan pecah akibat aksi saling ejek yang dilancarkan kedua kelompok.

Massa kelompok ATM adalah kelompok yang ingin Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) turun. Sedangkan massa JPK adalah kelompok yang yang pro terhadap pemerintahan Jokowi-JK.

"Jadi kita unjuk rasa tuntut Ketua DPR turun. Kan sekarang lagi sidang MKD. Namun, mereka ini (ATM-red) provokasi kami jelek-jelekin Pak Jokowi. Kami yang merupakan pendukung Jokowi jelas-jelas tersinggung. Padahal kami tidak ganggu mereka, kami unjuk rasa mintanya Ketua DPR turun,"kata Roni koordinator salah seorang massa dari JPK di lokasi, Rabu, 16 Desember 2015.

Dari pantaun VIVA.co.id, mereka yang berasal dari kelompok JPK sempat terpancing emosinya oleh umpatan-umpatan yang dikeluarkan oleh massa dari ATM. Namun demikan, keributan tak sampai meluas karena berhasil diredam petugas kepolisian yang membentuk barikade dengan menggunakan tameng.

"Sempat ada provokasi, tapi semua berjalan lancar. Mereka dihimbau berunjuk rasa sampai pukul 18.00 WIB sore ini,"kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Hendro Pandowo.

http://metro.news.viva.co.id/news/read/712131-massa-pro-dan-anti-jokowi-ribut-di-gedung-dpr?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook

nastak nasbung lagi ribut nih