- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Toko di Pasar Koja Baru Ini Terang-terangan Cairkan Dana KJP


TS
kopitalk
Toko di Pasar Koja Baru Ini Terang-terangan Cairkan Dana KJP
Quote:
Toko di Pasar Koja Baru Ini Terang-terangan Cairkan Dana KJP
Rabu, 16 Desember 2015 | 14:21 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Meski sudah ada peringatan dan ancaman sanksi penjara, praktik pencairan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) terjadi di Pasar Koja, Koja, Jakarta Utara.
Sebuah toko di pasar itu bahkan melakukan praktik ilegal tersebut secara terang-terangan. Toko "nakal" itu terletak di sebuah sudut luar di lantai bawah Pasar Koja.
Toko itu berjualan seragam. Di dalamnya, tampak tiga perempuan dan seorang pria yang melayani pelanggan.
Di pasar itu, sebenarnya banyak toko seragam, tetapi hanya toko itu yang ramai pengunjung, yang meluber hingga ke luar toko.
Setelah diamati lebih dekat, mereka ternyata tidak membeli keperluan sekolah, tetapi mencairkan dana KJP.
Sebab, setelah bertransaksi, mereka tidak membawa barang belanjaan, tetapi beberapa lembar uang pecahan Rp 50.000. Mereka tampak memasukkan uang itu ke dalam dompet.
Saat ditanya, mereka menyangkal telah mencairkan dana KJP.
"Waduh, saya enggak tahu. Ini enggak jadi belanja, ngantre begitu. Nanti sore saja," kata seorang ibu saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (16/12/2015).
Namun, ada pula yang mengaku telah beberapa kali mencairkan dana KJP di toko ini.
"Sebelumnya pernah Rp 1 juta, tetapi kita nerimanya Rp 900.000. Jadi, setiap Rp 100.000 dipotong Rp 10.000," ujar perempuan lain saat mengantre di toko itu.
Sementara itu, di atas meja etalase toko, pria yang melayani tampak menjejerkan KJP dekat mesin EDC. Beberapa lembar pecahan Rp 50.000 pun diberikan penjaga toko setelah transaksi dengan tiap pemegang KJP.
Penjaga toko juga kadang mencari pemegang KJP untuk memberikan uang tunainya.
"Nomor 59 mana, uangnya sudah ada, orangnya enggak ada," kata salah satu perempuan penjaga toko sedang mencari.
Aktivitas pencairan dana KJP ini sudah menjadi rahasia umum. Namun, penjaga toko itu cukup awas.
Saat Kompas.com cukup lama mengawasi, tampak penjaga toko membuat pengumuman kecil bahwa dana untuk pencairan KJP sudah habis.
"Uangnya habis, kalau mau ke toko sepatu sebelah saja, bisa juga," ujar penjaga toko.
Namun, para pemegang KJP ini tetap berada di depan toko. Belasan menit kemudian, rupanya pencairan dana kembali dapat dilakukan.
Kompas.com masih mencoba mengonfirmasi praktik ini ke Kepala Pasar Koja Baru.
Penulis: Robertus Belarminus
Editor: Kistyarini
Rabu, 16 Desember 2015 | 14:21 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Meski sudah ada peringatan dan ancaman sanksi penjara, praktik pencairan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) terjadi di Pasar Koja, Koja, Jakarta Utara.
Sebuah toko di pasar itu bahkan melakukan praktik ilegal tersebut secara terang-terangan. Toko "nakal" itu terletak di sebuah sudut luar di lantai bawah Pasar Koja.
Toko itu berjualan seragam. Di dalamnya, tampak tiga perempuan dan seorang pria yang melayani pelanggan.
Di pasar itu, sebenarnya banyak toko seragam, tetapi hanya toko itu yang ramai pengunjung, yang meluber hingga ke luar toko.
Setelah diamati lebih dekat, mereka ternyata tidak membeli keperluan sekolah, tetapi mencairkan dana KJP.
Sebab, setelah bertransaksi, mereka tidak membawa barang belanjaan, tetapi beberapa lembar uang pecahan Rp 50.000. Mereka tampak memasukkan uang itu ke dalam dompet.
Saat ditanya, mereka menyangkal telah mencairkan dana KJP.
"Waduh, saya enggak tahu. Ini enggak jadi belanja, ngantre begitu. Nanti sore saja," kata seorang ibu saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (16/12/2015).
Namun, ada pula yang mengaku telah beberapa kali mencairkan dana KJP di toko ini.
"Sebelumnya pernah Rp 1 juta, tetapi kita nerimanya Rp 900.000. Jadi, setiap Rp 100.000 dipotong Rp 10.000," ujar perempuan lain saat mengantre di toko itu.
Sementara itu, di atas meja etalase toko, pria yang melayani tampak menjejerkan KJP dekat mesin EDC. Beberapa lembar pecahan Rp 50.000 pun diberikan penjaga toko setelah transaksi dengan tiap pemegang KJP.
Penjaga toko juga kadang mencari pemegang KJP untuk memberikan uang tunainya.
"Nomor 59 mana, uangnya sudah ada, orangnya enggak ada," kata salah satu perempuan penjaga toko sedang mencari.
Aktivitas pencairan dana KJP ini sudah menjadi rahasia umum. Namun, penjaga toko itu cukup awas.
Saat Kompas.com cukup lama mengawasi, tampak penjaga toko membuat pengumuman kecil bahwa dana untuk pencairan KJP sudah habis.
"Uangnya habis, kalau mau ke toko sepatu sebelah saja, bisa juga," ujar penjaga toko.
Namun, para pemegang KJP ini tetap berada di depan toko. Belasan menit kemudian, rupanya pencairan dana kembali dapat dilakukan.
Kompas.com masih mencoba mengonfirmasi praktik ini ke Kepala Pasar Koja Baru.
Penulis: Robertus Belarminus
Editor: Kistyarini
Penjarain semuanyaaahhh!!!



0
7K
Kutip
94
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan