

Kembali TS hadir dengan membawa informasi dari ajang Cipta Award 2015, Setelah menyusuri lebih dari 200 calon peraih penghargaan Citra Pesona Wisata (Cipta Award) 2015, juri pun akhirnya telah sampai pada tugasnya untuk menetapkan kriteria Pesona Yang Luar Biasa dalam pilihannya sebagai bentuk apresiasi bidang pariwisata di Indonesia. Pesona yang luar biasa itu ditujukan kepada sikap, cara pandang, dan tata kelola kepariwisataan yang segar dan inspiratif, gaya kepemimpinannya inovatif, dan menjadikan risiko sebagai cara menciptakan peluang dan pesona baru. Memperkaya cara pandang, memberi keteladanan, dan membuka horison kepariwisataan.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menganugerahkan Cipta Award 2015 kepada insan pariwisata termasuk para pengelola (individu, kelompok, maupun organisasi) yang dinilai berhasil mengembangkan daya tarik wisata dengan mengedepankan prinsip pembangunan kepariwisataan berkelanjutan (sustainable tourism development). Penghargaan diserahkan pada acara Anugerah Citra Pesona Wisata (Cipta Award) 2015 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Selasa (8/12). “Sustainable tourism development menjadi isu global yang mendapat perhatian semua negara,” ungkap Arief Yahya.
Pemberian penghargaan ini dilaksanakan setelah dewan Juri yaitu Taufik Rahzen–budayawan dan mantan redaktur senior Jurnal Nasional; Asfarinal sebagai salah satu Direktur Eksekutif Jaringan Kota Pusaka Indonesia; Ir. Firmansyah Rahim, MM selaku mantan Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwista Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pemerhati wisata Indonesia; dan Gaura Mancacaritadipura – dalang terkemuka, konsultan kebudayaan tim pengerja pengusulan warisan budaya, menyusuri lebih dari dua ratus calon penerima penghargaan yang tersebar di seluruh Indonesia, menyaring dan memilah para kandidat.
Hingga tibalah saatnya sang dewan juri pada persimpangan dan menyadari bahwa pemberian anugerah ini bukanlah sebuah kompetisi, tapi lebih kepada sikap apresiasi. Jika dalam ilmu silat dibutuhkan seorang jawara, dalam ilmu surat semuanya mulia, maka dalam ilmu wisata yang utama adalah pesona.
Lima pesona pun ditentukan berdasarkan lima kategori: Budaya, Buatan, Alam, Bahari, dan Favorit dan Populer. Pemilihan juga ditentukan berdasarkan polling melalui media sosial. Nah, ini dia neh gan lima pesona tersebut:
Quote:
Budaya
Anak Agung Rai adalah pribadi yang memahat dan dipahat oleh pariwisata budaya Bali. Memulai kariernya sebagai pedagang acung di Kuta, setamat SMP, ia menyusun mimpinya hari demi hari, serupiah demi serupiah. Dua puluh tahun kemudian, awal tahun 90-an ia merintis sebuah kompleks budaya yang unik dan otentik, sebuah Living Museum yang dikenal sebagai Agung Rai Museum of Art disingkat ARMA.
Terletak di jantung Ubud, ARMA kini menjadi oase sekaligus tempat utama penyelenggaraan pameran dan pertunjukan seni tradisi dan kontemporer. Bersama-sama teman sebayanya pada pertengahan tahun tujupuluhan, ia memulai memperkenalkan Monkey Forest sebagai destinasi baru, untuk mengimbangi engash yang sudah terkenal.
ARMA adalah cara pandang dan sikap hidup. Ia memadukan dunia dalam dan dunia luar, lukisan dan lingkungan dalam satu kesatuan. ARMA adalah ikon sekaligus cara melihat. Hingga kini, ia tetaplah pedagang acung dan petani yang bersahaja. Pedagang yang menjajakan kejernihan sikap, keindahan yang sakral, dan dunia sehari-hari. Melalui program perjalanan wisata Golden Hour yang dirintisnya, ia tetaplah sebagai pemandu perjalanan yang selalu terpesona dengan alam, sebagaimana petani kesadaran yang mencangkul budaya Bali.
Quote:
Alam
Pada 2015, oleh Lonely Planet, sebuah penerbitan Tourism paling berpengaruh, menempatkan Flores dalam sepuluh destinasi paling mempesona. Innovative Indigenous Flores Ecotourism for Sustainable Trade (INFEST) atau Inovasi Pengembangan Ekowisata Flores untuk Perdagangan Berkelanjutan bekerja sama dengan Indonesia Ecotourism Network (Indecon) dengan Masyarakat Ekonomi Eropa – UE telah membuka dimensi pariwisata sebagai kekuatan budaya untuk perubahan yang setara.
INFEST membangkitkan potensi lokal, mendorong kemandirian, menyusun jaringan kerja sama, membuat perencanaan dan penelitian program, membuka pasar ekologis serta menciptakan budaya baru. Program ini membangun jaringan kerja sama lima desa dan dua kota: Wairebo, Tado, Liang Ndara, Cunca Wulang, dan Labuan Bajo. INFEST menjadikan warga sebagai subyek dalam dunia pariwisata dan meneguhkan kepercayaan diri mereka.
Dirintis oleh Indecon, sebuah lembaga nirlaba dalam ekoturisme, di bawah pimpinan Ary Suhandi – INFEST memberikan Pesona yang luar biasa dalam kerja sama mulai dari perencanaan, pendampingan, dan aktualisasi diri.
Quote:
Buatan
Sebuah kota pada dasarnya adalah realisasi dari utopia. Karena itu setiap kota memiliki utopianya sendiri, dan dengan berjalannya waktu, utopia acapkali layu dan mati, dan mengalami disutopia. Kota kehilangan daya hidup, ditinggalkan penduduk, kehilangan trust, sementara gedung-gedung tergeletak tanpa jiwa.
Dalam sejarah kota Indonesia modern, tak ada kota yang secara fenomenal bersalin rupa hanya dalam satu dasawarsa, selain Kota Sawahlunto. Melalui tangan dingin Amran Nur, Walikota dua masa, ia menggerakkan birokrasi memperluas partisipasi warga, dan menyusun strategi perubahan yang tak lazim. Pandangan visionernya membuat mimpi menjadi mungkin, membalikkan disutopia menjadi utopia baru. Dengan caranya sendiri, ia mengubah pengalaman industrial (tambang), menjadi industri pengalaman (wisata). Salah satu daerah yang kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tertinggi di Indonesia yang bersandar pada pariwisata. Kini, Sawahlunto sedang diajukan sebagai Kota Warisan Pusaka Dunia ke Unesco.
Quote:
Bahari
Pria ini adalah pribadi yang rendah hati, jarang tampil di publik. Ia selalu berada di balik layar dan di balik ombak. Kecintaannya pada laut adalah karena kecintaannya pada Indonesia. Kebaharian adalah sikap hidup. Ia mendesain, memproduksi sekaligus meluncurkan katamaran khas Indonesia yang kemudian dikenal dengan nama Quicksilver. Ia juga memperkenalkan wisata kapal selam Submarine Odyssey yang beroperasi di Bali, yang merupakan jenisnya yang pertama di Asia.
Di jantung Sunda Kelapa yang bersejarah, ia menyulap rawa pembuangan sampah menjadi sebuah kawasan wisata bahari yang paling mempesona. Marina Batavia menjadi ikon dunia bahari kita, di mana telah diselenggarakan secara reguler Indonesia Yacht Expo yang pertama.
Salah satu mimpinya yang sedang dikerjakan dalam sunyi, adalah mempersiapkan Museum Maritim Nusantara yang menggambarkan letak strategis dan keunikan Indonesia dalam peta maritim dunia. Heru Pramono adalah Pesona yang luar biasa dalam tradisi kepariwisataan Indonesia.
Quote:
Favorit dan Populer
Dipilih oleh dewan juri dan dukungan luas di media sosial dengan pemilihan terbuka, ia telah mewarnai pentas pariwisata, seni, dan ekonomi kreatif Indonesia. Jember Fashion Carnaval (JFC) telah menjadi peristiwa, bukan semata festival atau pertunjukan. JFC adalah peristiwa kota.
Dirintis oleh Dynan Fariz di kota kelahirannya, sejak tahun 2000, ia mentransformasi kota santri menjadi panggung budaya. Ia menjadikan “pesona” bukan sebagai kata sifat, tetapi sebagai kata kerja. Keterpesonaan bukan sebagai kalimat pasif, tetapi kalimat aktif. Ia melibatkan masyarakat dalam kegembiraan karnaval, menciptakan, menggunakan, dan mengalami keterpesonaan; dan membagi kegembiraan dengan warga sesama.
Pengakuan nasional dan internasional atas karya dan kegiatannya adalah pengakuan atas Pesona luar biasa yang dihasilkannya. “Virus” Fariz yang kini menjalar di berbagai kota; bukan lagi sebuah gejala, tapi sebuah peristiwa.
Itulah dia segelontor informasi yang bisa TS suguhkan dari dunia pariwisata, yang pada akhirnya telah diputuskan pemenang Cipta Award 2015 dari sederet kandidat yang masuk dalam kategorinya. Nah, bagi agan yang belum menang, jangan khawatir karena masih ada kesempatan dilain kesempatan. Nah, bagi agan yang telah menyandang gelar, Sekali lagi TS ucapkan selamat.

