Quote:
LENSAINDONESIA.COM: Jaksa Agung RI H.M. Prasetyo menilai, upaya Ketua DPR RI Setya Novanto melaporkan sejumlah nama ke Bareskrim Mabes Polri adalah karena panik dan kebingungan. Hal itu karena terlilit kasus dugaan pemufakatan jahat meminta saham PT PT Freeport bersama M. Riza Chalid.
“Saya rasa (Novanto) kebingungan. Saking bingungnya, dia lalu `menembak` sejumlah nama dan melaporkannya ke Bareskrim Polri,” kata Jaksa Agung H.M. Prasetyo di Kejagung, Jalan Sultan Hasanuddin, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (11/12/2015).
Prasetyo mengaku tidak keberatan jika bila Setya Novanto juga melaporkan dirinya ke Bareskrim karena pihaknya tengah menyelidiki kasus ‘papa minta saham’ tersebut. “Silakan saja (kalau mau melaporkan saya). Hahaha…,” Prasetyo terbahak.
Saat ini Kejaksaan Agung tengah menyelidiki kasus catut nama presiden untuk meminta saham tambang tersbut. Sejauh ini, Kejaksaan Agung telah beberapa kali memeriksa Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin dan Menteri ESDM, Sudirman Said.
Diketahui, kasus ini mengemuka karena ada bukti rekaman pembicaraan segi tiga antara Novanto, Riza Chalid dan Maroef Sjamsoeddin tentang proses perpanjangan kontrak karya PT Freeport.
Dalam rekaman pembicaran itu, Novanto dan Riza terdengar meyakinkan Maroef bahwa proses kontrak karya PT Freeport bisa aman di tangan mereka. Bahkan agar tampak lebih cespleng, keduanya sampai mencatut nama Presiden, Wakil Presiden, Menkopolhukam, dan banyak tokoh lainnya.
Novanto dan Riza secara bergantian sampai 66 kali menyebut nama Menteri Luhut Binsar Pandjaitan. Pada satu kesempatan, Riza bahkan sempat mengatakan, “Pak, kalau gua, gua bakal ngomong ke Pak Luhut janganlah ambil 20%, ambillah 11% kasihlah Pak JK 9%. Harus adil, kalau enggak ribut.”
Perbincangan ketiga orang itu menjadi rahasia umum karena Maroef ternyata merekam semuanya, lalu melaporkan ke Menteri Sudirman. Yakin semuanya asli dan terjadi lobi tak sehat, Sudirman melaporkan bukti rekaman itu ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Kasus ini meledak. MKD lalu memanggil Sudirman, Maroef, dan Novanto untuk mengklarifikasi semuanya. Tapi, MKD belum bisa menghadirkan Riza, karena saudagar minyak itu keburu kabur ke luar negeri.@LI-13/mtv
bener juga ya, setya novanto semakin bingung, senggol sana senggol sini, sepertinya rencana C atau jurus andalan (SAKIT/AMNESIA/GILA) udah waktunya dipersiapkan.....
sumur