- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
KMGP the Movie Sedekah Tiket, Berbagi Tontonan Sarat Tuntunan


TS
act.id
KMGP the Movie Sedekah Tiket, Berbagi Tontonan Sarat Tuntunan

JAKARTA - Film sebagai salah satu hasil perkembangan teknologi moderen, menjadi sarana efektif injeksi nilai-nilai kepada masyarakat. Nilai tersebut bisa maslahat (bermanfaat), namun juga bisa mengandung mafsadat (merusak). Maka memproduksi film dengan tujuan menuntun orang kepada perilaku baik tanpa harus merasa digurui, menjadi cara efektif menebar kebaikan di tengah dunia gemerlap yang terkadang kosong makna dan sarat maksiat.

Film-film berkonten tuntunan, tanpa harus kehilangan unsur hiburan dan mutu, menjadi semacam perlawanan di tengah ruang kehidupan yang rusak oleh nilai-nilai buruk, disadari atau tak disadari, dan menjadi alternatif bagi mereka yang merindukan nilai-nilai yang selaras dengan fitrah pencarian manusia hidup di alam mayapada ini.
Maka film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) menjadi salah satu instrumen bagi para pegiat pengajak kebaikan, untuk memalingkan siapa saja, terutama generasi muda kembali merenung diri, usai menonton film ini, akan kesejatian tujuan penciptaan dirinya.
“Kami tak berpretensi menjadikan film ini menjadi segalanya bagi proses pencarian penonton akan jatidiri sebagai makhluk. Namun kami meyakini dan tentu dengan ikhtiar sungguh-sungguh, berharap film ini menjadi trigger (pemicu) bagi siapa saja yang menonton, akan merenung kembali akan eksistensi hidupnya sebagai hamba, sebagai makhluk,” ujar Rini Maryani, Senior Manager ACT, yang memimpin kampanye Sedekah Tiket film yang diangkat dari novel laris karya Helvy Tiana Rosa ini.
Itulah sebabnya, ujar Rini, ACT tak ragu-ragu mengajak masyarakat menonton film ini, khususnya remaja, yang mayoritas sedang galau, mencari jati diri yang kerap belum ditemukan.
KMGP, lanjut Rini, adalah film dengan konten yang erat dengan kemanusiaan dan kepedulian. Tujuannya ikut membentuk karakter generasi muda.
“Masa remaja adalah masa dimana manusia sedang gelisah mencari jatidirinya. Film ini, dengan tokoh utamanya seorang anak muda yang dalam kenyataannya seorang hafiz Qur’an, semoga memberi inspirasi tentang sosok yang bisa ditiru perilaku kesehariannya. Film ini berisi edukasi sekaligus menginspirasi tanpa kesan menggurui, dimana salah satu ciri anak muda adalah paling tidak suka digurui,” urai Rini.
Maka mengajak orang nonton film KMGP, seperti mengajak sebanyak-banyak orang, khususnya anak muda, mengaji dengan metode yang menghibur dan metode sublimasi yang terkadang lebih kuat efeknya, untuk kalangan tertentu, ketimbang belajar model konvensional.
“Tantangannya memang metode ini harus dilakukan terus-menerus dan berbiaya besar. Tapi tak apa-apa. Mereka yang menebar kejahatan saja begitu gigih, mengapa kita yang meyakini menebar kebaikan untuk menyelamatkan manusia dan kemanusiaan juga tak bersungguh-sungguh? Terlebih imbalannya tak hanya disini (dunia) tetapi juga di akhirat nanti, berupa ridho Allah, insyaAllah,” tandas perempuan berkacamata minus ini.
Maka jika proses penjualan tiketnya pun harus mencari cara-cara kreatif, adalah bagian inheren dari perjuangan mewujudkan kebaikan itu. Sebegitu kuatnya godaan duniawi, kerapkali kebaikan yang disajikan dalam wujud paling disenangi manusia pun tetap enggan diterima. Hanya manusia yang membaca sejarah bagaimana iblis dan setan mencemburui manusia saja yang mungkin memahami mengapa ini bisa terjadi. Oleh karenanya, Sedekah Tiket, adalah cara Anda dan saya, menjadi cara kita, memasifkan sebuah gerakan budaya, dimana orang-orang berbondong-bondong masuk ke sebuah gedung, dimana kebanyakan orang memaknainya sebagai gedung sarana hiburan semata, menjadi sarat makna.
Maka, sekali lagi, jika ACT menjadi bagian 'Tim Marketing Film KMGP' menawarkan Sedekah Tiket (Nonton) Film KMGP kepada mereka yang berkelimpahan rezeki di satu sisi, dengan calon penonton yang merasa berat dengan banderol tiketnya yang tak biasa, bisa menjadi peluang berbagi kebaikan menuai pahala, serta keberkahan hidup. Inilah momen menikmati hiburan sembari berharap keberkahan. Ajang jalinan kasih sayang antara si kaya dan si miskin, momen silaturahim antara penderma dengan benefisiaris.
Selain itu, nonton film ini juga menjadi ajang ukhuwah setiap elemen masyarakat, untuk menguatkan diri dan mendeklarasikan dimulainya ‘mengganti setiap keburukan yang tercipta dengan kebaikan-kebaikan’, dan memang, jika yang haq itu datang, maka yang batil pun segera menyingkir dan sirna.
“Sedekah Tiket, jelas unik. Istilah ‘sedekah’ sangat bernuansa agamis, sementara ‘tiket’ (nonton) bernuansa profan (duniawi). Ini bukan mencampurkan antara yang haq dengan yang batil, namun mengembalikan setiap elemen ciptaan kembali ke pengabdian kepada yang ilahi, karena memang itulah sesungguhnya manusia diciptakan,” ujar Rini Maryani berfilosofi.
Maka, ujar Rini, jika Anda setuju film KMGP adalah film bagus yang layak ditonton, karena syarat nilai kebaikan, apalagi Anda telah membaca novelnya, ini saatnya Anda mengajak siapa saja menontonnya.
“Jika Anda berlimpah rezeki, Anda juga bisa membiayai mereka yang ingin nonton namun tak punya uang membeli tiket, dengan ber-Sedekah Tiket. Nah, tunggu apalagi? Inilah saatnya berbagi tontonan film yang sarat tuntunan,” pungkas Rini berpromosi, sembari tersenyum. [] (ajm)
Ayo Berpartisipasi
Express Donation
0
1.1K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan