JAKARTA - Zubaedah (49 tahun) tiba-tiba terbangun ketika panas terasa menyengat. Ia kaget melihat api yang menyambar-nyambar. Segera saja ia merangkul Abdillah (67), bapaknya yang ketika itu sedang terbaring sakit, dan membawa pergi. Tidak dipedulikannya lagi harta benda. Ia pun berhasil keluar dari rumah, bersama dengan warga RT 08 lainnya berbondong-bondong berlari berusaha menyelamatkan diri dari kobaran api pada peristiwa kebakaran yang terjadi di Pulonangka, Kec. Pulogadung Jakarta Timur, Senin lalu (7/12).

"Sebelum ashar kejadiannya, api langsung merembet ke belakang, saya langsung lari bawa aki keluar, yang penting selamat," terang ibu Zubaedah, yang rumah serta tempat pengajiannya habis dilalap api.

Sebanyak tiga wilayah rukun tetangga (RT) terdampak musibah kebakaran ini yaitu RT 04, 05, dan 08. Yang terparah adalah RT 08 karena semua rumah habis terbakar. Terdapat 150 rumah di RT 08, 75 rumah di RT 05, dan 50 rumah di RT 04, serta satu PAUD di RT 04 yang menjadi korban keganasan api. Sebanyak 375 kk dari tiga RT tersebut harus kehilangan tempat tinggal mereka.

Merespon musibah kebakaran ini Aksi Cepat Tanggap (ACT) memberikan bantuan untuk warga Pulonangka yang terkena musibah. Menurut Hasbullah, Ketua RT 04, saat ini bantuan yang sangat dibutuhkan adalah makanan cepat saji, air, dan material.

“Alhamdulillah bantuan yang diterima sudah lebih dari cukup, kami berharap adanya bantuan material untuk membangun rumah para warga yang habis,” ujarnya.

Pulonangka, Kec. Pulogadung, Jakarta Timur merupakan pemukiman padat penduduk. Bukan kali pertama kebakaran ini terjadi. [Sarah]


Express Donation